Taman Bung Karno merupakan taman yang secara fisik memiliki
areal yang cukup luas (22.016 m2/2,20 Ha) dengan iklim yang
memungkinkan untuk tumbuhnya berbagai tanaman. Lokasi taman berada di Kecamatan
Sukasada pada jalur SingarajaDenpasar. Lahirnya taman pada awal berkaitan Taman
Gumi Banten, namun kemudian dikembangkan dalam rangka mewujudkan Sukarno
Heritage dengan mengedepankan Bung Karno sebagai tokoh bangsa yang
ibunya berasal dari Paket Agung. Memperhatikan eksistingnya (terutama kondisi
fisik), pengembangan Taman Bung Karno menjadi taman tematik dapat dilakukan
dengan mengusung tema ’sejarah dan ekologi berbasis budaya’. Konsep taman ini
adalah sebagai tempat rekreasi sekaligus berfungsi taman sejarah dan ekologi
berbasis pada tanaman untuk kebutuhan ’banten’ yang menjadi budaya masyarakat
Bali. Daya tarik taman yang mengusung nama tokoh bangsa Bung Karno, dilengkapi
dengan dinding berelief dan diorama mengenai Soekarno yang beribukan wanita Singaraja
(Paket Agung). Guna mendukung tema ekologi berbasis budaya, fasilitas utama
yang dibutuhkan adalah berupa areal media tumbuhnya ’tanaman banten’ yang
dilengkapi dengan keterangan mengenai fungsi dari masing-masing tanaman banten
tersebut. Panggung pertunjukkan juga menjadi kebutuhan sebagai fasilitas untuk
menggelar event-event seni-budaya.
Dilihat
dari fasilitas pendukung yang sudah ada dinilai sudah memadai sebagai taman
kota yang mengusung tema sejarah dan ekologi berbasis budaya, seperti: 1) Fasiltas
rekreasi berupa air mancur menari dan berbagai jenis tanaman yang rindang dan
berfungsi ekologis; 2) Fasilitas olahraga
berupa Jogging Track; 3) Fasilitas sosialisasi, di antaranya bangku taman, wantilan, panggung
pertunjukkan; 4) Fasilitas pendukung lainnya
di antaranya: areal parkir, kios/artshop, lampu taman, drainase, air,
listrik/penerangan, penampungan sampah, dan toilet.