Jalan Tol Bali Mandara memiliki sejarah
yang cukup panjang. Jalan tol yang memukau ini merupakan jalan tol pertama di
Indonesia yang dibangun di atas laut. Panjang dari jalan tol ini adalah 12,7 km
yang menghubungkan 3 area penting yang ada di Pulau Bali, ketiga area tersebut
adalah Ngurah Rai Tuban, Nusa Dua, dan Benoa. Pembangunan tol di atas
laut ini diprakarsai oleh Sumaryanto yang merupakan Deputi BUMN. Pembangunan
tol yang dilakukan oleh PT Jasa Marga memang sengaja dilakukan melibatkan
Pemerintah Daerah Bali . Dengan demikian, pembangunan tol bisa dilakukan dengan
lebih cepat dan lancar. Sebelum dibangun Tol di atas laut ini, volume kendaraan
di wilayah Bali Selatan memang selalu meningkat. Terlebih lagi ketika musim
liburan datang. Turis lokal dan turis mancanegara banyak yang berdatangan ke
Pulau Bali. Jadilah Bali Selatan semakin macet karena banyaknya kendaraan yang
berlalu lalang. Banyaknya kendaraan yang berlalu lalang kemudian membuat jalan
By Pass itu tidak bisa menampung kendaraan. Oleh karena itu, dibuatlah tol yang
menghubungkan ketiga daerah tersebut. Jalan tol yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai, Kawasan Nusa Dua, dan Pelabuhan
Benoa itu kini membuat kemacetan di wilayah Bali Selatan menjadi menurun.
Proyek
yang dikerjakan oleh PT Jasa Marga bekerjasama dengan BUMN
dan Pemerintah Daerah Bali ini rampung dengan hasil yang sangat
memuaskan. Tidak seperti di Jakarta yang memiliki banyak jalan tol, Tol Bali
Mandara merupakan proyek jalan pertama di Pulau Bali yang dibangun di atas
laut di teluk Benoa yang ditargetkan untuk bisa rampungkan pada bulan april
tahun 2013. Kemudian, tol tersebut nantinya akan dioperasikan pada bulan mei
2013. Jalan Tol Bali Mandara yang dibangun pada tahun 2012 ini memiliki
3 titik gerbang utama, setiap gerbang akan membawa Anda menuju destinasi yang
berbeda-beda. Jalan tol
yang dibangun di atas laut ini bisa dikatakan unik karena membentang di atas
laut dan satu-satunya tol di Indonesia yang bisa dilalui oleh kendaraan
bermotor. Jalur sepeda motor yang melaju di atas tol ini adalah di sisi kanan
dan kiri jalan. Panjang jalan tol yang mencapai 12,7 km hampir sama dengan panjang
Penang Bridge di Malaysia serta Union Bridge yang berada di Kanada.
Berbicara tentang Jalan Tol Bali
Mandara ini, berikut beberapa keunikan yang menyertainya.
Jalan tol terapung yang
berada di Pulau Dewata ini dibuat oleh Indonesia dengan konstruksi dibuat
oleh BUMN dan BUMD Bali. Tol terapung ini dibuat dengan menghabiskan dana 2,4
triliun rupiah, selain dibiayai oleh BUMN dan BUMD, tol ini juga dibiayai oleh
Jasa Marga dan tidak melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
APBN sama sekali.
Dulunya, tol ini dikenal
orang Bali sebagai tol atas laut Bali banyak orang yang menyebutnya sebagai
jalan Tol Nusa Dua, Jalan Tol Ngurah Rai, ataupun Jalan Tol Benoa. Nyatanya,
tol ini memang menghubungkan ketiga daerah tersebut. Kemudian, Gubernur Bali
Made Mangku Pastika pun mengusulkan nama Bali Mandara kepada Susilo
Bambang Yudhoyono. Hingga sekarang dikenal dengan nama Tol Bali Mandara.
Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, Tol Bali Mandara adalah satu-satunya tol yang bisa
dilalui oleh sepeda motor. Memang benar, tol ini memiliki jalur khusus sepeda
motor di sisi kanan dan kiri bahu jalan. Pengguna sepeda motor dikenakan tarif
sebesar 4 ribu rupiah, pengguna sepeda motor juga tidak boleh melampaui batas
kecepatan yang ditetapkan yaitu dengan kecepatan maksimal yang ditetapkan
adalah 60 km/ jam.
4. Pembuatannya Cepat
Jalan tol sepanjang itu rupanya dibangun dalam waktu yang
relatif cepat, mulai dekonstruksi pada bulan maret 2012 akhirnya rampung
dikerjakan pada bulan mei 2013. Pengerjaan tidak menghabiskan banyak lahan
karena sebagian dilakukan di atas laut. Hanya saja, beberapa mangrove harus
tergerus karena masa konstruks, namun setelah konstruksi selesai mangrove pun
ditanam kembali.
5. Ada CCTV nya
Tol yang dibangun di atas laut tentu saja sangat riskan dengan
kecepatan angin. Maka di setiap gerbang tol dipasang alat pengukur angin. Jika
angin berhembus melebihi 40 km/ jam, maka jalan tol akan ditutup demi
keselamatan pengguna jalan tidak hanya itu, CCTV pun siap diaktifkan selama 24
jam nonstop untuk mengantisipasi kendaraan yang mogok di jalan.