Aplikasi SIMAN, Alat Bantu DJKN dalam Mengelola Aset Negara

Berita    Kamis, 20 Maret 2014     Tim Pengembang SIMAN

Aplikasi SIMAN, Alat Bantu DJKN dalam Mengelola Aset Negara

Bogor – Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) merupakan alat bantu bagi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dalam mengelola aset negara dalam hal ini Barang Milik Negara (BMN). Aplikasi ini merupakan aplikasi yang strategis dalam melaksanakan tugas pengelolaan BMN mengingat jumlah BMN yang dikelola sangat banyak dan tersebar di banyak lokasi. Hal ini disampaikan oleh narasumber Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI) Iling Saidah dalam acara Penyegaran Aplikasi SIMAN bagi Pelaksana angkatan II yang diselenggarakan pada 19-20 Maret 2014 di Hotel Permata, Bogor.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa aplikasi SIMAN ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu proses perencanaan, penetapan status, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan penghapusan aset negara yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Terkait fitur master aset dalam aplikasi SIMAN, Iling menguraikan bahwa master aset adalah data BMN yang bersumber dari data SIMAK BMN. Data tersebut yang dilengkapi dengan atribut aset dalam rangka mendukung proses pengelolaan BMN. “Atribut tersebut antara lain, identitas aset, fasilitas pendukung, riwayat perolehan/kepemilikan, riwayat pengelolaan, riwayat pemeliharaan, riwayat penilaian, riwayat pemakai, dan riwayat mutasi,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Subdit Pengelolaan Data dan Layanan Operasional (PDLO) Direktorat PKNSI I Ketut Puja sebagai tim penyusun SIMAN menerangkan bahwa database SIMAN tidak instan. Data dasar SIMAN berasal dari SIMAK BMN dan karena masih belum lengkap maka tugas Kementerian/Lembaga (K/L) sebagai pengguna dan DJKN sebagai pengelola yang harus melengkapi database tersebut. “Database SIMAN harus dilengkapi oleh pengguna maupun pengelola agar data tersebut lengkap. Ini merupakan tugas pengguna dan pengelola BMN,” ungkapnya.

Sambutan peserta penyegaran terhadap aplikasi SIMAN ini cukup menarik dan antusias. Peserta dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Yogyakarta Zuhdan Ismail mengusulkan agar data-data aset yang akan diinput oleh pengguna agar dilakukan verifikasi dan validasi dulu oleh DJKN sebagai pengelola. “Jadi database yang dihasilkan nanti akan lebih akurat,” katanya. Popong Depywijaya, peserta dari KPKNL Sidoarjo berharap agar aplikasi SIMAN yang dibangun ini nantinya dapat dipergunakan dengan baik sebagai alat bantu bagi pegawai DJKN sehingga database yang dihasilkan lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sampai berita ini ditulis, acara masih berlangsung. Penyegaran ini dilakukan sebanyak tiga gelombang di Bogor, Jawa Barat. Gelombang I diselenggarakan pada 12-13 Maret 2014, gelombang II pada 19-20 Maret 2014, dan gelombang III direncanakan pada 26-27 Maret 2014. (bend-humas)


tag(s): sosialisasi