Ternate
– Sebagai evaluasi pelaksanaan lelang Hak Tanggungan mulai bulan Januari hingga
Agustus 2019, KPKNL Ternate bersama dengan kantor-kantor cabang PT Bank Rakyat
Indonesia (BRI) di Maluku Utara mengadakan rapat koordinasi yang bertempat di
Royal Resto and Function Hall pada Selasa (4/9). Pertemuan tersebut juga
dilakukan dalam rangka sinergitas dan optimalisasi pelaksanaan lelang Hak
Tanggungan di tahun 2019. Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh perwakilan
KPKNL Ternate yang dipimpin oleh Kepala KPKNL Ternate, M. Arif Setyawantika,
serta perwakilan dari kantor-kantor cabang BRI di Maluku Utara yang dipimpin
oleh para kepala kantor cabang BRI di Maluku Utara, diantaranya Pimpinan
Cabang BRI Ternate yang sekaligus mewakili Pimpinan Cabang BRI Tobelo, Indra
Bayu Wira Permana, dan Pimpinan Cabang BRI Soasio, I Gede Mahendra.
Dalam
rapat koordinasi ini, KPKNL Ternate memaparkan data dan fakta pelaksanaan
lelang Hak Tanggungan yang dimohonkan oleh kantor-kantor BRI di Maluku Utara.
Mulai bulan Januari hingga Agustus 2019, KPKNL Ternate menerima sebanyak 7
permohonan lelang Hak Tanggungan dengan rincian Dua
permohonan berasal dari BRI Ternate, Empat Permohonan dari BRI Soasio, dan Satu
permohonan dari BRI Tobelo.
Selama proses pelaksanaan lelang terhadap permohonan-permohonan lelang tersebut, masih terdapat tantangan terutama terkait masih banyaknya objek lelang yang tidak laku terjual. Salah satu langkah strategis yang diambil oleh KPKNL Ternate untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan publikasi lelang yang lebih masif. Kurangnya calon pembeli menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masih banyaknya objek lelang yang tidak terjual. Untuk menjaring calon pembeli, KPKNL Ternate akan semakin menggalakkan publikasi lelang di semua media publikasi yang dimiliki. Untuk lebih menjangkau masyarakat, perlu dilakukan dengan secara langsung bertemu masyarakat.
KPKNL
Ternate juga akan melakukan sosialisasi lebih intensif lagi ke masyarakat
terkait proses lelang dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat
mengikuti lelang. E-auction akan tetap menjadi aspek utama sosialisasi, dimana
masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan layanan lelang secara elektronik,
sehingga mereka bisa mengikuti lelang dari berbagai lokasi. Langkah yang sama
juga akan dilakukan oleh pihak BRI. Selain itu, pihak BRI juga akan
menyampaikan prognosa lelang sebagai langkah percepatan dan melakukan pembagian
objek lelang per bulan.
Seluruh pihak yang terlibat dalam kesempatan itu mengharapkan apa
yang telah disepakati dalam rapat koordinasi ini dapat lebih mengoptimalkan
hasil lelang Hak Tanggungan di masa yang akan datang. Selain itu, rapat
ini juga diharapkan akan mempererat kerjasama pelaksanaan Lelang Hak Tanggungan antara KPKNL Ternate dengan
BRI yang telah berlangsung lama.