Tegal - Kepala Kanwil DJKN
Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Tavianto Noegroho menyatakan bahwa potensi yang
dimiliki oleh KPKNL Tegal lebih besar dari beban kerja yang diemban saat ini.
Dengan didukung sumber daya manusia yang memadai, sarana prasana yang
komplit, dua orang tenaga baru dan seorang Kepala Kantor baru yang
sudah lama ditunggu-tunggu, harusnya speed-nya lebih kuat. Lebih semangat
lagi. Potensi ini harus dijadikan
momentum bagi KPKNL Tegal untuk berlari lebih kencang dan perform di
DJKN. Tinggal bagaimana mencari waktu yang tepat agar terlihat di level Kanwil
atau di level nasional.
Hal tersebut
diungkapkannya dalam acara pembinaan kepada jajaran KPKNL Tegal, pada Selasa
petang (19/09). Digelar beberapa saat setelah pelantikan Pejabat Lelang Kelas I
KPKNL Tegal, arahan yang disampaikan utamanya berisi motivasi kepada seluruh
pegawai.
Lebih lanjut, seluruh
komponen KPKNL Tegal diminta untuk tidak segan melihat keluar, dalam artian
melihat seperti apa kinerja KPKNL lain. “Jangan sampai kita seperti katak dalam
tempurung. Kita perlu membandingan diri dengan kantor lain. Tentunya yang jauh lebih baik dari kita ya,” pinta pria yang dulu aktif di organisai kemahasiwaan tersebut.
Setiap pegawai juga
diminta untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri masing-masing.
Keberadaan seorang pegawai di kantor harus memberi arti. "Tampilkan skill khusus yang dimiliki. Jadikan
kantor sebagai tempat mengaktualisasikan diri. Jika belum mengenali potensi
diri, setidaknya teruslah berbuat baik. Menyapu di kantor tiap pagi
misalnya," pesan Pak Tav, saapan akrab pimpinan tertinggi DJKN di wilayah
Jateng dan DIY itu sembari melontarkan canda segarnya.
Pak Tav lalu menyebutkan
salah satu kunci untuk dapat melakukan hal tersebut yakni menikmati posisi yang
ada sekarang. "SK (Surat Keputusan Mutasi-red) harus dinikmati, agar
eksistensi kita di kantor tetap tampak. Tidak sekedar menjadi pelengkap
saja," pesannya lebih lanjut.
Dalam arahannya itu, Pak
Tav juga mengajak pegawai KPKNL Tegal untuk terus mengkomunikasikan tugas dan
fungsi (tusi) DJKN/KPKNL, termasuk ke lingkungan sekitar kantor atau rumah.
"Semua harus bisa menjelaskan walau bukan di bidangnya langsung. Jika ada
pihak yang apriori dengan tusi kita harus dikejar. Harus dijelaskan. Jangan
dibiarkan mereka tetap dengan pandangan negatifnya itu," pintanya.
Sementara itu, pada
kesempatannya, Kepala KPKNL Tegal Dwi Hariyanto mengamini apa yang menjadi
arahan Kepala Kanwil DJKN Jateng dan DIY bahwa seluruh komponen KPKNL Tegal
wajib bersyukur melihat kondisi kantor yang semakin baik dan memiliki sarana
prasarana yang lengkap. "Jadi tidak ada alasan lagi tusi kita tertinggal
dibanding KPKNL lain," ujarnya. Dwi juga sepakat mengenai perlunya
menengok atau membandingkan diri dengan KPKNL lain. "Bukan untuk apa-apa,
tetapi untuk memberi semangat kepada kita semua agar mampu melaksanakan tusi
dengan lebih baik lagi." pungkasnya. (HI_KPKNL_Tegal)