Peran DJKN dalam Implementasi Sustainable
Development Goals (SDGs) di Masa Pandemi
Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan salah satu komitmen dunia bersama dengan PBB untuk mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh tiap negara. Sejak memasuki tahun 2000-2015 PBB telah mencanangkan program Millennium Development Goals atau MDGs. Millennium Development Goals adalah sebuah deklarasi 189 negara dari anggota PBB yang berisi 8 poin tujuan dengan target utamanya yaitu mencapai kesejahteraan dan pembangunan masyarakat yang akan dicapai pada tahun 2015. MDGs bertujuan memberantas kemiskinan, namun tidak secara khusus memperhatikan akar permasalahan dari kemiskinan itu sendiri.
SDGs merupakan kelanjutan
dan perluasan dari MDGs yang akan dicapai mulai tahun 2016 dan akan dievaluasi kembali
pada tahun 2030. Berbeda dengan MDGs yang hanya mencantumkan 8 goals, SDGs memiliki 17 tujuan yang
harus dicapai dan melibatkan lebih banyak negara dengan tujuan yang lebih
universal untuk negara maju maupun negara berkembang.
Dalam proses menyukseskan SDGs, beberapa negara di dunia termasuk
Semakin bertambahnya angka pasien terjangkit virus Corona mengakibatkan proses belajar mengajar harus diadakan secara online untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Pertumbuhan ekonomi yang terhambat akibat masa pandemi Covid-19 ini dipicu oleh sektor ketenagakerjaan tercatat angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat sebesar 14,3% ditahun 2020.
Untuk mencapai tujuan SDGs di masa pandemi, kerjasama dan solidaritas
menjadi hal penting untuk ditingkatkan. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah
menjamin masyarakat mendapatkan vaksinasi guna mempercepat realisasi kesetaraan
akses vaksinasi. Meningkatkan bantuan dan perhatian khusus bagi masyarakat terdampak
pandemi, khususnya kelompok yang rentan akan kemiskinan dengan membangun unit
usaha mikro agar dapat membantu memutar roda ekonomi. Pertumbuhan ekonomi harus
terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, namun tetap mengutamakan aspek
kesehatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi di masa pandemi juga dapat dilakukan
dengan mendorong negara maju untuk berpartisipasi dalam transisi ekonomi hijau
atau Green Economic di negara
berkembang, khususnya Indonesia. Kita harus mendorong negara maju untuk berinvestasi
dalam pemulihan berkeadilan.
Bentuk kontribusi dari Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk merealisasikan SDGs melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)
yaitu dengan cara memberikan relaksasi proses bisnis
dan penyesuaian tarif untuk permohonan lelang noneksekusi sukarela dari pelaku
UMKM. Program PEN ini bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku
usaha dalam menjalankan usahanya selama Pandemi Covid-19. DJKN dapat mengambil peran penting dalam SGDs terutama sektor ekonomi, karena telah memiliki
sarana untuk membantu pelaku UMKM yaitu dengan lelang.go.id, merupakan sarana
jual beli melalui lelang secara daring yang dapat dijangkau di seluruh
Indonesia.
Indonesia saat ini berada diurutan 101 dari 166 negara dalam pemeringkatan
realisasi SDGs. peringkat Indonesia saat ini berada di atas
Myanmar dan Kamboja. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya,
melalui peraturan serta serangkaian kebijakan dalam agenda pembangunan yang tak
hanya fokus pada lingkup nasional namun memerhatikan pembangunan dalam skala
daerah yang diharapkan dapat terus meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi yang
lebih sehat dan stabil.
Referensi
Said Ali, dkk. 2016. Potret Awal Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.
OECD (2011a) Fostering innovation for green
growth. http://www.oecd.org/sti/inno/4866
3228.pdf
https://www.bappenas.go.id/ files/5015/1366/8275/Outlook_Pembangunan_Indonesia_2018_Pemanfaatan_
Bonus_Demografi.pdf diunduh pada 29 Juni 2022