Tegal - "Kami atas nama Kementerian Kelautan dan Perikanan mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan lelang yang berjalan secara terbuka dan tidak ada intervensi baik dari pemohon lelang maupun dari KPKNL Tegal. Ini merupakan wujud transparansi pengelolaan aset negara", demikian diungkapkan Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal Moch. Muchlisin kepada awak media di penghujung pelaksanaan lelang non eksekusi wajib Barang Milik Negara (BMN), pada Rabu, 23 Januari 2019. Lebih lanjut disampaikan Muchlisin, diharapkan ke depan publikasi lelang dapat makin luas agar peserta lelang lebih banyak lagi. “Dengan banyaknya peserta lelang, pelaksanaan lelang menjadi semakin akuntabel dan tercipta harga yang tinggi sehingga menguntungkan negara”, pungkasnya.

Lelang yang berlangsung di aula BPPP Tegal tersebut dipimpin oleh Pejabat Lelang Kelas I KPKNL Tegal Widara Linggar Puri. Lelang dilaksanakan secara online melalui domain https://lelang.go.id dengan penawaran harga naik-naik/open bidding. Sebelum lelang telah didahului dengan pengumuman oleh Pemohon Lelang.

Objek lelang berupa bongkaran bangunan yang di Simak BMN Satker tercatat sebagai mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan. Bangunan tersebut berdiri di atas tanah milik PT. Pelindo dengan biaya sewa Rp.17 juta per tahun, namun sudah tidak ditempati karena rawan banjir. Diharapkan setelah dilelang akan mengurangi biaya sewa yang tentu saja selaras dengan semangat effisiensi anggaran.

Pada pelaksanaan lelang tersebut ada 2 orang peserta yang mendaftar dan dinyatakan memenuhi syarat. Dari tawar menawar yang terjadi diperoleh kenaikan harga yang cukup baik yakni dari harga limit Rp. 30 juta terjual Rp.35 juta. Terhadap pelaksanaan lelang ini, Yuda A. Firmansyah selaku Pejabat Penjual menyatakan sangat puas terhadap hasil lelang yang menurutnya sesuai dengan kondisi di lapangan. (Foto/Narasi: HI KPKNL Tegal)