Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Menkeu : Mari Kita Benahi Aset Negara untuk Generasi Masa Depan yang Lebih Baik
Yuhar Lelo Ganjaran Samudra
Selasa, 25 September 2018   |   3289 kali

Yogyakarta – Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam Kuliah Umum dengan tema “Strategi Optimalisasi Manajemen Barang Milik Negara (BMN) Dalam Pengelolaan Kebijakan Fiskal” yang diikuti oleh mahasiswa Strata 1 dan Pasca Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) pada Selasa, (25/9) di Gedung Learning Center FEB UGM, Yogyakarta.

Kuliah umum dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-63 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sumiyati, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata dan Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono.


Pada kesempatan awal, Sri Mulyani menyampaikan bahwa topik yang akan dibahas merupakan topik yang sangat jarang disampaikan dan terdengar kurang “seksi, tetapi merupakan favorit karena dirinya sering menyampaikannya dalam setiap kesempatan bahwa Republik Indonesia telah mengalami evolusi dalam pengelolaan keuangan negara yang sangat fundamental luar biasa.


“Mulai dari saat aset-aset belum dicatatkan dalam neraca sampai dengan saat ini sudah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan-red). Hal ini, bagi saya merupakan suatu perjuangan yang tidak mudah untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik,” tegasnya di hadapan mahasiswa.


Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa Barang Milik Negara (BMN) mencerminkan peradaban suatu negara, mencerminkan kemampuan suatu negara untuk merencanakan dengan lebih baik, mencerminkan suatu bangsa yang menghargai apa yang ia bangun sendiri (di Indonesia) menghargai setiap rupiah yang dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. “Hal ini saya harus sampaikan karena masih banyak ditemukan aset yang dibangun oleh kementerian/lembaga namun tidak jelas akan status penggunaannya serta masih banyak ditemukan aset yang belum memberikan nilai tambah bahkan tidak dimanfaatkan dengan optimal,” urainya.


Di hadapan para mahasiswa S1 dan Pasca Sarjana FEB UGM, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap agar mahasiswa sebagai akademisi dapat berperan aktif dalam membantu pengelolaan kekayaan negara. Selain itu, mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai pemahaman akan utang negara, tidak hanya dilihat dari satu sisi, namun harus mampu memberikan penjelasan berimbang mengenai penggunaan utang untuk membiayai infrastruktur dalam hal tangible asset, dan juga pembiayaan untuk intangible asset yang diantaranya berupa dana pendidikan yang tidak dapat terlihat dalam neraca aset. “Kalau kalian mahasiswa tidak tahu apa itu neraca, maka kalian tak layak lulus menjadi sarjana,” canda wanita yang mendapat penghargaan The Best Minister in the World Award di World Government Summit ini disertai gelak tawa seluruh peserta kuliah umum.


Dirinya juga menambahkan bahwa universitas-universitas diseluruh Indonesia pada hakikatnya memiliki peran penting dan sangat sentral. “UGM sebagai salah satu pusat intelektual di Indonesia agar bisa terus membuka yang disebut dengan persepsi, perspektif, dan orientasi di masyarakat Indonesia. Persepsi mengenai bahwa tidak ada hal-hal yang sifatnya dangkal, lebih banyak hal yang sifatnya struktural, fundamental, dan apabila tahu ada permasalahan fundamental dan struktural, maka tidak hanya berhenti untuk mendiskusikannya,” harap Sri Mulyani.


Mengakhiri kuliah umum, wanita kelahiran Bandar Lampung 56 tahun silam ini berpesan agar seluruh masyarakat harus terus memperbaiki perjalanan yang cukup spektakuler ini. “Masih banyak yang harus dipikirkan, sudah cukup banyak yang sudah dicapai, namun masih banyak yang harus dikerjakan,” ungkapnya. Ia ingin agar banyak mahasiswa ke depan memiliki minat untuk menekuni bidang seperti ini seperti asset valuation, asset management karena hal ini adalah suatu bidang yang sangat penting meski tidak terlalu banyak menonjol. “Terima kasih, mari kita semua benahi aset negara untuk anda semua, generasi yang akan datang, dan untuk anda wariskan ke generasi yang akan datang lagi,” tutup Sri Mulyani disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta kuliah umum. (Tim HI)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini