Denpasar – Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Bali dan Nusa Tenggara (Kanwil DJKN Balinusra) Anugrah
Komara yang mewakili Direktur Jenderal Kekayaan Negara hadir dalam peresmian
Desa Devisa di Desa Uyah Kusamba, Kabupaten Klungkung pada Sabtu, (6/11).
Anugrah Komara menyampaikan apresiasi atas kerja keras
penggiat usaha/petani Garam Kusamba, pengurus Koperasi Lembaga Ekonomi
Pemberdayaan Pesisir (LEPP) Mina Segara Dana, Pemerintah Kabupaten Klungkung
dan Pemerintah Daerah Provinsi Bali serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
yang bersama-sama mengupayakan pembentukan Desa Uyah Kusamba sebagai Desa
Devisa.
“Saya berharap peresmian Desa Devisa Garam Kusamba, dapat
menjadi bahan bakar semangat yang lebih besar lagi bagi untuk menciptakan
sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penggiat
usaha/petani Garam Kusamba, sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan
ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, Desa Devisa adalah program pendampingan
berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas (community development),
Program Desa Devisa memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk
unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial
dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya
Desa Devisa merupakan bagian dari keberlangsungan project
optimalisasi Barang Milik Negara (BMN) di Wilayah Kabupaten Klungkung yang
diusung oleh Tim KOIN Bali dan Nusa Tenggara. Optimalisasi BMN melalui skema
pinjam pakai dengan Pemkab Klungkung tidak hanya memberi ruang fisik bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tapi juga membuka ekosistem bisnis baru
berbentuk desa devisa di wilayah Kabupaten Klungkung. Inisiatif Tim KOIN Bali
dan Nusa Tenggara merekomendasikan cluster Desa Kusamba, Klungkung, Bali, yang
terdiri dari 40 petani produsen garam yang tergabung dalam Koperasi LEPP Mina
Segara Dana, untuk menjadi mitra binaan program Desa Devisa, disambut baik oleh
LPEI sebagai pembina program Desa Devisa secara nasional.
LPEI telah melakukan pendampingan selama satu bulan penuh
kepada kelompok tani garam yang tergabung dalam Koperasi LEPP Mina Segara Dana.
Selain itu LPEI juga mengkaji indikator untuk mengembangkan sebuah desa menjadi
Desa Devisa, dengan mempertimbangkan sejumlah aspek yaitu produk, konsistensi
dan keberlanjutan produksi, pemberdayaan masyarakat dan koordinasi antar
pemangku kepentingan, produsen dan manajerial, infrastruktur dan sarana
penunjang lain. Apabila semua indikator tersebut telah terpenuhi maka Desa
Devisa Uyah Kusamba dapat ditetapkan atau diresmikan sebagai Desa Devisa.
Direktur Eksekutif LPEI Daniel James Rompas menyampaikan
bahwa peresmian Desa Garam Kusamba sebagai salah satu Desa Devisa di Indonesia
merupakan tahapan lanjutan dari MoU antara LPEI, Pemkab Klungkung dan DJKN pada
Tahun 2020 untuk bersama sama bersinergi dan berkomitmen dalam upaya
pengembangan UMKM melalui optimalisasi BMN untuk peningkatan perekonomian
daerah. James Rompas mengapresiasi sinergi dan komitmen yang telah dijalankan
bersama sampai hari ini dan seterusnya untuk memastikan Desa Garam Kusamba sebagai
Desa Devisa dapat bersaing di pasar ekspor.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster
secara langsung memberikan sambutan sekaligus meresmikan Desa Garam Kusamba
sebagai Desa Devisa. Dalam sambutannya, Koster menyampaikan apresiasinya atas
kerja keras semua pihak yang telah mewujudkan terciptanya Desa Devisa di Desa
Kusamba. Koster berharap semua pihak dapat terus mengawal perkembangan Desa
Devisa ini, sehingga kedepannya Garam Uyah Kusamba terus dapat memperkuat
produksinya untuk memenuhi kebutuhan lokal dan juga ekspor. Koster menambahkan
juga dukungan penuhnya atas program desa devisa di Desa Kusamba Kabupaten
Klungkung.
Dalam kesempatan ini, hadir pula menyaksikan peresmian desa
kusamba sebagai desa devisa yaitu Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi
(KLI) Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari, Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT Susila Brata, serta
Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra.
Keberadaan Program Desa Devisa ini mampu meningkatkan
kapasitas masyarakat daerah dan mengembangkan komoditas unggulan desa, program
ini juga mendorong partisipasi masyarakat desa dalam rantai pasukan ekspor
global baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat menghasilkan
devisa dan berkontribusi kepada negara melalui kegiatan ekspor. (tim koin
balinusra)