Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Danau Buyan, tidak populer namun wajib dikunjungi saat ke Buleleng
Corry Wulandari
Senin, 21 Juni 2021   |   6064 kali

Selain Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar, di Provinsi Bali, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bali dan Nusa Tenggara (Kanwil DJKN Balinusra) juga memiliki unit vertikal lain , yaitu KPKNL Singaraja.

KPKNL Singaraja hadir mengemban tugas melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis dibidang Kekayaan Negara, Piutang Negara dan Lelang di daerah. Berdiri diatas lahan seluas 828 M2, KPKNL Singaraja terletak di Jalan Udayana No 10 Singaraja.  Wilayah kerja KPKNL Singaraja mencakup 4 (empat) wilayah kabupaten kota antara lain meliputi Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Karangasem, sering disingkat dengan istilah “JAMBUBAKAR”.

Kota Singaraja merupakan ibu kota Kabupaten Buleleng, yang terletak paling Utara di Propinsi Bali. Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah sekitar 1.365,88 km2 atau 24.25 persen dari luas Provinsi Bali. Sebagai salah satu destinasi wisata, Kabupaten Buleleng memiliki keindahan alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung.  Berbagai pesona alam yang memanjakan mata tersaji dan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng, seperti air terjun Gitgit, air terjun Lemukih, air terjun Sekumpul, Pantai Lovina, Danau Beratan, Danau Buyan dan tentunya kota Singaraja sendiri.

Danau Buyan sebenarnya punya keindahan yang tersembunyi. Walaupun kebanyakan wisatawan hanya mengenal Danau Beratan, sebetulnya kawasan wisata pegunungan Bedugul tidak hanya memiliki satu danau itu saja. Di seputaran kawasan Bedugul ada 3 danau, selain Danau Beratan ada juga Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Danau Buyan adalah yang terbesar dari ketiganya. Danau Buyan adalah danau terluas dari 3 danau yang berada di kawasan bedugul dengan luas 490 hektar dan kedalaman maksimal mencapai 89 meter.

Letak Danau Buyan tidak terlalu jauh dari Danau Beratan. Kita hanya perlu berkendara beberapa kilometer lagi ke utara dari Danau Beratan, kemudian berbelok ke kiri melintasi jalan desa sebelum akhirnya sampai di tepi Danau Buyan. Hampir tidak ada aktivitas pariwisata di sekitar danau yang ukurannya paling luas dibandingkan kedua danau lainnya ini.

Meskipun demikian bukan berarti panorama danau ini kalah indah dibandingkan kedua danau lainnya, bahkan jika dibandingkan dengan Danau Beratan yang lebih populer sekalipun. Ada beberapa titik dimana kita bisa menikmati keindahan panorama Danau Buyan, ada yang dekat, tepat di tepi danau, ada juga yang dari kejauhan.

Di sisi selatan Danau Buyan terdapat sebuah kawasan yang disediakan untuk perkemahan. Selain lapangan yang cukup luas di bawah keteduhan pohon-pohon rindang yang menjulang tinggi. Pada saat anda bercamping ria anda akan melihat pemandangan alam yang udaranya sejuk dan suasananya tenang dan kawasan yang berada di balik bukit areal perkemahan yang ternyata menjadi favorit para wisatawan. Bagi para pencinta petualangan, anda dapat menjelajahi areal danau seperti trekking, hingga aktivitas wisata sepeda gunung dan motor trail.

Dalam tatanan religi Agama Hindu yang dianut mayoritas masyarakat Bali, tempat air terkumpul seperti danau merupakan tempat yang disucikan dan untuk itu disediakan pura untuk bersembahyang. Karena itu di setiap danau di Bali pasti ada Pura Ulun Danu yang dibangun di tepinya.

Pura Ulun Danu Buyan terdapat di sisi utara danau. Selain pura yang dibangun sedikit agak tinggi, tepat di tepi danau juga terdapat wantilan besar. Sepanjang jalan desa yang menghubungkan jalan raya dengan kawasan pura dipenuhi dengan lahan pertanian dimana penduduk setempat menanam berbagai sayuran.

Yang paling menarik adalah ladang-ladang tempat petani menanam strawberry. Selain dipanen untuk dijual ke pasar, pengunjung juga bisa mampir ke ladang petani dan membeli strawberry langsung disana. Lebih seru lagi, saat kita membeli strawberry disitu kita juga bisa memetiknya sendiri.

Berkendara terus ke utara dari kawasan Bedugul jalan akan menanjak memasuki kawasan hutan yang dihuni banyak kera. Banyak wisatawan sengaja berhenti di pinggir jalan untuk sekedar bercengkrama dengan hewan-hewan lucu tersebut.

Tetapi selain mengamati tingkah laku hewan yang konon merupakan kerabat dekat manusia ini kita juga bisa menikmati keindahan Danau Buyan yang terhampar di kejauhan dari tempat yang sedikit lebih tinggi.

Jika nanti sudah memungkinkan untuk berwisata ke Bali, jangan lupa mengunjungi Danau Buyan ya!

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini