Yogyakarta - Dalam
rangka perayaan 110 Tahun Lelang Indonesia, Senin dan Selasa (26-27 Februari
2018) Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta mengadakan
kegiatan edukasi lelang bertajuk “Lelang Goes To School And Campus”.
Kegiatan yang
dilaksanakan di SMAN 5 Yogyakarta dan Magister Kenotariatan Universitas Gajah Mada
ini dihadiri Kepala KPKNL Yogyakarta Agung Budi Setijadji, Kepala Seksi
Pelayanan Lelang Rino Priyanto, Kepala Seksi Hukum dan Informasi Aris
Rochmad Sopiyan, Kepala Subbagian Umum Sri Wahyuni dan beberapa staf dari Seksi
Lelang, Seksi Hukum dan Informasi dan Subbagian Umum serta 9 mahasiswa magang
dari PKN Stan Jakarta.
Dalam kesempatan
tersebut, Agung Budi Setijadji menegaskan betapa pentingnya kegiatan edukasi
yang dilaksanakan oleh KPKNL Yogyakarta. “Kegiatan edukasi yang kami
laksanakan ini semoga bisa memberikan sedikit gambaran yang jelas kepada para
siswa tentang KPKNL Yogyakarta dan lelang pada khususnya,” tutur Agung dalam
pembukaan kegiatan Lelang Goest To School di SMAN 5
Yogyakarta.
Edukasi lelang di SMAN 5
Yogyakarta tersebut diikuti oleh 30 siswa jurusan IPA peminatan ekonomi. Dengan
peserta siswa kelas 1, kegiatan edukasi yang berlangsung selama 1 jam pelajaran
tersebut, duet pembawa acara Nurul Zubaidah dan Arfiah Nurul Fajarini lebih
banyak memberikan materi dalam bentuk audio visual seperti
film animasi tentang Kementerian Keuangan dan game-game berhadiah
yang memberikan semangat bagi para siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Dalam kesempatan yang
berbeda, edukasi lelang yang dilaksanakan di Magister Kenotariatan Universitas
Gajah Mada Yogyakarta, KPKNL Yogyakarta yang kembali dipandu oleh Nurul
Zubaidah serta Rino Priyanto dan Arfiah Nurul Fajarini sebagai narasumber
berlangsung seperti halnya sebuah kuliah umum. Selama kurang lebih 90 menit,
Rino dan Arfiah bergantian memberikan materi tentang lelang dan
peraturan-peraturannya yang masih relevan digunakan dalam lelang saat ini.
“Karena pentingnya
peraturan lelang, maka kami perlu menambahkan mata kuliah Peraturan Lelang di
sini sejak tahun 2016. Mahasiswa yang membuat tesis dengan tema lelang tidak
pernah surut sekitar 15%-25% dari jumlah total mahasiswa sekitar 120 orang,” papar
Kepala Prodi Kenotariatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta Sutanto.
Berebut bertanya
merupakan tipikal khas para mahasiswa pasca sarjana. Beberapa pertanyaan terasa
sangat dalam sehingga perlu pemikiran dan jawaban yang extra hati-hati.
Satu kesalahan kecil saja bisa membuat reputasi KPKNL Yogyakarta dan DJKN
jatuh.
Seperti halnya siswa di
SMAN 5 Yogyakarta, para mahasiswa pasca sarjana ini juga gemar sekali berburu
hadiah, baik dari kesempatan bertanya ke narasumber maupun menjawab pertanyaan
dari Nurul Zubaidah. Bahkan dari kesempatan mempermalukan diri sendiri seperti
menjawab kuis Dompet Paling Kosong, Kaki Kaki Bolong, dan Hari Ulang
Tahun sehingga dinyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun oleh seluruh
peserta edukasi lelang.
Simulasi lelang dengan
barang helm dan power bank menjadi puncak acara edukasi yang membuat
acara berlasung lebih menarik. Proses lelang yang memakai 2 metode yaitu
naik-naik dan turun-turun yang dikondisikan mirip dengan lelang sesungguhnya
membuat para mahasiswa tertantang dan lebih bersemangat. Terlepas dari
harga final barang yang akhirnya digratiskan, proses
simulasi lelang yang mereka ikuti merupakan pengalaman yang sangat berharga.
Terutama karena mereka kuliah di jurusan di mana profesi yang akan mereka
jalani nanti memungkinkan untuk bisa menjadi Pejabat Lelang Kelas 2.
“Cepat selesaikan study, jadi
notaris, kemudian lanjutlah jadi Pejabat Lelang Kelas 2. Kami akan menerima
dengan tangan terbuka,” pesan Agung Budi Setijadji menutup acara yang disambut
tepuk tangan seluruh peserta mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Gajah
Mada. (Penulis/foto: Seksi HI)