Yogyakarta – Merupakan bagian dari rangkaian kegiatan di bulan Ramadhan 1439 H, tanggal 4 dan 5 Juni 2018 KPKNL Yogyakarta mengadakan kegiatan bakti sosial kepada kaum dhuafa dan panti asuhan. Kegiatan ini merupakan mufakat dari seluruh pegawai KPKNL Yogyakarta sebagai salah satu kegiatan amal di bulan Ramadhan ini.

Dimulai pada hari Senin, 4 Juni 2018 kegiatan bertajuk “Berbagi Bukaan dan Sembako” dilaksanakan menjelang buka puasa. Para penarik becak, tukang parkir, pemulung dan tukang sampah menjadi target utama penyampaian sedekah buka puasa dan paket sembako. Dibagi dalam 4 tim, pencarian target dilaksanakan dengan menyusuri Jalan Kusumanegara, Jalan Taman Siswa, Jalan Lempuyangan dan seputar Stadiun Kridosono. Dengan paket bukaan dan sembako yang terbatas sebanyak 100 paket, seluruh tim sangat fokus dalam pendistribusiannya untuk meminimalisir salah sasaran.

“Semoga dengan kita menyisihkan sebagian dari rejeki kita ini, bisa memberi manfaat lebih bagi para penerima sedekah. Keikhlasan dari niat baik kita semoga akan memberikan keberkahan dan menyempurnakan puasa kita di bulan suci Ramadhan ini”, ujar Kepala KPKNL Yogyakarta Agung Budi Setijadji yang dalam kegiatan ini turut terjun langsung membagikan sedekah di sekitar Jalan Kusumanegara.

Selanjutnya, Selasa 5 juni 2018 dilaksanakan kegiatan bertajuk “Berbagi Kebahagiaan” ke Panti Asuhan Al Ghifari dan Asy Syafi’iyyah yang berlokasi di Dusun Pakem Kabupaten Sleman. Kedua panti asuhan ini merupakan dua tempat yang rutin menjadi lokasi kunjungan dan sumbangan dari KPKNL Yogyakarta berupa paket sembako. Namun, dalam kesempatan Ramadhan kali ini bentuk sumbangannya berbeda. Karena menjelang hari lebaran, KPKNL Yogyakarta memilih untuk memberikan makanan ringan dan uang saku bagi anak-anak panti asuhan. Diharapkan di hari lebaran nanti, dengan uang saku mereka bisa sekedar merasakan kesenangan dan kebahagiaan layaknya anak-anak lain yang hidup bahagia bersama keluarganya.

Sebagai informasi, Panti Asuhan Asy Syafi’iyyah memiliki usaha mandiri yaitu produksi susu kambing. Dengan sekitar 50 kambing etawa yang dimiliki dan sudah memakai sistem fermentasi dalam penyediaan bahan pangan ternaknya, 20 kambing di antaranya adalah kambing perah siap produksi, panti asuhan ini sedikit banyak mampu menghidupi penghuni panti asuhan tanpa harus seluruhnya mengharapkan bantuan dari donatur.

“Semoga kegiatan ini dapat dirasakan sebagai teraphy hati untuk senantiasa bersyukur atas rezeki yang sudah kita terima, terlebih lagi jika kita bisa terjun langsung mengunjungi saudara kita yang membutuhkan. Semoga kegiatan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan bisa menjadi sebuah tradisi bagi KPKNL Yogyakarta”, pesan Agung Budi Setijadji menutup kegiatan. (Penulis/Foto: Tim HI)