Siapa yang tidak kenal pulau
Bali? Pulau yang menjanjikan keindahan wisata alam dan budaya di setiap
sudutnya. Mulai dari pantai, gunung, danau hingga wisata air terjun yang bisa
dinikmati selama berada di pulau Bali. Tentu saja lebih istimewa lagi dengan
kentalnya budaya di pulau Bali. Pemandangan masyarakat yang sedang mengadakan
upacara di Pura menjadi sesuatu yang unik yang tidak dapat ditemui di tempat
lain. Daya tarik inilah yang memikat wisatawan baik domestik maupun
mancanegara.
Namun, belum cukup menawarkan
keindahan alam dan budayanya, Bali juga terkenal dengan kuliner khasnya. Sebut
saja sate lilit, ayam betutu, ayam bakar taliwang dan banyak lagi. Panganan
untuk buah tangan juga banyak tersedia dan sudah terkenal seantero negeri,
seperti pie susu atau kacang bali. Sudah pasti panganan ini menjadi salah satu
yang harus dituju begitu menginjakkan kaki di pulau Bali.
Makanan dan panganan yang disebut
tadi mungkin sudah familiar di telinga kita semua. Lalu, bagaimana dengan
“Loloh Cemcem”? Ada yang sudah pernah mendengar sebelumnya?
“Loloh Cemcem” adalah minuman
hasil produksi rumahan di Bali yang banyak diproduksi dan dipasarkan di Desa
Panglipuran, Kabupaten Bangli. Minuman ini biasanya dijual dan dikemas dalam
botol air mineral. Tapi untuk mendapatkan minuman menyegarkan ini tidak perlu
pergi ke Bangli. Anda juga bisa menemukannya di beberapa warung makan di
seluruh penjuru pulau Bali.
Bagi Anda yang pernah berkunjung
ke Desa Wisata Panglipuran, tentu tahu kalau wisatawan diizinkan masuk ke
pekarangan rumah warga. Banyak warga yang berjualan souvenir serta bibit
tanaman. Perkembangan pariwisata ini juga mendorong tumbuhnya industri rumah
tangga yang menyediakan makanan dan minuman, salah satunya ya Loloh Cemcem ini.
Loloh merupakan jamu tradisional
yang biasanya dikonsumsi masyarakat Bali untuk menjaga kesegaran tubuh.
Umumnya, loloh ini berbahan kunyit atau temulawak. Tetapi di Desa Penglipuran,
loloh yang dijual berbahan baku daun kecemcem. Loloh Cemcem merupakan minuman
tradisional yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Masyarakat Bali biasa
membuat sendiri loloh ini untuk mengobati panas dalam. Namun Loloh Cemcem dalam
kemasan botol air mineral seperti ini baru booming sekitar tahun 2014-2015.
Meskipun termasuk dalam jenis
jamu, tetapi rasa “Loloh Cemcem” berbeda dengan jamu lainnya. Dibuat dari daun
cemcem atau yang biasa disebut kedondong hutan, minuman ini memiliki cita rasa
yang unik. Ada kumpulan rasa asam, asin, manis, pedas, dan juga sedikit kecut.
Variasi rasa ini tercipta dari
bahan-bahan penyusunnya. Daun cemcem memiliki cita rasa asam dan sedikit pahit,
ditambahkan bumbu rujak sebagai penetralisir, serta daging kelapa muda untuk
memberikan rasa gurih. Daun cemcem yang digunakan adalah campuran daun muda dan
tua. Cara pembuatannya juga masih sangat sederhana sehingga bisa dibuat sendiri
di rumah. Daun cemcem yang ditumbuk atau diblender hingga hancur, disaring
untuk mendapatkan sari-sarinya. Sari daun ini kemudian dicampur lagi dengan air
dan bumbu rujak yang sudah dididihkkan.
Selain untuk menyegarkan tubuh,
masyarakat sekitar percaya bahwa Loloh Cemcem juga berkhasiat mengobati panas
dalam, melancarkan sembelit, dan bahkan bisa menurunkan tekanan darah. Meski
memiliki cita rasa asam, loloh ini juga aman untuk penderita maag. Asalkan
diminumnya tidak dalam keadaan perut kosong. Waktu terbaik menikmati loloh ini
adalah dalam keadaan dingin.
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, mencari peluang usaha rumahan bisa menjadi alternatif loh, salah satunya pengembangan minuman kemasan seperti “loloh cemcem” ini. Dari segi alat, bahan maupun proses pengolahan cukup murah dan mudah didapat.
(Penulis dan Foto : CR)