Ternate – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Ternate berkolaborasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku
Utara (Suluttenggomalut) dan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Maluku Utara, serta Universitas Khairun Ternate menyelenggarakan webinar DJKN
Goes to Campus ke Universitas Khairun Ternate dengan mengusung tema “APBN 2021
dan Peran Lelang Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional,” pada Selasa (13/7).
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan
streaming youtube DJKN Kemenkeu dan diikuti oleh civitas mahasiswa Unkhair.
Dalam acara tersebut, Direktur Lelang Joko Prihanto dalam keynote
speechnya menjelaskan tentang pentingnya peran lelang dalam perekonomian
nasional. “Lelang mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional, yang
pertama membantu pemulihan keuangan negara dengan melalui lelang barang
rampasan atau sitaan negara, yang kedua membantu penyelesaian NPL (Non
Performing Loan-red) bagi perbankan melalui pencairan atau penjualan lelang
agunan, dan yang ketiga adalah membantu menggerakan roda perekonomian melalui
kenaikan potensi nilai barang dan menyerap lapangan kerja,” ujarJoko.
Ia mengungkapkan bahwa dalam situasi pendemi Covid-19 saat
ini, semua pihak terutama dunia usaha termasuk UMKM harus melakukan
inovasi-inovasi agar dapat bertahan. “Pelaku usaha yang ingin bertahan harus
bertransformasi dari mindset usaha secara konvensional menuju mindset usaha
secara digital, selain itu juga harus jeli melihat peluang dan mengeksekusi
strategi dibidang pemasaran, produksi, dan sistem pengiriman barang,”
tambahnya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa data menunjukan
bahwa 90% masyarakat telah beralih ke pasar digital, sedangkan pelaku usaha
baru 13% yang menggunakan platform digital. “Ini merupakan peluang yang besar,
termasuk bagi lelang online produk UMKM”, pungkasnya.
Senada dengan yang disampaikan oleh Joko Prihanto, Rektor
Universitas Khairun Husen Alting menyampaikan betapa pentingnya peranan APBN
bagi perekonomian negara. Demikian juga dengan lelang yang sudah ada sejak 1908
melalui Vendu Reglement (staatsblad 1908 No.189). “Peran lelang menunjukan
peran yang sangat penting dari sisi membangun perekonomian negara,” kata Husen
Alting.
Apresiasi juga disampaikan oleh Rektor Unkhair dengan
adanya acara DJKN Goes to Campus. “Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Direktur Lelang
Bapak Joko Prihanto, Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut Bapak A. Yanis
Dhaniarto, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Maluku Utara Bapak Bayu Andi
Prasetya, dan Kepala KPKNL Ternate Bapak M. Arif Setyawantika, atas
terselenggaranya kegiatan DJKN Goes To Campus di Universitas Khairun” ungkapnya.
Bertindak selaku narasumber dalam kegiatan tersebut, Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Bayu Andi
Prasetya membawakan materi tentang APBN 2021. Bayu menjelaskan bahwa kebijakan
belanja APBN 2021 meliputi Pemulihan Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan,
Infrastruktur, Ketahanan Pangan, Pariwisata, dan Perlindungan Sosial. Lebih
lanjut, Bayu menekankan bahwa alokasi tertinggi pada Pendidikan. ”Karena ini
sudah mandatory, 20 persen dari APBN ke fungsi Pendidikan yang meliputi SD,
SMP, SMA dan Pendidikan yang lain,” jelas Bayu.
Narasumber kedua, Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut, Aloysius Yanis
Dhaniarto memaparkan materi Peran Lelang Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. “Lelang
mempunyai peran dalam Perekonomian Nasional, diantaranya membantu Pemulihan
Keuangan Negara dengan penjualan barang rampasan dan sitaan, membantu
penyelesaian Non Performing Loan dengan pencairan agunan melalui skema
penjualan lelang, dan membantu menggerakan roda perekonomian & Pemulihan
Ekonomi Nasional,” jelas Yanis.
Pada closing statement, Yanis mengingatkan para mahasiswa untuk
waspada dan berhati-hati terhadap penipuan melalui lelang. “Hati-hati dengan
modus penipuan lelang, seperti menawarkan harga yang tidak wajar, menjanjikan
menang lelang, mengaku sebagai pegawai DJKN, mendesak agar segera transfer,
menggunakan akun media sosial palsu untuk menawarkan barang, dan aktif
menghubungi korban,” tuturnya.