Meski
sudah lebih dari satu tahun, pandemi Covid-19 masih terus menyerang penduduk
dunia. Indonesia sedang mengalami penyebaran kasus Covid-19 yang meningkat secara
pesat akhir-akhir ini membuat seluruh masyarakat merasa prihatin, pasalnya
upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi dan proses pemulihan ekonomi
kembali dapat terganggu.
Saat
ini terdapat lima variant of concern
(VOC) varian virus penyebab Covid-19 yang sudah ditemukan di dunia, yakni
varian Inggris, varian Afrika Selatan, varian India, varian Brasil, dan varian
California. Suatu varian disebut VOC jika sudah terbukti secara penelitian ada
satu atau lebih tiga efek yang dikhawatirkan, yakni lebih mudah menular, lebih
mematikan, dan membuat efektivitas vaksin berkurang. Varian virus penyebab
Covid-19 yang sudah ditemukan di Indonesia baik dari kasus impor maupun
transmisi lokal yakni varian dari Inggris, Afrika Selatan, dan dari India.
Upaya untuk mengalahkan
penyebaran dan penularan Covid-19 di dunia tidak mudah. Namun, beragam upaya
terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus
corona yang terus menyerang bertubi-tubi. Di beberapa negara, termasuk
Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi
COVID-19 dan konsisten menjaga kesehatan imun dan iman. Di negara kita,
protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Sudah tahu apa saja protokol
kesehatan 5M untuk membantu pencegahan penularan virus corona?
Protokol kesehatan 5M terdiri
dari :
1. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan
hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk
mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil yang maksimal, cucilah tangan
setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat:
Untuk membunuh virus dan
kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol
setidaknya dengan kadar 60 persen.
2.
Memakai Masker
Pada awal pandemi
COVID-19 tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan
masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukannya orang sehat. Namun,
virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru, sehingga protokol kesehatan
bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu.
Beberapa waktu selang
kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya mengeluarkan imbauan agar semua orang (baik
yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar
rumah.
Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:
3.
Menjaga Jarak
Protokol kesehatan
lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat
dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat
di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19.”
Di sana
disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk,
atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak
memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa
administrasi dan teknis lainnya.
Rekayasa administrasi
dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya.
Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi,
pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.
4.
Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas,
menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi
kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu
bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.
Oleh sebab itu, hindari
tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun
(lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko
yang lebih tinggi terserang virus corona.
5. Mengurangi Mobilitas
Virus corona penyebab
COVID-19 bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan
waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh
sebab itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.
Menurut Kemenkes, meski
sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan
keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi
seseorang dengan cepat.
Selain itu diharapkan seluruh masyarakat ikut mendukung program vaksinasi dengan mengikuti vaksinasi yang ada. Vaksinasi berfungsi menciptakan imunitas tubuh sehingga mampu melawan infeksi virus penyebab Covid-19. Dengan imunitas yang terbentuk, maka seseorang tidak akan jatuh pada kesakitan yang parah, dan pada gilirannya menurunkan angka kematian.
Sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-protokol-kesehatan-5m-untuk-cegah-covid-19
Penulis : A A Majid (Bidang KIHI)