Denpasar (03/08) Hari Raya Galungan adalah salah
satu peringatan keagamaan bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Peringatan ini
dirayakan setiap 6 bulan sekali dalam kalender Bali atau atau setiap 210 hari.
Pada tahun 2023 ini, peringatan Hari Raya
Galungan diperingati sebanyak 2 kali. Yakni pada tanggal 4 Januari 2023 lalu
dan tanggal 2 Agustus 2023.
Hari Raya Galungan adalah hari raya keagamaan
bagi umat Hindu untuk memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya.
Selain itu, juga untuk merayakan kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma
(kejahatan).
Sebagai bentuk ungkapan syukur, maka umat Hindu
akan merayakan Hari Raya Galungan ini dengan melakukan persembahan pada Sang
Hyang Widhi dan Dewa Bhatara (dengan segala manifestasinya). Saat peringatan
hari raya ini, maka umat Hindu akan memasang Penjor (semacam hiasan bambu
sesuai tradisi masyarakat bali) di tepi jalan setiap rumahnya yang merupakan
aturan kehadapan Bhatara Mahadewa.
Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti
bertarung. Galungan juga biasa disebut dengan 'dungulan' yang artinya menang.
Meski terdapat perbedaan penyebutan Wuku Galungan di Jawa maupun Wuku Dungulan
di Bali, keduanya memiliki arti yang sama yaitu wuku yang kesebelas.
Adapun sejarah awal mula perayaan Galungan ini
tidaklah diketahui secara pasti.
Sementara itu menurut Lontar Purana Bali Dwipa,
Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon
Dungulan) di tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804. Dalam kitab atau pustaka
suci umat Hindu tersebut disebutkan,
"Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka,
Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali
rajya." Artinya: "Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu
pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal
15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka."