Ternate
– Pada hari Selasa (5/3) bertempat di Kantor Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 2 (SNVT PJN 2) Maluku Utara, rombongan KPKNL
Ternate yang dipimpin Kepala KPKNL Ternate, M. Arif Setyawantika, melaksanakan
rapat koordinasi terkait pengelolaan kekayaan negara. Rapat koordinasi ini
tidak hanya melibatkan KPKNL Ternate dan SNVT PJN 2, tetapi turut hadir pula
perwakilan dari SNVT PJN 1. Dalam rapat tersebut, PJN 1 diwakili oleh Petugas
BMN PJN 1 Maluku Utara, Amalia, sementara PJN 2 diwakili oleh Asisten Umum PJN
2 Maluku Utara, Ema Amalia, dan Asisten BMN PJN 2 Maluku Utara, Muhammad
Darwis.
Revaluasi
BMN 2017 – 2018 menjadi salah satu agenda pembahasan dalam rapat ini, terutama
terkait tindak lanjut hasil temuan BPK atas Revaluasi BMN yang telah
dilaksanakan. Kepala KPKNL Ternate menjelaskan bahwa tindak lanjut temuan BPK
tersebut telah dimulai, dan beliau meminta dukungan PJN 1 dan PJN 2 dalam
pelaksanaannya pada kedua satuan kerja tersebut. Ada beberapa hal yang
disampaikan terkait pelaksanaan tindak lanjut temuan BPK diantaranya adalah
perubahan pada form pendataan. Pelaksanaan tindak lanjut BPK akan menggunakan
form pendataan yang baru, dimana seluruh satuan kerja yang menjadi target
revaluasi diminta untuk mengisi form tersebut dan mengembalikannya ke KPKNL
Ternate untuk dilakukan penilaian. Adapun form pendataan yang baru mengharuskan
kepala satker dan pejabat eselon IV menandatangani form tersebut, selain itu
form pendataan baru disusun lebih teknis dibandingkan sebelumnya. PJN 1 dan PJN
2 merupakan satuan kerja yang memiliki Barang Milik Negara (BMN) target
revaluasi dengan jumlah yang banyak, sehingga diharapkan kedua satuan kerja
tersebut dapat segera melaksanakan pendataan terhadap seluruh BMN agar dapat
disampaikan tepat waktu ke KPKNL Ternate.
Selain
Revaluasi BMN, dalam rapat tersebut juga dilakukan pembahasan terkait utilisasi
BMN. Di tahun 2019, KPKNL Ternate dibebani target utilisasi BMN sebesar Rp1,7 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp556
milyar. KPKNL Ternate mengharapkan PJN 1 dan PJN 2 dapat menyumbangkan
kontribusi yang cukup besar terhadap target tersebut, mengingat pada tahun 2018
PJN 1 dan PJN 2 menjadi penyumbang terbesar terhadap realisasi utilisasi BMN.
Selain itu, target PNBP aset juga meningkat signifikan, dimana untuk tahun 2019
KPKNL Ternate mendapatkan target PNBP aset sebesar Rp11,4 milyar. Potensi PNBP diharapkan
dapat digali dari PJN 1 dan PJN 2, mengingat total nilai aset yang dimilikinya
menempati urutan kedua terbesar diantara seluruh kementerian/lembaga di
Indonesia. Potensi perolehan PNBP dapat berasal dari pemasangan papan reklame
di pinggir jalan.
Sertipikasi BMN di tahun 2019 pada KPKNL Ternate
telah memenuhi target, dimana 100 bidang tanah telah selesai dilakukan
sertipikasi. Seluruh bidang tanah yang telah disertipikasi di 2019 merupakan
BMN pada PJN 1 dan PJN 2. Melihat keberhasilan proses sertipikasi tersebut,
KPKNL Ternate bersama dengan PJN 1 dan PJN 2 juga melakukan pembahasan target
sertipikasi untuk tahun 2020. Seperti periode-periode sebelumnya, pada tahun
2020 PJN 1 dan PJN 2 masih menjadi tumpuan utama penyumbang mayoritas bidang tanah
untuk disertipikatkan.