Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Jakarta II > Artikel
Marhaban ya Ramadhan: Mari Ambil Hikmah Berpuasa
Dimas Aulia Tanaya
Selasa, 05 April 2022   |   16036 kali

Masih sama seperti dua tahun sebelumnya, Ramadhan kali ini masih diselimuti dengan kondisi pandemi Covid-19. Meskipun sedikit berbeda, saat ini kondisi pandemi sudah mulai mereda. Berkat penggalakan program vaksinasi Covid-19 hingga vaksin booster dan kesadaran masyarakat itu sendiri, kini pemerintah telah mulai melonggarkan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Kebijakan pemerintah ini memberikan ruang yang lebih besar bagi para umat muslim untuk meningkatkan keimanan dan ibadahnya di bulan yang suci ini.


Kementerian Keuangan sebagai salah satu lembaga pemerintah yang menaungi sekitar 80.000 pegawai juga turut mengeluarkan Surat Edaran Menteri Keuangan sebagai dasar penerapan jam kerja baru selama Bulan Ramadhan. Perubahan jam kerja ini ditujukan untuk tetap menjaga efektivitas serta kelancaran pelaksanaan tugas, sekaligus memberikan kesempatan bagi pegawai untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan 1443 H. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-4/MK.1/2022, mengatur bahwa jam kerja pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan diubah menjadi mulai pukul 07.30 hingga 15.30 selama bulan Ramadhan. Melalui penyesuaian jam kerja ini, maka diharapkan setiap pegawai dapat meningkatkan ibadahnya di bulan Ramadhan serta dapat mengambil hikmah dari pelaksanaan ibadah puasa.


Selama bulan suci Ramadhan ini, banyak nikmat dan pahala yang di berikan oleh Allah SWT. Selama berpuasa, kita tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga harus mampu mengendalikan hawa nafsu dan selalu mengendalikan indera kita ke arah yang positif. Banyak hikmah yang dapat kita ambil selama kita melaksanakan ibadah puasa ini. Pertama tentunya memenuhi perintah Allah SWT. Setiap umat muslim yang beriman, telah diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Perintah ini tertera dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 183 yang berarti “Wahai orang-orang beriman, telah diwajibkan atas kamu untuk berpuasa. Sebagaimana telah diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Kedua, hikmah berpuasa dapat meningkatkan ketakwaan kita sesuai dengan perintah Allah SWT. Berpuasa dengan baik dan benar akan berbuah derajat takwa. Apa itu derajat takwa? Secara etimologis, takwa itu berarti menjaga, melindungi, memperhatikan dan waspada. Kemudian, secara terminologi takwa berarti, "menjalankan apa yang diperintahkan Allah, dan menjauhkan dari segala yang dilarang-Nya". Mengapa orang berpuasa berbuah takwa? Jawabnya, karena ia mampu menahan lapar dan dahaga. Ia mampu mengendalikan hawa nafsunya diarahkan untuk berhamba kepada Allah. Ia selalu berkata dan berperilaku baik. Ia selalu berbuat baik kepada sesama manusia. ia selalu mendekatkan diri kepada Allah. Dan itulah sebagian tanda-tanda orang yang bertakwa.[1]


Kemudian yang ketiga, melatih diri melawan hawa nafsu. Puasa yang dilaksanakan dari subuh hingga adzan magrib berkumandang tentu bukan hal mudah jika kita tidak terbiasa menahan diri. Larangan saat berpuasa seperti makan dan berhubungan suami istri tentu mengajarkan agar manusia dapat mengelola emosi dan dorongan hawa nafsunya, tentu saja bukan untuk dihilangkan namun dapat dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan hidup menurut islam, dan tujuan penciptaan manusia. Keempat, mengajarkan untuk hidup sederhana. Dengan berpuasa kita pun juga dapat melatih untuk hidup sederhana. Ketika berpuasa kita tidak banyak untuk membeli makanan atau minuman, dan menahan diri dari segala hal duniawi. Hal ini juga sekaligus mengajarkan kita untuk hidup berempati sosial pada lingkungan sekitar yang mungkin hidupnya lebih kurang beruntung dari kita. Kelima, dengan berpuasa dapat membantu menjaga kesehatan kita. Manfaat dari puasa adalah kesehatan tubuh lebih terjaga dan dapat melakukan detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam tubuh. Hal ini tentu saja dapat membuat tubuh kita lebih fit dan sehat. Hal ini karena tubuh kita beristirahat dari segala macam makanan atau minuman yang tidak sehat serta dibatasi agar tidak banyak makan berlebihan. Bahkan, para pakar kesehatan banyak merekomendasikan orang-orang yang sedang mengalami penyakit tertentu untuk melakukan puasa.[2]


Terdapat banyak hikmah berpuasa yang dapat kita ambil selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Untuk melengkapi hikmah tersebut, maka kita perlu menjalankan ibadah puasa dengan penuh ikhlas dan semata-mata karena untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Terdapat beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menyempurnakan hikmah yang dapat kita peroleh selama berpuasa, yaitu pertama selalu bersikap dermawan saling tolong menolong dan saling menghormati. Kemudian kedua harus mampu menahan amarah, dan terakhir untuk menanamkan sifat pemaaf. Tentu hal-hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Makar dari itu, selama bulan puasa ini, semoga kita dapat menanamkan tiga sikap tersebut dan akan selalu terbawa meskipun bulan Ramadhan telah usai. Kurang lebih tiga puluh hari mendatang kita akan berpuasa, Marhaban yaa Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa bagi para pegawai dan pembaca yang beragama muslim. Mari tingkatkan takwa dan ambil hikmah berpuasa.




[1] Erawan, H. 2015. Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan. Online. Diakses pada tanggal 4 April 2022 pada situs https://jabarprov.go.id/index.php/artikel/detail_artikel/150/2015/06/17/Hikmah-Puasa-di-Bulan-Ramadhan

[2] Wid. Tanpa Tahun. Inilah 5 Hikmah dan Manfaat Ibadah Puasa Sunnah dan Ramadhan. Online. Diakses pada tanggal 4 April 2022 pada situs https://www.unpak.ac.id/khazanah-ramadhan/inilah-5-hikmah-dan-manfaat-menjalankan-ibadah-puasa-sunnah-dan-ramadan


Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini