Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Dialog Kinerja Organisasi Kanwil Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta: Optimalisasikan Target Semaksimal Mungkin
Yuhar Lelo Ganjaran Samudra
Senin, 09 Juli 2018   |   178 kali

Yogyakarta -  Rabu (04/07) Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta melaksanakan  Dialog Kinerja Organisasi (DKO) Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta Semester I Tahun 2018 di KPKNL Yogyakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta beserta Kepala Bidang KIHI, Penilaian, Pengelolaan Kekayaan Negara, dan Pelayanan Lelang Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta, Kepala KPKNL serta Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Kepala Seksi Hukum dan Informasi seluruh KPKNL di wilayah Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta.

 

Acara yang digelar di Ruang Rapat Kepala KPKNL Yogyakarta tersebut dibuka dengan sambutan oleh Kepala KPKNL Yogyakarta Agung Budi Setijadji. Dalam sambutannya Agung mengucapkan Sugeng Rawuh  di kota Yogyakarta kepada semua peserta dan menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan yang sedang berlangsung di KPKNL Yogyakarta. “Semoga dengan adanya beberapa kegiatan yang pelaksanaannya berbarengan ini tidak menjadi masalah dan penghalang bagi kita untuk mensukseskan semua kegiatan yang jelas sangat bermanfaat khususnya bagi KPKNL dan Kanwil DJKN Jawa tengah dan D.I. Yogyakarta secara umum”, harap Agung Budi Setijadji.

 

Selanjutnya Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta Tavianto Noegroho dalam sambutannya mengajak membahas topik baru, yang lebih harus dipikirkan secara bersama-sama, yaitu terkait Brand Image DJKN. Tavianto menyampaikan bahwa Brand Image DJKN, yang diibaratkan sebagai sebuah National Branding  tantangannya adalah kita harus memahami apa itu DJKN. Dalam pandangannya DJKN memang bukan merupakan suatu unit sendirian dan memiliki cukup keunikan. Tetapi, Tavianto menekankan bahwa semua IKU harus tidak boleh terabaikan, apapun itu.  “Tantangan utama adalah kita butuh kepercayaan dan respect. Untuk menciptakan itu semua, kita harus membuktikan bahwa kita sudah terintegritas, semangat dalam bekerja. Kita harus membangun hal itu dari kita semua ,tim kita harus bisa dipercaya, mumpuni, mampu dan berkualitas. Seksi Kepatuhan Internal harus lebih berperan untuk bisa mencegah terjadinya fraud, termasuk upaya untuk memperbaiki layanan yang ada pada kita”, pesan Tavianto.

Kemudian dalam pembahasan selanjutnya, Kepala Bidang KIHI  Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta Edi Suyanto   memaparkan hasil review pencapaian kinerja    Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta semester I  tahun 2018. Terdapat 12 Indeks Kinerja Utama yang berstatus hijau, kuning berjumlah 1, merah sebanyak 1, dan abu-abu sebanyak 5. Edi Suyanto juga memaparkan beberapa pencapaian kinerja sepanjang Triwulan II anatara lain: Persentase Pengelolaan Kekayaan Negara yang optimal sebesar 38,13%. Persentase Indek Kekayaan Negara Yang Diutilisasi dari target 30% berhasil terealisasi sebesar 281,63%, melampaui jauh yang ditetapkan, Sedangkan untuk BMN yang telah disertifikasi baru mencapai 4,41% dari target 20%. Hasilnya jauh dibawah target yang ditetapkan. “Untuk Tegal, Surakarta dan Yogyakarta, mohon bantuan rekan-rekan supaya sertifikasi BMN jangan sampai nol. Kita perlu bekerja keras dan juga solid”, pesan Edi Suyanto.

 

Dalam kesempatan yang sama juga dibahas mengenai isu utama yakni penyelesaian revaluasi BMN sampai dengan bulan Juli tahun 2018. KPKNL yang telah menyelesaikan revaluasi baru Tegal dan Pekalongan, sedangkan yang lain sampai saat ini masih dalam tahap On Progress.

Beberapa persoalan diungkapkan dalam diskusi, terkait sertifikasi BMN pada KPKNL Yogyakarta yang masih nihil. Di samping kewajiban menyelesaikan revaluasi BMN tahun 2018 yang sudah memasuki akhir waktu, proses sertifikasi juga harus mendapatkan porsi untuk diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan. “Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi BMN, karena terdapat kemungkinan beberapa BMN tidak dapat disertifikatkan karena kurangnya dokumen persyaratan, tetapi tetap harus dicatatkan sebagai aset negara”, ujar Koordinator Evaluasi Kantor Wilayah DJKN Jawa tengah dan D.I. Yogyakarta Samsul Alam.

Terakhir, Tavianto menyampaikan harapannya agar pemahaman teori dan keahlian dapat ditransfer antar pegawai KPKNL agar kinerja dapat optimal tercapai sesuai target. Berikutnya para peserta dihimbau supaya melakukan dokumentasi terhadap capaian revaluasi. Kepala Seksi Kepatuhan Internal dianjurkan agar tahu semua permasalahan dan target kinerja di kantornya. Begitu juga seksi Hukum dan Informasi diharapkan bisa lebih berperan dalam proses evaluasi ini. (Penulis/Foto:Tim HI)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini