Tegal – Mengenal stakeholder lebih dekat itu suatu hal yang cukup penting. Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang. Dengan mengenal lebih dahulu akan menumbuhkan semangat saling mengenal satu instansi dengan instansi yang lain. Efek baiknya, komunikasi menjadi lancar, tugas dan pelayanan ke masyarakat pun makin baik.
Dengan mengenal lebih dekat, ternyata ada sisi lain yang dapat membuka wawasan tentang tugas dan fungsi stakeholder yang beraneka ragam dan memiliki kekhasan sendiri.
Sesuai data dari otoritas berwenang, target konsumsi ikan
nasional sampai dengan 2019 adalah 54,5 kilogram per kapita/per kepala/per orang per
tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan tenaga-tenaga terampil untuk mengelola perairan Indonesia yang kaya akan ikan dan sejenisnya.
Nah, pada Rabu (04/10),
kami berkesempatan bertegur sapa dengan jajaran Sekolah Usaha Perikanan Menengah
(SUPM) Negeri Tegal, yaitu sebuah sekolah setingkat Sekolah Menengah Kejuruan yang
berada di bawah naungan Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Selain merupakan sekolah berbasis perikanan pertama di Bumi Pertiwi, SUPM Negeri Tegal merupakan salah satu satuan kerja (satker) yang memiliki Barang Milik Negara cukup besar di wilayah kerja KPKNL Tegal. Data sebelum kegiatan penilaian kembali BMN, menempati urutan ke-6.
Sejak didirikan pada
1962, SUPM telah berhasil meluluskan 52 angkatan atau sekitar 4.784 orang dan mayoritas
terserap di dunia usaha dan industri perikanan baik dalam maupun luar negeri. Saat
ini SUPM tengah menggembleng 553 siswa yang terbagi dalam 4 jurusan, yaitu
Nautica, Teknikal Kapal Penangkap Ikan, Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan, dan Teknologi Budi Daya Perikanan.
Maskuri, SPi, MSi selaku Kepala SUPM Tegal menyatakan bahwa tujuan pemerintah menyelenggarakan pendidikan gratis ini adalah menciptakan wirausaha – wirausaha muda di industri perikanan. “Laut kita merupakan laut masa depan bangsa, diharapkan nanti yang mengelola adalah anak-anak bangsa kita sendiri. Tentu saja, diantaranya lulusan SUPM” tuturnya. SUPM Negeri Tegal juga memiliki komitmen memberikan porsi cukup besar bagi putra/putri pelaku utama perikanan, seperti nelayan, petani garam, petambak dan pembudi daya ikan untuk dapat mengeyam pendidikan di sekolah tersebut.
Saat ditanya
harapannya, Bapak yang juga seorang nahkoda kapal itu berharap, ke depan Indonesia
makin berdaulat atas lautnya, dapat mengelolanya secara berkelanjutan sehingga
tercipta kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, terkait
pelaksanaan penilaian kembali BMN yang berada di unitnya, secara tegas pria
asli Tegal itu dengan bersemangat mendukung penuh kegiatan dimaksud. "Kami SUPM Negeri Tegal mendukung pelaksanaan penilaian kembali BMN, Nilai untuk Negeri," pungkasnya
(HI_KPKNL_Tegal)
Foto : @wD, Lia, Dto
& SUPMN Tegal