Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Mengenal "Loloh Cemcem", Minuman Tradisional Khas Pulau Dewata
Corry Wulandari
Kamis, 03 Desember 2020   |   34835 kali

Siapa yang tidak kenal pulau Bali? Pulau yang menjanjikan keindahan wisata alam dan budaya di setiap sudutnya. Mulai dari pantai, gunung, danau hingga wisata air terjun yang bisa dinikmati selama berada di pulau Bali. Tentu saja lebih istimewa lagi dengan kentalnya budaya di pulau Bali. Pemandangan masyarakat yang sedang mengadakan upacara di Pura menjadi sesuatu yang unik yang tidak dapat ditemui di tempat lain. Daya tarik inilah yang memikat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Namun, belum cukup menawarkan keindahan alam dan budayanya, Bali juga terkenal dengan kuliner khasnya. Sebut saja sate lilit, ayam betutu, ayam bakar taliwang dan banyak lagi. Panganan untuk buah tangan juga banyak tersedia dan sudah terkenal seantero negeri, seperti pie susu atau kacang bali. Sudah pasti panganan ini menjadi salah satu yang harus dituju begitu menginjakkan kaki di pulau Bali.

Makanan dan panganan yang disebut tadi mungkin sudah familiar di telinga kita semua. Lalu, bagaimana dengan “Loloh Cemcem”? Ada yang sudah pernah mendengar sebelumnya?

“Loloh Cemcem” adalah minuman hasil produksi rumahan di Bali yang banyak diproduksi dan dipasarkan di Desa Panglipuran, Kabupaten Bangli. Minuman ini biasanya dijual dan dikemas dalam botol air mineral. Tapi untuk mendapatkan minuman menyegarkan ini tidak perlu pergi ke Bangli. Anda juga bisa menemukannya di beberapa warung makan di seluruh penjuru pulau Bali.

Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Desa Wisata Panglipuran, tentu tahu kalau wisatawan diizinkan masuk ke pekarangan rumah warga. Banyak warga yang berjualan souvenir serta bibit tanaman. Perkembangan pariwisata ini juga mendorong tumbuhnya industri rumah tangga yang menyediakan makanan dan minuman, salah satunya ya Loloh Cemcem ini.

Loloh merupakan jamu tradisional yang biasanya dikonsumsi masyarakat Bali untuk menjaga kesegaran tubuh. Umumnya, loloh ini berbahan kunyit atau temulawak. Tetapi di Desa Penglipuran, loloh yang dijual berbahan baku daun kecemcem. Loloh Cemcem merupakan minuman tradisional yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Masyarakat Bali biasa membuat sendiri loloh ini untuk mengobati panas dalam. Namun Loloh Cemcem dalam kemasan botol air mineral seperti ini baru booming sekitar tahun 2014-2015.

Meskipun termasuk dalam jenis jamu, tetapi rasa “Loloh Cemcem” berbeda dengan jamu lainnya. Dibuat dari daun cemcem atau yang biasa disebut kedondong hutan, minuman ini memiliki cita rasa yang unik. Ada kumpulan rasa asam, asin, manis, pedas, dan juga sedikit kecut.

Variasi rasa ini tercipta dari bahan-bahan penyusunnya. Daun cemcem memiliki cita rasa asam dan sedikit pahit, ditambahkan bumbu rujak sebagai penetralisir, serta daging kelapa muda untuk memberikan rasa gurih. Daun cemcem yang digunakan adalah campuran daun muda dan tua. Cara pembuatannya juga masih sangat sederhana sehingga bisa dibuat sendiri di rumah. Daun cemcem yang ditumbuk atau diblender hingga hancur, disaring untuk mendapatkan sari-sarinya. Sari daun ini kemudian dicampur lagi dengan air dan bumbu rujak yang sudah dididihkkan.

Selain untuk menyegarkan tubuh, masyarakat sekitar percaya bahwa Loloh Cemcem juga berkhasiat mengobati panas dalam, melancarkan sembelit, dan bahkan bisa menurunkan tekanan darah. Meski memiliki cita rasa asam, loloh ini juga aman untuk penderita maag. Asalkan diminumnya tidak dalam keadaan perut kosong. Waktu terbaik menikmati loloh ini adalah dalam keadaan dingin.

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, mencari peluang usaha rumahan bisa menjadi alternatif loh, salah satunya pengembangan minuman kemasan seperti “loloh cemcem” ini. Dari segi alat, bahan maupun proses pengolahan cukup murah dan mudah didapat.

(Penulis dan Foto : CR)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini