Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Ramadhan Berbagi: Saatnya Peduli Lingkungan dan Sesama
Okto Vierten  Masrel
Kamis, 14 Mei 2020   |   682 kali

Bandung - Hari ini, Rabu (13/05/2020) terasa istimewa bagi Kanwil DJKN Jawa Barat,  KPKNL Bandung dan unit Rumah Tangga GKN  Bandung dengan semangat gotong royong, kompak mengisi bulan Ramadhan ini dengan berbagi dan memberikan bingkisan kepada para honorer, office boy, petugas keamanan, dan masyarakat kurang mampu di sekitar Gedung Keuangan Negara (GKN) Bandung, Jl. Asia Afrika Nomor 114, Bandung. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun di bulan Ramadhan sebagai wujud syukur dan ungkapan rasa peduli terhadap sesama yang secara langsung juga untuk mendekatkan Instansi yang berada di lingkungan GKN Bandung kepada masyarakat.

 

Dalam kegiatan bakti sosial tersebut, para pegawai yang sedang piket di kantor dapat menyaksikan penyerahan santunan hasil kerjasama tersebut dengan semangat. Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat Tavianto Noegroho, secara simbolik menyerahkan santunan kepada para pegawai honorer yang bertugas di Kanwil DJKN Jawa Barat berupa bingkisan yang berisi sembako yang terkumpul dari donasi yang diberikan oleh seluruh pegawai Kanwil DJKN Jawa Barat, KPKNL Bandung dan Sekretariat GKN Bandung. Santunan yang diberikan tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi motivasi bagi para pramu bakti yang bertugas di lingkungan GKN Bandung dan masyarakat kurang mampu yang tinggal di sekitar GKN Bandung.

 

Setelah acara singkat tersebut, Tavianto beserta pimpinan dan staf  yg hadir, bersegera naik ke lantai 3 GKN guna mengikuti pembinaan internal kanwil yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom meeting dengan tema yang berbeda, tidak membahas tentang kegiatan perkantoran tetapi bicara tentang peduli lingkungan saat WFH, yaitu: Sederhana itu Hebat. Dalam kesempatan ini Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat, Tavianto Noegroho memberikan arahan bahwa saat ini merupakan saat yang tepat untuk bersyukur kepada Ilahi, bahwa peserta ZM dalam kondisi sehat dan tetap semangat serta tetap bisa saling menyapa, dan mengingatkan agar janganmenunda untuk berbuat baik, dalam hal ini mengevaluasi kegiatan Work From Home (WFH) selain tetap menjamin SOP tusi DJKN berjalan sebagaimana mestinya, juga mulai melakukan hal-hal sederhana yang bermanfaat. Tavianto mengajak untuk biasa berpikir secara global dan aksi lokal, sederhana itu hebat.

 

Kemudian dilanjutkan dengan masukan ide-ide dan kebiasaan sederhana yang dapat dilakukan pegawai pada saat WFH, yaitu antara lain: mengurangi sampah rumah tangga dan memanfaatkan sampah rumah tangga; perlunya membuat biopori yg sederhana; efiaiensi penggunaan listrik, misalnya: mematikan pemanas/pendingin air saat tidak dipakai, memastikan lampu kamar mandi dimatikan saat tidak dipakai, “timer” untuk televisi, AC; hindari membeton halam rumah, gunakan grassblock; menampung air wudu untuk menyiram tanaman; gunakan lagi termos/tumbler yang dapat awet menyimpan air panas; membawa tas sendiri saat belanja; dan beberapa hal praktis lainnya. Diselingi masukan dan penajaman ide-ide tersebut dari peserta ZM yang lain dan diselingi laporan kesehatan pegawai serta canda dan komentar “nakal” dari peserta, waktu 2 jam tidak terasa telah terlewati.

 

Di akhir acara, Tavianto juga menyampaikan bahwa cara bekerja WFH jangan menyurutkan semangat dalam menghasilkan kualitas kinerja yang baik. “Penerapan metode kerja WFH tidak serta merta dapat berhasil mencapai target organisasi, diperlukan manajemen yang baik. Oleh karena itu dalam mengelola WFH, perlu berkomunikasi yang efektif, pastikan seluruh staf sering melakukan interaksi dan berkomunikasi dengan baik untuk kepercayaan satu sama lain sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap proses berkerja dan kinerja. Selain itu pastikan alat komunikasi misalnya dengan menggunakan e-mail, video converence, WA ataupun telepon sehingga ada feedback yang menghindarkan kita dari permasalahan yang sering terjadi dalam WFH seperti kesalahpahaman, asumsi implisit, hingga terjadinya konflik”, pungkasnya. (Humas Kanwil DJKN Jabar)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini