Oleh : Adhaninggar Laksita Adhi/199403212018012003 dan Julio B. Nababan/199807252018121002

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, arti dari kinerja adanya sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan serta kemampuan kerja. Dari artian tersebut dapat kita artikan bahwa kinerja merupakan sesuatu yang secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh pegawai sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Sesuai KMK 300 Tahun 2022, kinerja dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja dari perseorangan di dalam suatu organisasi,sedangkan kinerja organisasi merupakan total hasil kerja atau prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi. Pengertian kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2013:67)

Dalam impementasi manajemen kinerja organisasi, sesuai KMK 300 tahun 2022 telah dibagi menjadi empat bagian yaitu Perencanaan Kinerja, Pelaksanaan Kinerja Organisasi, Evaluasi Kinerja Organisasi, dan Pelaporan Kinerja Organisasi. Pelaksanaan Kinerja Organisasi merupakan proses yang dilakukan oleh unit untuk mencapai target kinerja. Salah satu dari kegiatan pelaksanaan kinerja organisasi adalah Pemantauan dan Pembinaan Kinerja. Pemantauan kinerja merupakan aktivitas berkala untuk melihat kemajuan pencapaian kinerja. Pembinaan kinerja merupakan aktivitas pemberian bimbingan dan konseling kinerja dalam rangka mencapai target dan meningkatkan kinerja dengan merumuskan rencana aksi sebagai tindakan korektif dan antisipatif sebagai hasil pemantauan kinerja. Salah satu pelaksanaan pemantauan kinerja dapat dilakukan melalui forum Dialog Kinerja Organisasi.

Dialog Kinerja Organisasi merupakan sebuah forum yang dapat memfasilitasi komunikasi formal antara pimpinan UPK dengan pejabat dan pegawai di bawahnya untuk mendiskusikan pencapaian strategi, kinerja risiko, dan rencana aksi organisasi yang dilaksanakan secara terstruktur dan berkala.

Dialog kinerja organisasi harus dititikberatkan pada isu strategis dan risiko yang mempengaruhi kinerja organisasi kedepan, bukan pada kinerja organisasi di masa lampau. Dari Dialog Kinerja Organisasi,seluruh pejabat dan pegawai baik dari level Kanwil dan KPKNL dapatsaling bertukar pikiran mengenai permasalahan yang terjadi di masing-masing kantor. Tidak dapat dipungkiri disetiap unit kerja daerah pasti memiliki masalah serta isu strategis yang berbeda, sehingga perlu wadah berupa forum Dialog Kinerja Organisasi yang dapat dijadikan tempat untuk menyampaikan segala masalah serta isu strategis yang terdapat dalam pencapaian kinerja. Melalui forum Dialog Kinerja Organisasi ini, isu strategis tersebut dapat dibahas oleh seluruh pejabat dan pegawai di KPKNL dan Kanwil, sehingga didapatkan pemecahan masalah tidak hanya melalui satu sumber, namun bisa melalui banyak sumber. Bahkan mungkin penyelesaian masalah atau isu strategis yang terjadi dari satu KPKNL bisa menjadi pembelajaran bagi KPKNL yang lain.

Dalam pelaksanaan Dialog Kinerja Organisasi juga perlu adanya tindak lanjut dengan menyusun laporan, melaksanakan rencana aksi yang telah dibuat dan disepakati, serta melaporkan perkembangan pelaksanaannya sesuai periode pelaporan. Dengan Dialog Kinerja Organisasi diharapkan dapat diperoleh output yang nyata, sehingga membuat kinerja pada sebuah organisasi menjadi lebih baik.