Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Pesona Wisata Taman Nasional Bali Barat
Siti Kartina
Senin, 05 Oktober 2020   |   3844 kali

Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yang dikenal karena memiliki pegunungan berapi yang hijau, terasering sawah yang unik, pantai, dan terumbu karang yang cantik. Terdapat banyak tempat wisata religi seperti Pura Uluwatu yang berdiri di atas tebing. Di Selatan, kota pesisir pantai Kuta menawarkan wisata hiburan malam yang tak pernah sepi,sementara Seminyak, Sanur, dan Nusa Dua dikenal dengan suguhan resort yang populer. Taman Nasional Bali Barat merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di Pulau Bali bagian Barat yang memiliki luas kurang lebih 77.000 hektar. Dengan cakupan yang sangat luas, Taman Nasional Bali Barat terbagi diberbagai lokasi seperti di Semenanjung Prapat Agung, Pulau Menjangan, Banyuwedang, Teluk Terima, Tegal Bunder, Klatakan, dan Cekik. Hampir setengah kawasan Taman Nasional Bali Barat terletak di Semenanjung Prapat Agung. Pada kawasan Semenanjung Prapat  Agung terdapat ekosistem yang sangat beragam mulai dari ekosistem pantai, mangrove, savana hutan musim,hutan evergreen, dan terdapat berbagai jenis burung seperti burung air, burung jalak, burung gelati, perkutut, dan perkutut bahkan jenis predator mudah terpantau. Pada lokasi Pulau Menjangan yang memiliki luas sekitar 175 hektar dikelilingi oleh perairan laut yang memiliki terumbu karang hingga kedalam 40 meter dengan air yang jernih. Biota laut yang terdapat di Pulau Menjangan juga sangat beragam. Selain itu, di Pulau Menjangan juga burung bangau mudah ditemui. Pada kawasan Pulau Menjangan juga terdapat 8 spot diving maupun snorkeling yang dapat memanjakan mata para wisatawan. Selain melihat hewan maupun mangrove di Taman Nasional Bali Barat, para wisatawan juga dapat melakukan diving, snorkeling, bird watching,pengamatan satwa, canoeing, tracking, bersepeda, wisata religi, wisata pendidikan, dan berkemah.

Kawasan Banyuwedang terletak di batas sebelah timur kawasan taman nasional, Banyuwedang memiliki hamparan pasir bercampur dengan pecahan-pecahan batu karang di areal bekas tambak yang membuat lokasi ini menjadi lokasi favorit bagi para pecinta burung air. Di Banyuwedang pengunjung dapat menjumpai burung jenis pelican, cangak, bagu, belibis, derek,trini-trinilan, dan lain sebagainya. Selain itu beberapa jenis mangrove juga masih bisa tumbuh dikawasan ini. Pada kawasan Teluk Terima dengan banyaknya sungai yang mengalir membuat satwa-satwa betah hidup di lokasi ini. Tidak hanya jenis burung, mamalia, reptile, capung, hutan pantai, mangrove, savana, hutan musim serta evergreen adalah ekosistem yang terdapat disana. Teluk Terima menjadi salah satu destinasi favorit di Taman Nasional Bali Barat. Jungle tracking dan bird watching adalah aktivitas wisata yang sering dilakukan oleh para wisatawan.

Lokasi Tegal Bunder berada di tengah-tengah kawasan Taman Nasional Bali Barat yang relative mudah dijangkau. Ekosistem mangrove savana dan hutan musim mendominasi lokasi ini. Beberapa spot digenangi air payau sehingga menjadi rawa. Jenis kareo padi, jalak bali, cekakak sungai, raja udang punggung merah dapat dijumpai di kawasan Tegal Bunder. Selain itu, pada kawasan Tegal Bunder terdapat penangkaran jalak bali yang di kelola oleh Taman Nasional Bali Barat. Kawasan Klatakan berupa perbukitan dan gunung-gunung kecil yang merupakan kawasan Taman Nasional Bali Barat terletak disini. Memanjang dari Kabupaten Jembrana hingga Kabupaten Buleleng membuat area ini selalu terjaga keberdayaannya. Berupa hutan hujan dataran rendah,membuat mata air mengalir hingga ke permukiman masyarakat. Burung-burung jenis julang, rangkong, elang alap-alap serta ayam hutan merah masih mudah dijumpai disini.Sedangkan untuk lokasi Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat terletak di Cekik, Gilimanuk, sehingga aksesibilitas untuk mencapai lokasi ini sangat mudah. Savana di Karangsewu, mangrove di Teluk Gilimanuk, hutan hujan dan hutan evergreen yang mengelilingi lokasi ini menjadi habitat yang lengkap bagi satwa.Tidak hanya burung, jenis reptile, amfibi, mamalia dapat dengan mudah dijumpai di lokasi ini. Jalak bali, jalak hitam, burung cabai, dan butltok adalah beberapa jenis burung yang dapat dijumpai disana. Sekitar 160 spesies hewan dan tumbuhan dilindungi di taman nasional ini. Hewan-hewan seperti BantengRusalutungkalong dan aneka burung. Taman Nasional Bali Barat merupakan tempat terakhir untuk menemukan satu-satunya endemik Bali yang hampir punah, Jalak Bali di habitat aslinya.

Sayangnya, selama masa pandemi ini dengan terpaksa pihak pengelola TNBB melakukan pembatasan kuota hanya 335 pengunjung setiap harinya. Dengan anjloknya kunjungan tersebut diperkirakan ada sekitar Rp 500 juta potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bersumber dari taman nasional yang melayang. Sejak dibuka kembali pada 29 Juli hingga saat ini tak banyak pengunjung yang datang berwisata ke TNBB. Pihak pengelola mencatat hanya ada sekitar seribu pengunjung yang datang selama sebulan terakhir. Pengunjung yang datang masih didominasi warga lokal yang berwisata religi. Selain hanya menerima pengunjung warga lokal Bali, pihak pengelola juga hanya menerima pengunjung ekspatriat yang sudah tiga bulan tinggal di Bali. 

Hampir semua sektor terdampak dengan adanya pandemi ini, tak terkecuali pariwisata. Apalagi, pariwisata adalah penopang perekonomian di Bali. Semoga pandemi ini segera berakhir dan pariwisata bisa bangkit lagi. Jangan lupa mampir ke Taman Nasional Bali Barat!

(Penulis : Siti Kartina / Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini