Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Desa Devisa Uyah Kusamba, Cara DJKN dan LPEI Bawa UMKM Mendunia
Slamet Adi Priyatna
Kamis, 11 November 2021   |   706 kali

Denpasar – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bali dan Nusa Tenggara (Kanwil DJKN Balinusra) Anugrah Komara yang mewakili Direktur Jenderal Kekayaan Negara hadir dalam peresmian Desa Devisa di Desa Uyah Kusamba, Kabupaten Klungkung pada Sabtu, (6/11).


Anugrah Komara menyampaikan apresiasi atas kerja keras penggiat usaha/petani Garam Kusamba, pengurus Koperasi Lembaga Ekonomi Pemberdayaan Pesisir (LEPP) Mina Segara Dana, Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Pemerintah Daerah Provinsi Bali serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang bersama-sama mengupayakan pembentukan Desa Uyah Kusamba sebagai Desa Devisa.


“Saya berharap peresmian Desa Devisa Garam Kusamba, dapat menjadi bahan bakar semangat yang lebih besar lagi bagi untuk menciptakan sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penggiat usaha/petani Garam Kusamba, sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan.


Sebagai informasi, Desa Devisa adalah program pendampingan berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas (community development), Program Desa Devisa memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya


Desa Devisa merupakan bagian dari keberlangsungan project optimalisasi Barang Milik Negara (BMN) di Wilayah Kabupaten Klungkung yang diusung oleh Tim KOIN Bali dan Nusa Tenggara. Optimalisasi BMN melalui skema pinjam pakai dengan Pemkab Klungkung tidak hanya memberi ruang fisik bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tapi juga membuka ekosistem bisnis baru berbentuk desa devisa di wilayah Kabupaten Klungkung. Inisiatif Tim KOIN Bali dan Nusa Tenggara merekomendasikan cluster Desa Kusamba, Klungkung, Bali, yang terdiri dari 40 petani produsen garam yang tergabung dalam Koperasi LEPP Mina Segara Dana, untuk menjadi mitra binaan program Desa Devisa, disambut baik oleh LPEI sebagai pembina program Desa Devisa secara nasional.


LPEI telah melakukan pendampingan selama satu bulan penuh kepada kelompok tani garam yang tergabung dalam Koperasi LEPP Mina Segara Dana. Selain itu LPEI juga mengkaji indikator untuk mengembangkan sebuah desa menjadi Desa Devisa, dengan mempertimbangkan sejumlah aspek yaitu produk, konsistensi dan keberlanjutan produksi, pemberdayaan masyarakat dan koordinasi antar pemangku kepentingan, produsen dan manajerial, infrastruktur dan sarana penunjang lain. Apabila semua indikator tersebut telah terpenuhi maka Desa Devisa Uyah Kusamba dapat ditetapkan atau diresmikan sebagai Desa Devisa.


Direktur Eksekutif LPEI Daniel James Rompas menyampaikan bahwa peresmian Desa Garam Kusamba sebagai salah satu Desa Devisa di Indonesia merupakan tahapan lanjutan dari MoU antara LPEI, Pemkab Klungkung dan DJKN pada Tahun 2020 untuk bersama sama bersinergi dan berkomitmen dalam upaya pengembangan UMKM melalui optimalisasi BMN untuk peningkatan perekonomian daerah. James Rompas mengapresiasi sinergi dan komitmen yang telah dijalankan bersama sampai hari ini dan seterusnya untuk memastikan Desa Garam Kusamba sebagai Desa Devisa dapat bersaing di pasar ekspor.


Dalam kesempatan ini, Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster secara langsung memberikan sambutan sekaligus meresmikan Desa Garam Kusamba sebagai Desa Devisa. Dalam sambutannya, Koster menyampaikan apresiasinya atas kerja keras semua pihak yang telah mewujudkan terciptanya Desa Devisa di Desa Kusamba. Koster berharap semua pihak dapat terus mengawal perkembangan Desa Devisa ini, sehingga kedepannya Garam Uyah Kusamba terus dapat memperkuat produksinya untuk memenuhi kebutuhan lokal dan juga ekspor. Koster menambahkan juga dukungan penuhnya atas program desa devisa di Desa Kusamba Kabupaten Klungkung.


Dalam kesempatan ini, hadir pula menyaksikan peresmian desa kusamba sebagai desa devisa yaitu Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT Susila Brata, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra.


Keberadaan Program Desa Devisa ini mampu meningkatkan kapasitas masyarakat daerah dan mengembangkan komoditas unggulan desa, program ini juga mendorong partisipasi masyarakat desa dalam rantai pasukan ekspor global baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat menghasilkan devisa dan berkontribusi kepada negara melalui kegiatan ekspor. (tim koin balinusra)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini