Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bogor > Kilas Peristiwa
Museum Tanah dan Pertanian Bogor: Wisata Edukasi Sekaligus Berkontribusi
Sodi Haryatiningsih
Rabu, 14 Agustus 2019   |   1875 kali

Museum Tanah dan Pertanian Bogor:

Wisata Edukasi Sekaligus Berkontribusi


Bogor – Kota Bogor sudah tidak diragukan lagi sebagai salah satu kota tujuan wisata di Jawa Barat. Selain letaknya yang tidak jauh dari Ibu kota Jakarta, Bogor sangat mudah dijangkau baik menggunakan kereta api, bus maupun kendaraan pribadi. Tak heran, setiap akhir pekan kota Bogor dibanjiri wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin menikmati sejuknya udara di kawasan puncak, wisata kuliner, bangunan-bangunan bersejarah dan berbagai tempat rekreasi lainnya.

Salah satu tempat tujuan wisata yang tak kalah menarik adalah Museum Pertanian di Jalan Juanda No. 98, kota Bogor. Sebagai sarana wisata edukasi, keberadaan Museum Pertanian yang telah diresmikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) pada 22 April 2019 lalu, melengkapi Museum Tanah yang sudah terlebih dulu dibuka untuk masyarakat umum. Museum Pertanian ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama berisi pengetahuan mengenai pertanian dan sejarah pertanian di masa lalu, mulai dari sebelum kolonial sampai dengan masa kolonial. Sementara itu, lantai dua berisi replika alat-alat pertanian sejak Indonesia merdeka, dan untuk lantai tiga berisi replika peralatan pertanian Indonesia yang digunakan saat ini dan masa mendatang. Salah satunya adalah drone pertanian yang berfungsi untuk memudahkan para petani dalam menyemprot sawah sehingga lebih efisien.

Museum Tanah dan Pertanian, keduanya merupakan aset Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh satuan kerja (Satker) Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), yang merupakan Satker di wilayah kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, baru-baru ini  mengajukan permohonan penilaian BMN kepada KPKNL Bogor dalam rangka pemanfaatan BMN berupa ruang pertemuan seluas 300 m² dan penginapan seluas 900 m². Selanjutnya, hasil penilaian oleh Tim Penilai KPKNL Bogor ini, akan dijadikan sebagai dasar dalam penentuan tarif sewa aset BMN agar lebih optimal.

Seperti halnya Museum Tanah dan Pertanian yang saat ini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat, nantinya aset-aset BMN berupa ruang pertemuan dan penginapan yang dikelola oleh Satker Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian juga akan dibuka/disewakan untuk masyarakat umum sebagai alternatif tempat untuk mengadakan pertemuan atau meeting dan tempat menginap sehingga pemanfaatan aset BMN  ini dapat lebih meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Nah, tunggu apalagi? Yuk kita datang ke Museum Tanah dan Pertanian Bogor bersama teman, kerabat dan keluarga tercinta, untuk berekreasi, menambah ilmu pengetahuan sekaligus ikut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan negara. (Teks/Foto: Sodi/Ayu, Seksi HI KPKNL Bogor).

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini