Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Jalan Tol Bali Mandara
Slamet Adi Priyatna
Kamis, 09 Juni 2022   |   3224 kali

        Jalan Tol Bali Mandara memiliki sejarah yang cukup panjang. Jalan tol yang memukau ini merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut. Panjang dari jalan tol ini adalah 12,7 km yang menghubungkan 3 area penting yang ada di Pulau Bali, ketiga area tersebut adalah Ngurah Rai Tuban, Nusa Dua, dan Benoa. Pembangunan tol di atas laut ini diprakarsai oleh Sumaryanto yang merupakan Deputi BUMN. Pembangunan tol yang dilakukan oleh PT Jasa Marga memang sengaja dilakukan melibatkan Pemerintah Daerah Bali . Dengan demikian, pembangunan tol bisa dilakukan dengan lebih cepat dan lancar. Sebelum dibangun Tol di atas laut ini, volume kendaraan di wilayah Bali Selatan memang selalu meningkat. Terlebih lagi ketika musim liburan datang. Turis lokal dan turis mancanegara banyak yang berdatangan ke Pulau Bali. Jadilah Bali Selatan semakin macet karena banyaknya kendaraan yang berlalu lalang. Banyaknya kendaraan yang berlalu lalang kemudian membuat jalan By Pass itu tidak bisa menampung kendaraan. Oleh karena itu, dibuatlah tol yang menghubungkan ketiga daerah tersebut. Jalan tol yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai, Kawasan Nusa Dua, dan Pelabuhan Benoa itu kini membuat kemacetan di wilayah Bali Selatan menjadi menurun.

 

        Proyek yang dikerjakan oleh PT Jasa Marga  bekerjasama dengan BUMN dan Pemerintah Daerah Bali ini rampung dengan hasil yang sangat  memuaskan. Tidak seperti di Jakarta yang memiliki banyak jalan tol, Tol Bali Mandara merupakan proyek jalan pertama di Pulau Bali yang dibangun di atas laut di teluk Benoa yang ditargetkan untuk bisa rampungkan pada bulan april tahun 2013. Kemudian, tol tersebut nantinya akan dioperasikan pada bulan mei 2013. Jalan Tol Bali Mandara yang dibangun pada tahun 2012 ini memiliki 3 titik gerbang utama, setiap gerbang akan membawa Anda menuju destinasi yang berbeda-beda.  Jalan tol yang dibangun di atas laut ini bisa dikatakan unik karena membentang di atas laut dan satu-satunya tol di Indonesia yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Jalur sepeda motor yang melaju di atas tol ini adalah di sisi kanan dan kiri jalan. Panjang jalan tol yang mencapai 12,7 km hampir sama dengan panjang Penang Bridge di Malaysia serta Union Bridge yang berada di Kanada.

        Berbicara tentang Jalan Tol Bali Mandara ini, berikut beberapa keunikan yang menyertainya.

1. 100% Made in Indonesia

Jalan tol terapung yang berada di Pulau Dewata ini dibuat oleh Indonesia dengan konstruksi  dibuat oleh BUMN dan BUMD Bali. Tol terapung ini dibuat dengan menghabiskan dana 2,4 triliun rupiah, selain dibiayai oleh BUMN dan BUMD, tol ini juga dibiayai oleh Jasa Marga dan tidak melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN sama sekali.

 

2. Nama Awalnya Tol Atas Laut Bali

Dulunya, tol ini dikenal orang Bali sebagai tol atas laut Bali banyak orang yang menyebutnya sebagai jalan Tol Nusa Dua, Jalan Tol Ngurah Rai, ataupun Jalan Tol Benoa. Nyatanya, tol ini memang menghubungkan ketiga daerah tersebut. Kemudian, Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun mengusulkan nama Bali Mandara  kepada Susilo Bambang Yudhoyono. Hingga sekarang dikenal dengan nama Tol Bali Mandara.

3. Ada Jalur Sepeda Motornya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Tol Bali Mandara adalah satu-satunya tol yang bisa dilalui oleh sepeda motor. Memang benar, tol ini memiliki jalur khusus sepeda motor di sisi kanan dan kiri bahu jalan. Pengguna sepeda motor dikenakan tarif sebesar 4 ribu rupiah, pengguna sepeda motor juga tidak boleh melampaui batas kecepatan yang ditetapkan yaitu dengan kecepatan maksimal yang ditetapkan adalah 60 km/ jam.

4. Pembuatannya Cepat

Jalan tol sepanjang itu rupanya dibangun dalam waktu yang relatif cepat, mulai dekonstruksi pada bulan maret 2012 akhirnya rampung dikerjakan pada bulan mei 2013. Pengerjaan tidak menghabiskan banyak lahan karena sebagian dilakukan di atas laut. Hanya saja, beberapa mangrove harus tergerus karena masa konstruks, namun setelah konstruksi selesai mangrove pun ditanam kembali.

5. Ada CCTV nya

Tol yang dibangun di atas laut tentu saja sangat riskan dengan kecepatan angin. Maka di setiap gerbang tol dipasang alat pengukur angin. Jika angin berhembus melebihi 40 km/ jam, maka jalan tol akan ditutup demi keselamatan pengguna jalan tidak hanya itu, CCTV pun siap diaktifkan selama 24 jam nonstop untuk mengantisipasi kendaraan yang mogok di jalan.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini