Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Read Alound (Membacakan Nyaring)
Moh. Luthfi Rosyadi Muhtar
Kamis, 27 Agustus 2020   |   13866 kali

“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya.

Maka pastilah bangsa itu akan musnah” - Milan Kundera -

Buku adalah jendela dunia ... dan membaca adalah cara untuk membukanya.

    Buku dan membaca, tentu dua kata ini tidak asing lagi bagi seluruh umat manusia, apalagi bagi teman-teman yang gemar membaca buku. Tetapi sudahkah Anda mendengar istilah read aloud? Apabila Anda masih merasa asing dengan istilah ini, berarti Anda wajib membaca artikel ini. Read aloud merupakan bekal yang wajib dimiliki oleh para orang tua pada khususnya dan bisa jadi adalah sebuah pondasi bagi tegaknya kehidupan sebuah bangsa.

    Read aloud atau membacakan nyaring adalah sebuah aktivitas sederhana, dimana seseorang menyisihkan sedikit waktunya untuk membacakan cerita kepada anak secara rutin dan terus menerus yang berdampak membuat anak biasa mendengar, mau membaca, dan akhirnya bisa membaca. Aktivitas ini sangat penting untuk membangun pengetahuan yang dibutuhkan ketika membaca. Kegiatan read aloud dilakukan secara rutin setiap hari selama 10-15 menit. Selama read aloud, orang tua menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh anak serta menggunakan intonasi dan ekspresi yang menggambarkan isi cerita sehingga anak tertarik untuk mendengarkan, menyimak, fokus, merasa senang, berimajinasi tentang isi cerita, dan akhirnya mendapatkan pengetahuan baru. Melalui kegiatan ini, anak-anak akan terbiasa mendengar dan mendapatkan banyak kosakata. Kosakata-kosakata ini nantinya merupakan modal bagi anak untuk bisa berbicara, membaca, dan menulis. “Bagaimana kita bisa berbicara, membaca atau menuliskan sebuah kata jika kita tidak pernah mendengar kata itu?”

    Terdapat banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan read aloud, diantaranya yaitu manfaat neurologis, pendidikan, psikologis, dan sosial.

Manfaat Neurologis

    Bayi yang sehat lahir dengan sekitar 200 miliar sel otak atau neuron aktif. Pada usia 0-6 tahun, sel-sel otak anak bertumbuh dengan cepat. Rangsangan yang tepat pada rentang usia ini, akan mampu menumbuhkan masing-masing sel otak hingga 20.000 dendrit pada setiap cabang yang berbeda dan sinapsis pada setiap koneksi diantara mereka yang menyimpan informasi tambahan.

    Pada fase ini kemampuan belajar anak akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan rentang waktu lainnya dalam hidup mereka. Kegiatan read aloud yang dilakukan pada masa keemasan ini akan membuat hubungan yang ada di antara sel-sel otak semakin menguat serta tautan-tautan baru akan terbentuk. Di sisi lain, aktivitas read aloud yang dilakukan secara rutin akan menanamkan kecintaan seumur hidup dalam membaca yang mana memiliki pengaruh sangat besar terhadap seluruh fungsi dan perkembangan otak.

Manfaat Pendidikan

    Melalui kegiatan read aloud, orang tua memberikan contoh cara membaca yang baik, benar, lancar, fasih, dan bermakna. Dari kegiatan ini, anak-anak juga bisa memperluas kosakata serta menambah pengetahuan dari cerita yang dibacakan. Melihat orang tuanya bercerita, secara tidak langsung anak berlatih untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan, mengenal struktur kalimat, serta meningkatkan rentang perhatian dan konsentrasi yang lebih baik.

Manfaat Psikologis

    Cerita anak-anak yang dibawakan dengan cara dan situasi yang menyenangkan akan membuat anak selalu ingin tahu akan cerita-cerita selanjutnya. Mereka akan membayangkan latar, tokoh, dan kejadian-kejadian dalam cerita tersebut sehingga kreativitas dan daya imajinasi anak akan semakin berkembang.

    Orang tua yang selalu menyisihkan waktu yang berkualitas dengan anak dengan membacakan buku, menjadikan ikatan antara orang tua dan anak semakin kuat. Di samping itu, anak juga menjadi terbiasa untuk memilih duduk membaca buku dibandingkan menonton TV atau bermain gadget. Anak yang dibacakan buku dengan nyaring juga akan tumbuh dalam kepercayaan diri dan kemandirian, memiliki kenangan indah mengenai kegiatan membaca.

Manfaat Sosiologis

    Anak yang sudah terbiasa dengan kegiatan membaca, ketika mulai memasuki pendidikan formal di sekolah, mereka akan sudah siap belajar membaca. Mereka juga mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, citra diri dalam lingkungan, serta memiliki kesadaran moral yang terbangun dari cerita-cerita yang dibacakan.

Kapan Harus Mulai Read Aloud?

    Read aloud sudah bisa dilakukan sejak anak baru lahir, bahkan sejak masih di dalam kandungan sekalipun. Semakin dini memulai kegiatan read aloud akan semakin baik. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian 90% perkembangan otak manusia terjadi pada usia 0-6 tahun.

Tahapan Read Aloud

    Sebelum memulai read aloud para orang tua harus memastikan buku yang akan dibacakan sesuai dengan tahap kembang usia anak. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena ini akan mempengaruhi ketertarikan anak terhadap buku dan juga keoptimalan informasi yang bisa terserap. Setelah menentukan buku yang dibaca, pelajari isinya sebelum menyampaikannya kepada anak. Berlatihlah dengan suara, intonasi, ekspresi, dan gerakan tubuh yang bisa menarik perhatian anak.

    Saat membaca nyaring mulailah dengan percakapan pembuka dan tunjukkan kepada anak tentang buku cerita yang akan dibaca. Berikan informasi singkat mengenai sampul buku yang berisi gambar sampul, pengarang, dan juga ilustrator buku. Setelah itu mulai dengan menyusuri ilustrasi dan membaca nyaring dengan semenarik mungkin.

    Agar anak tetap fokus pada cerita, buatlah interaksi singkat di tengah-tengah kegiatan membacakan nyaring. Buatlah anak-anak bertanya tentang isi cerita. Seandainya anak tidak mengajukan pertanyaan, berikanlah pertanyaan kepada mereka dan bantu mereka untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan mereka tentang cerita yang sudah dibacakan atau menceritakan kembali isi cerita yang sudah dibacakan.

Penulis: Nurvita T.N.

Sumber: Webinar Asyiknya Read Aloud oleh Roosie Setiawan (Komunitas Read Aloud Indonesia – Penulis Buku Membacakan Nyaring)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini