Memulai masuk pada tahun 2020 ini, seluruh dunia dikejutkan dengan kehadiran virus baru yaitu Corona Virus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Virus ini pertama kali diketahui di Wuhan, Tiongkok. Virus ini ditemukan di daerah tersebut pada Desember 2019. Sampai pada akhir Maret lalu, sudah terdapat 198 negara yang telah mengonfirmasi kasus positif Corona. Sepuluh negara dengan kasus positif Corona terbanyak yaitu China, Italia, Amerika, Spanyol, Jerman, Iran, Perancis, Swiss, Inggris, dan Korea Selatan. Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19 yang belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Severe acure respiratory syndrome coronasvirus 2 (SARS-CoV2) telah menyebar ke kota-kota domestik serta ke beberapa negara. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran kasus corona mirip seperti SARS yang melanda Tiongkok hampir dua dekade lalu. Kasus pertama mengenai corona virus ini dilaporkan pada 31 Desember 2019, di Wuhan, tetapi saat itu belum jelas apa yang ada di balik virus yang menyebabkan penyakit pneumonia. Pengetahuan tetang COVID19 ini masih terbatas dan berkembang terus.
Virus SARS-CoV-2 merupakan Coronavirus, jenis baru yang menyebabkan epidemi, dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019. Analisis isolat dari saluran respirasi bawah pasien tersebut menunjukkan penemuan Coronavirus tipe baru yang diberi nama oleh WHO COVID-19. Pada tanggal 11 Februari 2020. WHO memberi nama penyakitnya menjadi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Coronavirus tipe baru ini merupakan tipe ketujuh yang diketahui di manusia. SARS-CoV-2 diklasifikasikan pada genus betaCoronavirus. Pada 10 Januari 2020, sekuensing pertama genom SARS-CoV-2 teridentifikasi dengan 5 subsekuens dari sekuens genom virus dirilis. Sekuens genom dari Coronavirus baru (SARS-CoV-2) diketahui hampir mirip dengan SARS-CoV dan MERS-CoV. Secara pohon evolusi sama dengan SARS-CoV dan MERS-CoV tetapi tidak tepat sama.
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang, atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat, perburukan berlangsung cepat dan progresif. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam.
COVID-19
adalah sebuah penyakit yang masih sangat baru dan para peneliti masih
mempelajari tentang penyakit ini. Dari berbagai penelitian, diduga cara
penyebaran utama penyakit ini adalah melalui droplet saluran pernapasan dan
kontak dekat dengan penderita. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut
penderita yang dapat mengandung virus penyakit, yang dihasilkan pada saat
batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu
(biasanya 1 meter). Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar
penderita pada saat batuk atau bersin. Namun, partikel droplet cukup besar
sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama.
Namun, masyarakat diwajibkan untuk menggunakan masker kain yang menutupi hidung
dan mulut untuk mencegah penyebaran droplet.
Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau membantu menghentikan
penyebaran coronavirus, antara lain:
1. Tetap tinggal di
rumah; bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah;
2. Cuci tangan dengan
sabun dan air minimal 20 detik atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol
minimal 60 %;
3. Bersihkan dan
disinfeksi permukaan benda yang sering disentuh;
4. Tutupi mulut dan
hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku bagian dalam;
5. Pakai masker jika
Anda harus beraktivitas di luar rumah dan ganti secara berkala;
6. Terapkan pola hidup
sehat dengan makanan bergizi dan olahraga.
Sedangkan hal yang
tidak boleh dilakukan yaitu:
1. Bepergian ke luar
rumah untuk hal yang tidak penting;
2. Berada dekat dengan
orang yang sedang sakit, batuk atau bersin;
3. Menyentuh mata,
hidung, atau mulut dengan telapak tangan;
4. Menimbun masker,
hand sanitizer, atau perlengkapan medis lainnya;
Penulis : I Made Murdwarsa Febriyanta
Sumber :
Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia. 2020. Pneumonia Covid-19
Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta : Indonesia. Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia.
Aida, Nur Rohma. 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/26/072112265/update-virus-corona-di-dunia-dikonfirmasi-198-negara-467520-orang,
diakses pada 16 April 2020 Pukul 13.30.
- , 2020. https://corona.jakarta.go.id/id, diakses
pada 16 April 2020 Pukul 13.30.
Image by Miroslava
Chrienova from Pixabay