Tarakan – Kepala Bagian Kepegawaian Sekretariat
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Dwi Wahyudi menutup rangkaian
pelaksanaan Lokakarya Peningkatan Soft
Competency Pegawai DJKN 2018 di Bumi Paguntaka, Rabu (08/08). Lokakarya
atau yang akrab disebut IHT (In House Training) ini dilaksanakan di
71 KPKNL dengan jumlah 2.158 peserta di seluruh Indonesia. Kegiatan yang
mengusung tema “Bersinergi Untuk Negeri,
DJKN Tuntas Berkualitas” dimulai pada 26 Februari 2018 di KPKNL Tangerang 1 dan
terakhir pada 7 Agustus 2018 yang dilaksanakan di dua tempat yaitu di KPKNL
Tarakan dan KPKNL Pekanbaru.
Dalam kesempatan tersebut Dwi menyampaikan isu
terkini terkait Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) yang menjadi salah satu pembahasan pada Rapat Pimpinan Kantor
Pusat DJKN 23 Maret 2018. Menurutnya dengan adanya pelaksanaan peningkatan soft competency kiranya merupakan hal yang efektif untuk
membangun Zona Integritas pada kantor pemerintahan, mengingat soft competency merupakan suatu pembelajaran yang tidak bisa
didapatkan sekaligus melainkan hasil yang didapat membutuhkan proses yang
panjang dan berkesinambungan.
“Pencapaian target Revaluasi BMN tidak hanya
dibutuhkan petugas yang handal dalam hal ilmu penilaian (hard competency), tetapi yang lebih dibutuhkan adalah keterampilan
dalam kerja sama, komunikasi, konsolidasi, penentuan skala prioritas dan
kepedulian”, tutur Dwi. Dwi juga menambahkan pentingnya attitude dalam dunia
kerja oleh sebab itu, Bagian Kepegawaian DJKN Pusat bersama dengan PPSDM BPPK
bekerjasama melaksanakan kegiatan IHT selain sebagai salah satu upaya
internalisasi nilai-nilai Kementerian Keuangan, juga bertujuan untuk mengasah
dan menyeimbangkan antara soft competency
dengan hard competency yang dikemas
secara menyenangkan dan bersahabat.
Pada kesempatan kali ini, Dwi juga membuka sesi
diskusi bersama pegawai KPKNL Tarakan dimana diskusi kali ini membahas seputar pola mutasi pejabat dan pelaksana di
lingkungan DJKN, kriteria kenaikan zona
daerah serta mekanisme Standar Kompetensi Teknis (SKT) pada unit kerja. Dari
beragamnya pertanyaan tersebut, Dwi berpesan dimanapun penempatannya, kinerja
dan attitude kita sebagai punggawa keuangan negara harus selalu berusaha
menjadi yang terbaik dan lebih baik mengingat pola mutasi pegawai DJKN saat ini
terus diperbaiki untuk pencapaian yang ideal. (Teks:Wone,Foto:Wone+Iman)