Kota
Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang mempunyai wilayah seluas
632,26 Km2 yang pada tahun 2002 mempunyai 8 wilayah Pemerintahan Kecamatan.
Kota Pekanbaru merupakan simpul segitiga pertumbuhan ekonomi sekaligus pusat
perkembangan seni dan budaya Melayu. Dengan simpul segitiga strategis antara
Indonesia, Singapura, dan Malaysia, kota yang berdiri sejak 1784 ini tumbuh
menjadi kota modern sekaligus pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan pusat
kebudayaan Melayu. Penduduk kota pekanbaru sampai tahun 2020 adalah sebanyak
983.356 jiwa. Secara administrative, Kota Pekanbaru terdiri atas 12 kecamatan
dan 83 kelurahan.
Budaya Riau hampir sama dengan
kebudayaan di Sumatera, Malaysia, dan Singapura. Hal ini disebabkan karena
wilayah mereka yang berdekatan, menjadikan suku kebudayaan khas daerah Riau
didominasi oleh suku Melayu. Adapun Adat dan kebudayaan melayulah yang mengatur
tingkah laku dan kegiatan masyarakat yang bertempat tinggal di Pekanbaru.
Kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh budaya-budaya umat islam.
Corak
Budaya Melayu Riau
Corak Budaya Melayu Riau ditentukan oleh sifat, ciri, dan penampilan orang Melayu itu sendiri. Oleh karena itu pembicaraan corak budaya itu tidak terlepas dari sifa, ciri, dan penapilan orang Melayu itu sendiri.Salah satu sifat orang Melayu Riau adalah pemalu. UU. Hamidy mengatakan “Orang Melayu Tradisional punya penampian pemalu. Malu dipandang sebagai harga diri, kalau malu sudah hilang hidup bisa seperti binatang”
Sifat pemalu menghasilkan tingkah laku
yang terpelihara. Tingkah laku yang terpelihara yang dimiliki orang Melayu
menunjukkan bahwa orang itu tidak mau berbuat semena-mena karena maksudnya
kalau dia berkuasa, dia malu korupsi, malu kolusi, malu nepotisme dalam
berbagai situasi. Dengan kata lain orang pemalu tidak akan pernah KKN.
Wujud
Kebudayaan di Provinsi Riau
1. Rumah Adat khas Budaya Riau
Rumah adat daerah ini dinamakan Selaso
Jatuh Kembar. Rumah ini merupakan tempat tinggal yang digunakan oleh para datuk
atau pemangku adat. Rumah adat ini menjadi salah satu unsur kebudayaan
Kepulauan Riau. Dengan aksen-aksen yang menghiasi rumah adat ini semuanya
berhiaskan ukiran. Dengan ukirannya yang mempunyai corak berbeda-beda antara
yang satu dengan yang lainnya.Di dalam rumah adat ini, dilengkapi pula dengan
Balai Adat. Dimana ruangan ini dipergunakan untuk melakukan pertemuan dan
musyawarah.
2. Pakaian Adat Menjadi Bukti Budaya Riau
Dengan adanya pakaian adat, menunjukan
bukti bahwa melayu Riau mempunyai kebudayaan yang maju. Karena memiliki pakaian
adat yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan. Untuk pria menggunakan
pakaian adat berupa baju Kurung Cekak Musang atau biasa disebut dengan baju
Kurung Belanga. Tampilan bentuk busana ini mirip dengan baju muslin yang
dipadukan dengan celana panjang yang longgar. Kemudian dilengkapi dengan sarung
dan kopyah.
Sedangkan untuk wanita menggunakan
gaun berupa baju Kurung Kebaya Laboh. Kedua pakaian adat ini merupakan salah
satu warisan kebudayaan Riau yang sering digunakan pada saat upacara adat atau
pernikahan. Tampilan dari pakaian adat ini sangat tertutup dan panjang. Hal
tersebut menunjukkan nilai-nilai kesopanan yang sangat dijunjung tinggi oleh
masyarakat setempat. Dengan desain yang sederhana, menjadikan pakaian ini
sangat erat dengan gaya pakaian melayu. Sementara motif yang dimilikinya sangat
khas dan kental akan tradisi melayu.
3. Senjata Tradisional Riau
Senjata tradisional yang terkenal di
provinsi ini dinamakan pedang jenawi. Pedang ini biasanya digunakan oleh
panglima perang. Sedangkan para prajuritnya menggunakan klewang sebagai
senjatanya.
4. Tari Tandak Sebagai Tari Tradisional
Salah satu ciri khas kebudayaan Riau
yaitu pada tarian tradisionalnya. Tarian ini dinamakan tari Tandak. Tarian ini
biasa ditampilkan oleh seorang laki-laki dan beberapa perempuan. Selain itu,
tarian ini ditampilkan dengan beberapa musik dan alunan lagu. Tarian ini
merupakan tari pergaulan yang sangat digemari di daerah Riau.
5. Alat musik Gambus
Riau adalah salah satu wilayah yang
strategis dan memiliki banyak budaya-budaya warisan kerajaan yang pernah
mendudukinya. Salah satu warisan seni budaya khas Riau tersebut yaitu
alat musik gambus. Gambus merupakan alat musik dengan menggunakan senar yang
memiliki bentuk mirip seperti gitar. Bedanya, lubang pada alat musik gambus
ditutupi menggunakan kulit kambing atau kulit ikan pari.
6. Bahasa
Utama Daerah Riau
Provinsi Riau merupakan daerah yang kaya akan kebudayaan yang lahir dari beragam suku bangsa. Bahasa daerah yang digunakan dalam keseharian yaitu menggunakan Bahasa Melayu Riau. Bahasa ini mirip dengan Bahasa Indonesia. Pemilihan Bahasa ini sebagai akar Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kebijakan pemerintah Hindia-Belanda.
Sumber:
Admin.
Visi dan Misi. Disbud.riau.go.id – https://bit.ly/3e3HN1v
GridKids. Budaya dan Kekhasan
Provinsi Riau – Seri Budaya Indonesia. Youtube.com – https://bit.ly/3r6DCHy
Hamidy,
UU,1995. Orang Melayu di Riau Pekanbaru : UIR Press
Hamidy,
UU,1995. Nilai Suatu Kajian Awal Pekanbaru : UIR Press
https://repository.unri.ac.id/
Jurnal
Ilmu Budaya Vol I. No I Tahun 2004
Kota
Pekanbaru, Badan Pusat Statistik, 2021.
Kota
Pekanbaru: Simpul ekonomi, Seni, dan Budaya Melayu -
https://bit.ly/2XAMmen