Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Lokakarya Peningkatan Soft Competency Pegawai KPKNL Tasikmalaya
Adi Prabawa
Senin, 07 Mei 2018   |   181 kali

Tasikmalaya – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya menyelenggarakan in house training (IHT) dengan tema Lokakarya Peningkatan Soft Competency Pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Bersinergi untuk Negeri, Revaluasi BMN Tuntas Berkualitas di Lapangan Parkir KPKNL Tasikmalaya pada Kamis (3/5).

IHT yang diikuti oleh seluruh pegawai KPKNL Tasikmalaya ini dibuka oleh Kepala KPKNL Tasikmalaya Salbiah. Kemudian acara dilanjutkan dengan berbagai bentuk  permainan. Pada permainan pertama, narasumber mengajak para peserta untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus dengan cara mencacah secara bergiliran, apabila jatuh pada bilangan tertentu, peserta merespon sesuai dengan respon yang telah ditetapkan narasumber.

Permainan kedua masih melatih konsentrasi dan fokus namun kali ini para peserta merespon sebuah kata yang disisipkan dalam sebuah cerita yang disampaikan narasumber. Permainan ketiga melatih peserta untuk cermat mendengarkan perintah dan melaksanakan perintah dengan cepat dan tepat. Permainan keempat melatih inovasi, semua peserta melakukan gerakan yang berbeda dengan gerakan peserta lainnya. Selanjutnya permainan mulai melatih kerjasama antar individu, pada permainan kelima, peserta bermain berpasangan dan pada permainan keenam dan seterusnya, permainan dilaksanakan secara berkelompok.

Di penghujung acara, para peserta menuliskan dalam selembar kertas mengenai kelebihan, kekurangan dan harapan masing-masing peserta selama bekerja di KPKNL Tasikmalaya. Kemudian tulisan tersebut dikumpulkan dan diberikan kepada Kepala Kantor untuk dijadikan kajian dalam menerapkan kebijakan.

Sehari sebelum acara IHT ini, Kepala Bagian Kepegawaian DJKN Dwi Wahyudi, menyampaikan current issue tentang kepegawaian yaitu pola mutasi yang dirancang untuk dapat mengakomodir berbagai kepentingan. “Penetapan zona mutasi ke depan bukan lagi berdasarkan comfort zone melainkan competitive zone” ujar Dwi Wahyudi. Dengan penerapan competitive zone tersebut diharapkan dapat memacu pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. (Naskah dan Foto : Seksi HI KPKNL Cirebon)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini