Pemerintah pusat
akan menghibahkan Barang Milik Negara (BMN) yang dibangun untuk Pekan Olahraga
Nasional atau PON XX Papua dan Pekan Paralimpik
Nasional XVI tahun 2021. Hibah ini diberikan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah (Pemda Papua), berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 4
Tahun 2021 tentang Dukungan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan
Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2021 di Provinsi Papua. Jajaran Kementerian
Keuangan diharapkan untuk dapat memfasilitasi percepatan hibah barang milik
negara berupa sarana dan prasarana pertandingan Pekan Olahraga Nasional XX dan
Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun
2021 di Provinsi Papua tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat kepada Pemerintah Daerah Provinsi Papua
BMN yang
rencananya akan dihibahkan sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 4 tahun
2021 tentang Dukungan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan Pekan
Paralimpik Nasional XVI tahun 2021 di Provinsi Papua tersebut pada tahap awal mencapai
Rp 1,3 triliun. Hibah ini mencakup 8 bangunan yakni arena akuatik, Istora Papua
bangkit, pembangunan arena cricket
and hockey indoor dan outdoor,
kawasan Kampung Harapan, kawasan Doyo Baru, arena sepatu roda, panahan, dayung,
sistem drainase Kabupaten Jayapura dan pembangunan sanitasi.
Pembangunan
Istora Papua Bangkit sendiri menelan biaya Rp 284,9 miliar, arena dayung Rp 18
miliar, penataan kawasan venue Rp 219,1 miliar, sistem drainase dan fasilitas sanitasi
Rp 11,2 miliar dan dukungan transportasi
250 bus senilai Rp 107,1 miliar.
Jika kita flashback ke event olahraga terbesar di dunia, yaitu Olimpiade, masih lekat diingatan betapa megahnya tempat
perhelatan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil Agustus 2016. Namun, hal
sebaliknya justru terjadi setelah perhelatan akbar tersebut, Seperti dilansir
dari The Guardian, pada akhir Januari 2017 perusahaan listrik memutus daya ke
stadion tersebut. Hal itu dilakukan karena pihak pengelola stadion telah
menunggak cicilan pembayaran sebesar USD940 ribu atau sekira Rp12,5 miliar, Tak
hanya itu, The Tennis Centre dan Velodrome (Olympic Park) juga ikut terbengkalai. Terbengkalainya dua
gelanggang olahraga tersebut disebabkan oleh sulitnya mencari investor untuk
mengelola dua tempat tersebut. Bahkan, dua tempat tersebut resmi ditutup dari
aktivitas olahraga. Hal tersebut juga dikarenakan kurangnya perhatian
Pemerintah Brazil, terhadap pengelolaan asetnya.
Diharapkan
pelaksanaan hibah sarana dan prasarana Pekan Olahraga Nasional atau
PON XX Papua dan Pekan Paralimpik
Nasional XVI tahun 2021 dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah ini dapat
menambah aset bagi pemerintah daerah. Dengan terlaksananya hibah ini, pengelolaan
Barang Milik Negara (BMN) atas venue aset PON XX Papua dan Pekan Paralimpik Nasional XVI tahun 2021 dapat
terus berlangsung dan tidak terbengkalai. Dipandang dari sisi kemanfaatan,
dengan terlaksananya hibah BMN aset PON XX Papua dan Pekan Paralimpik Nasional XVI tahun 2021 ke pemerintah daerah juga
membuka lebih lebar aset tersebut untuk dapat dipergunakan untuk seluas-luasnya
bagi kepentingan masyarakat setempat.