Yogyakarta - Suasana doa bersama di
lobbi KPKNL Yogyakarta pada hari Selasa (3/9) terlihat
berbeda dibandingkan hari-hari biasanya. Kegiatan rutin silaturahmi dan doa kali ini berbeda karena para pegawai memakai baju bernuansakan busana tradisional, dimana sebagian besar memakai busana adat Jawa Ngayogyokarto Hadiningrat. Suasana kantor menjadi ceria bertebar senyuman seluruh punggawa KPKNL Yogyakarta.
Hari itu merupakan hari
yang sangat istimewa bagi seluruh
pegawai Kementerian Keuangan. Tidak terkecuali bagi seluruh punggawa KPKNL Yogyakarta. Pegawai wanita mengenakan kebaya, sedangkan
pegawai pria menyelaraskan dengan mengenakan busana adat walaupun tidak secara
khsusus harus pakaian adat jawa.
Seluruh punggawa KPKNL Yogyakarta turut memeriahkan agenda nasional
Kementerian Keuangan “Selasa Berkebaya”.
Agenda yang dilaksanakan setiap Selasa pada minggu pertama setiap bulan
ini diharapkan akan mampu meningkatkan semangat cinta kepada kebudayaan
Indonesia khususnya di lingkungan Kementerian Keuangan. Bagi para pegawai wanita, berkebaya merupakan simbol pengarusutamaan gender. Dengan mengenakan kebaya, pegawai wanita KPKNL Yogyakarta turut menyukseskan pengarusutamaan gender (PUG) yang digaungkan oleh DJKN.
Efek instan dari agenda bulanan ini salah satunya adalah larisnya
produk-produk pakaian adat, terutama kebaya yang sudah ditasbihkan sebagai
Pakaian Nasional Wanita Indonesia. Diharapkan produksi lokal produsen-produsen
dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di daerah dapat terdongkrak dengan adanya
agenda Selasa Berkebaya ini.
Di Yogyakarta sendiri, sebelum adanya “Selasa Berkebaya” yang digaungkan
oleh Kementerian Keuangan, PNS dan Pelajar di Yogyakarta terlebih dahulu sudah
dihimbau untuk mengenakan busana adat Jawa khas Yogyakarta pada setiap hari
Kamis Pahing. Hari Jawa yang diyakini sebagai hari berdirinya Keraton
Yogyakarta.
“Jadi agenda Selasa Berkebaya yang diinisiasi oleh tim Pengarus Utamaan
Gender (PUG) ini selaras dengan agenda Pemprov D.I. Yogyakarta. Jadi mari kita
sukseskan bersama. Tidak hanya untuk para wanita yang berkebaya, para pria pun
seyogyanya menyesuaikan juga dengan busana adat,” ungkap Kepala KPKNL
Yogyakarta Marhaeni Rumiasih dalam arahannya.
Mengenakan busana adat di KPKNL Yogyakarta bukan hanya merupakan seremoni
belaka yang berakhir dengan acara foto-foto saja. Beberapa pegawai yang
melaksanakan dinas luar juga tetap mengenakan busana adat. Staf seksi penilaian menjalankan penilaian di Kejaksaan Tinggi Yogyakarta dan staf seksi HI beracara
sidang di Pengadilan Negeri Bantul.
“Jangan sampai busana adat ini terkesan mengekang dan membatasi gerak kita untuk bekerja. Justru kita harus bangga dan mampu membuktikan bahwa busana adat ini bukan merupakan halangan untuk tetap berkarya,” pesan Marhaeni.
Seiring perkembangan jaman, pada kenyataannya pakaian tradisional ini lebih banyak dipakai untuk acara seremonial, tidak lebih dari 3 (tiga) kali setiap tahunnya. Dengan adanya Selasa Berkebaya, busana adat ini akan semakin sering dipakai sehingga nilai-nilai dan filosofi-filosofi luhur yang terkandung di dalamnya akan terus terjaga.
“Dengan adanya Selasa Berkebaya, sejatinya kita sebagai Pegawai Instansi Vertikal yang berkedudukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga sebagai warga Daerah Istimewa Yogyakarta telah menunjukkan sinergi dengan Pemprov D.I. Yogyakarta”, tutupnya. (Penulis/Foto: Wakhid,Djoehard )