Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Yogyakarta > Kilas Peristiwa
BerKebaya Bukan Halangan Untuk Berkarya
Wakhid Arif Widodo
Kamis, 05 September 2019   |   197 kali

Yogyakarta - Suasana doa bersama di lobbi KPKNL Yogyakarta pada hari Selasa (3/9) terlihat berbeda dibandingkan hari-hari biasanya. Kegiatan rutin silaturahmi dan doa kali ini berbeda karena para pegawai memakai baju bernuansakan  busana tradisional, dimana sebagian besar memakai busana adat Jawa Ngayogyokarto Hadiningrat. Suasana kantor menjadi ceria bertebar senyuman seluruh punggawa KPKNL Yogyakarta.

Hari itu merupakan hari yang sangat istimewa bagi seluruh pegawai Kementerian Keuangan. Tidak terkecuali bagi seluruh punggawa KPKNL Yogyakarta. Pegawai wanita mengenakan kebaya, sedangkan pegawai pria menyelaraskan dengan mengenakan busana adat walaupun tidak secara khsusus harus pakaian adat jawa. Seluruh punggawa  KPKNL Yogyakarta turut memeriahkan agenda nasional Kementerian Keuangan “Selasa Berkebaya”.

Agenda yang dilaksanakan setiap Selasa pada minggu pertama setiap bulan ini diharapkan akan mampu meningkatkan semangat cinta kepada kebudayaan Indonesia khususnya di lingkungan Kementerian Keuangan. Bagi para pegawai wanita, berkebaya merupakan simbol pengarusutamaan gender. Dengan mengenakan kebaya, pegawai wanita KPKNL Yogyakarta turut menyukseskan pengarusutamaan gender (PUG) yang digaungkan oleh DJKN.

Efek instan dari agenda bulanan ini salah satunya adalah larisnya produk-produk pakaian adat, terutama kebaya yang sudah ditasbihkan sebagai Pakaian Nasional Wanita Indonesia. Diharapkan produksi lokal produsen-produsen dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di daerah dapat terdongkrak dengan adanya agenda Selasa Berkebaya ini.

Di Yogyakarta sendiri, sebelum adanya “Selasa Berkebaya” yang digaungkan oleh Kementerian Keuangan, PNS dan Pelajar di Yogyakarta terlebih dahulu sudah dihimbau untuk mengenakan busana adat Jawa khas Yogyakarta pada setiap hari Kamis Pahing. Hari Jawa yang diyakini sebagai hari berdirinya Keraton Yogyakarta.

“Jadi agenda Selasa Berkebaya yang diinisiasi oleh tim Pengarus Utamaan Gender (PUG) ini selaras dengan agenda Pemprov D.I. Yogyakarta. Jadi mari kita sukseskan bersama. Tidak hanya untuk para wanita yang berkebaya, para pria pun seyogyanya menyesuaikan juga dengan busana adat,” ungkap Kepala KPKNL Yogyakarta Marhaeni Rumiasih dalam arahannya.

Mengenakan busana adat di KPKNL Yogyakarta bukan hanya merupakan seremoni belaka yang berakhir dengan acara foto-foto saja. Beberapa pegawai yang melaksanakan dinas luar juga tetap mengenakan busana adat. Staf seksi penilaian menjalankan penilaian di Kejaksaan Tinggi Yogyakarta dan staf seksi HI beracara sidang di Pengadilan Negeri Bantul.

“Jangan sampai busana adat ini terkesan mengekang dan membatasi gerak kita untuk bekerja. Justru kita harus bangga dan mampu membuktikan bahwa busana adat ini bukan merupakan halangan untuk tetap berkarya,” pesan Marhaeni.

Seiring perkembangan jaman, pada kenyataannya pakaian tradisional ini lebih banyak dipakai untuk acara seremonial, tidak lebih dari 3 (tiga) kali setiap tahunnya. Dengan adanya Selasa Berkebaya, busana adat ini akan semakin sering dipakai sehingga nilai-nilai dan filosofi-filosofi  luhur yang terkandung di dalamnya akan terus terjaga.                                                                                                                   

Dengan adanya Selasa Berkebaya, sejatinya kita sebagai Pegawai Instansi Vertikal yang berkedudukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga sebagai warga Daerah Istimewa Yogyakarta telah menunjukkan sinergi dengan Pemprov D.I. Yogyakarta”, tutupnya. (Penulis/Foto: Wakhid,Djoehard )

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini