Pulau Bali mendapat
tempat spesial pada uang Indonesia. Selain pernah menampilkan wajah tokoh
pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai, ada pula tampilan gambar pura
pada sisi berbeda lembar uang pecahan Rp50 ribu. Dalam rangka menyambut Hari
Oeang RI ke-74, yuk kita menengok inspirasi dari gambar pada lembaran uang
berwarna biru muda itu, lebih dikenal dengan Pura Ulun Danu Beratan!
Pura yang merupakan
pura terbesar kedua di Bali setelah Pura Besakih, terletak di Desa
Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Pemandangan cantik dari
tepi Danau Beratan dan hawa sejuk (dibawah 25 derajat celcius) dari Pegunungan
Bedugul menjadi daya tarik tersendiri. Dengan letak di ketinggian 1.239 m di
atas permukaan laut, tak ayal sering ditemui kabut turun sejak siang hari.
Pura ini didirikan
pada tahun saka 1556 (Tahun 1634 masehi) oleh I Gusti Agung Putu. Dinamakan
Ulun Danu karena Pura ini digunakan sebagai tempat diadakannya upacara untuk
Dewi Danu ( Dewi air, danau dan sungai). Dewi Danu merujuk kepada sosok Dewi
Parwati atau istri Dewa Siwa. Lingkungan
sekeliling pura, yaitu Danau Bratan digunakan sebagai pemenuhan irigasi (subak)
bagi wilayah di daerah sekitar aliran. Sebuah sistem yang memadukan antara
kebutuhan rohani dan kebutuhan pemenuhan pangan masyarakat setempat.
Pura Ulun Danu Beratan terdiri atas lima kompleks Pura dan satu buah Stupa, diantaranya:
1. Pura Penataran Agung :Pura ini dapat dilihat setelah memasuki Candi Bentar menuju Beratan. Pura ini ditujukan untuk memuja Tri Purusha Siwa yaitu Siwa, Sadha Siwa dan Parama Siwa
2. Pura Dalem Purwa : Dalam Pura Dalem Purwa terdapat tiga pelinggih utama yaitu Pelinggih Dalem Purwa sebagai tempat persemayaman Bhatari Durga dan Dewa Ludra yang dipuja sebagai sumber kemakmuran, Bale Murda Manik sebagai balai pemaruman dan Bale Panjang sebagai tempat meletakkan upakara. Pelinggih yang terdapat di Pura ini menghadap timur, berada di tepian danau Beratan sebelah selatan.
3. Pura Taman Beiji : Pura Taman Beiji ini difungsikan untuk upacara ngebejiang (menyucikan sarana upacara) dan memohon tirta (air). Tidak hanya itu Pura ini juga difungsikan sebagai tempat melasti oleh masyarakat sekitar. Letak Pura ini adalah di sisi timur Hotel Enjung Beji dan tidak dikelilingi oleh tembok.
4. Pura Lingga Petak : Pura Lingga Petak inilah yang sesungguhnya terpapar jelas dalam pecahan uang Rp 50.000,-. Terdiri dari tiga tingkat yang di dalamnya terdapat sebuah sumur keramat yang menyimpan Tirta Ulun Danu. Tidak hanya itu, dalam Pura ini juga terdapat lingga yang berwarna putih. Diapit batu hitam dan merah. Pura ini diyakini sebagai sumber utama air dan kesuburan Danau Beratan. Ada dua pelinggih dalam Pura ini yaitu Pelinggih Meru Tumpang Solas yang menghadap ke arah selatan dan Pelinggih Meru Tumpang Telu, memiliki empat pintu yang menghadap empat arah mata angin.
5. Pura Prajapati: Terdapat pohon beringin besar sebagai penanda. Pura ini difungsikan sebagai istana Bhatari Durga. Pelinggih yang menghadap barat ini menjadi yang pertama ditemui sesaat setelah pengunjung melewati ticket box dan masuk ke area Danu Beratan.
6. Stupa Buddha: Tidak hanya berupa kompleks Pura, di Ulun Danu Beratan juga terdapat satu Stupa Budha. Stupa Budha disini menandakan adanya makna keselarasan dan harmoni beragama. Stupa ini menghadap selatan dan terletak di luar area utama kompleks Pura Ulun Danu Beratan.
Pada
hari-hari tertentu seperti misalnya Purnama, Tilem, Galungan maupun hari besar
agama Hindu lainnya, seringkali diadakan persembahyangan bersama. Tidak hanya
itu di area Ulun Danu Beratan yang indah dibangun juga tempat bermain anak,
baik berupa playground maupun permainan wisata air. Dengan keindahan alamnya, banyak spot- spot
foto yang tentunya menjadi daya tarik wisatawan.
Bonus
unik ketika mengunjungi Pura Ulun Danu Bratan tentunya adalah pengunjung bisa
berfoto ala ikon uang Rp 50.000. Mau coba?
Selamat
Hari Oeang Republik Indonesia ke-74!