Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Manfaat Presidensi G20 Bagi Indonesia
Muhamad Rizkiana Gumilang
Senin, 21 Februari 2022   |   64778 kali

Forum G20 merupakan forum antar negara yang terbentuk ketika krisis ekonomi melanda dunia pada tahun 1999. Saat pembentukannya yang pertama forum tersebut bernama G7. Dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Tujuan utama dibentuknya G20 adalah untuk menemukan solusi bersama atas kondisi ekonomi global. Forum G20 merepresentasikan 80% ekonomi dunia, 75% perdagangan internasional, dan 2/3 populasi dunia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya forum ini dalam menentukan arah kebijakan ekonomi dunia. G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Anggota G20 terdiri negara-negara dari berbagai kawasan di dunia, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Rusia, Afrika  Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa.

Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat atau ketua tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun. Dalam menjaga fungsi koordinasi dalam kesinambungan rencana strategis, terdapat Anggota Troika G20 yang terdiri dari Indonesia sebagai negara presidensi berjalan, Italia sebagai negara presidensi sebelumnya, dan India sebagai negara presidensi berikutnya. Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021). Di tahun 2022 untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi G20. Dalam forum ini Indonesia adalah satu-satunya wakil dari ASEAN, menjadi satu dari sembilan negara berkembang, serta menjadi negara anggota dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyampaikan tema besar Presidensi G20 Indonesia 2022 yaitu "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema tersebut, Indonesia mengajak seluruh negara di dunia untuk saling bahu-membahu, mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Tema tersebut kemudian diturunkan ke dalam berbagai agenda atau isu dalam dua jalur yakni jalur sherpa dan jalur keuangan. Dalam jalur keuangan yang dipimpin oleh Kementerian keuangan dan Bank Indonesia, Presidensi G20 Indonesia akan membawakan enam agenda prioritas, yaitu Exit Strategi (jalan keluar) untuk mendukung pemulihan yang adil, Pembahasan scarring effect (dampak pandemi) untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, Sistem Pembayaran di Era Digital, Keuangan Berkelanjutan, Inklusi Keuangan: Digital & UKM, dan Perpajakan Internasional. Selain itu, juga akan membahas sepuluh agenda warisan yang merupakan isu global dari Presidensi G20 sebelumnya.

Secara nasional, terdapat tiga agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia yaitu: i) Arsitektur kesehatan global; ii) Transformasi ekonomi digital; dan iii) Transisi energi. Dalam agenda keuangan yang dipimpin oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, Presidensi G20 Indonesia akan membawakan enam agenda prioritas, yakni exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.

Pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia 2022 diarahkan untuk kepentingan masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat secara langsung dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan G20. Apabila diklasifikasikan terdapat dua manfaat Presidensi G20 bagi Indonesia, yaitu:

1.    Manfaat Strategis

a.    G20 merupakan forum strategis untuk membahas isu-isu global: Kesehatanglobal, stabilitas keuangan, climate change.

b.    Showcasing usaha pemulihan ekonomi Indonesia dalam masa pandemic Covid-19.

c.    Showcasing peran Indonesia sebagai pemimpin pertemuan yang akan mendukung terbentuknya kebijakan global.

 

2.    Manfaat Langsung

a.    Meningkatkan devisa dari kunjungan delegasi ke Indonesia.

b.    Menghidupkan sektor hospitality.

c.    Mendukung peningkatan konsumsi domestik.

d.    Mengoptimalkan peran UMKM.

e.    Meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Demi kesuksesan penyelenggaraan forum G20 di Indonesia, diharapkan seluruh warga Indonesia peduli dan turut berpartisipasi dalam kebijakan-kebijakan yang berhasil dirumuskan dalam pertemuan tersebut. Indonesia ingin menunjukkan leadership sekaligus memanfaatkan peluang bahwa peningkatan perekonomian dengan arah transisi energi, artinya memprioritaskan investasi-investasi baru yang lebih ramah lingkungan sekaligus menjadi pemimpin bagi rencana perubahan tersebut di dunia.

 

Teks: Seksi HI

Foto:  Dokumentasi Kemenkeu

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini