Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Tarakan > Artikel
Mengenal “Kaizen” dan Bagaimana Penerapannya dalam Kehidupan
Ani Rejeki
Kamis, 31 Desember 2020   |   68885 kali


             Ketika menginginkan adanya perubahan dalam hidup, seringkali kita mengharapkan perubahan yang instan dan drastis. Kita berekspektasi perubahan tersebut akan langsung membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan kita. Namun karena terlalu fokus pada hasil, seringkali kita gagal berkomitmen untuk melakukan perubahan jangka panjang dan hasilnya pun tidak maksimal. Lalu bagaimana solusinya? Bukan dengan mengandalkan motivasi atau niat yang kuat melainkan menanamkan kebiasaan dan adanya perbaikan secara terus menerus. Hal seperti ini dikenal dalam prinsip orang Jepang yaitu “Kaizen”.

Kaizen terdiri dari dua huruf kanji Kai dan Zen. Kai memiliki arti perubahan dan Zen memiliki arti kebaikan. Dikutip dari Forbes, Kaizen adalah sebuah praktek untuk memperbaiki diri dengan tindakan kecil secara bertahap yang kemudian akan menjadi kebiasaan dan dapat mengarah pada kesuksesan. Banyak yang beranggapan bahwa prinsip Kaizen digunakan oleh perusaahan untuk mengembangkan bisnis, namun sebenarnya prinsip Kaizen dapat diterapkan pada banyak aspek dalam hidup kita khususnya pada pengembangan diri. Bagaimana caranya? Mari kita simak beberapa tips dan strategi mengenai penerapan Kaizen dalam pengembangan diri.

Menurut Robert Maurer, strategi menerapkan Kaizen dalam pengembangan diri terletak pada 6 (enam) poin:

    1. Mengajukan pertanyaan kecil untuk mengatasi rasa takut dan memicu inspirasi

Ketika kita memiliki tujuan, kadang-kadang kita terjebak pada “bagaimana” bisa mencapainya? Penyebabnya adalah kita melihat tujuan dari jauh, dan tidak menyadari bahwa dibutuhkan beberapa langkah untuk mewujudkannya. Sekarang, ubah pola pikir itu dengan rincikan tujuan dan ajukan pertanyaan pada diri sendiri. Otak kita sebenarnya sangat menyukai pertanyaan, seperti teka-teki, tebak-tebakan, atau misteri. Namun, pertanyaan yang terlalu besar atau berat akan memicu rasa takut pada diri kita. Oleh karena itu, ajukan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk memaksa otak menemukan jawabannya. Contohnya “Apa hal pertama yang bisa saya lakukan untuk membuatnya?” atau “Bisakah saya menghabiskan beberapa menit sehari melakukan ...?” dan masih banyak pertanyaan kecil lainnya yang bisa anda ciptakan.

    2.  Menggunakan pemikiran kecil

Apa yang dimaksud dengan menggunakan pemikiran kecil disini yaitu dengan melatih hal-hal yang ingin kita rubah dengan membayangkannya terlebih dahulu. Contoh nyatanya yaitu jika kita ingin mengatasi masalah berbicara di depan umum, mulailah berlatih di dalam pikiran seolah-olah kita sedang memberikan presentasi di depan umum. Latihlah ini setiap hari sampai kita merasa nyaman. Ketika kita sudah merasa nyaman dan siap, mulailah dengan hal kecil terlebih dahulu seperti berlatih di depan kaca sebelum benar-benar mempraktikannya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pola pikir, perilaku, dan keahlian baru.        

    3.  Melakukan tindakan kecil untuk memulai perubahan dengan potensi keberhasilan tinggi.

Mengajukan pertanyaan dan memikirkan pemikiran kecil saja tanpa ada tindakan nyata adalah hal yang sia-sia. Tentu kita harus segera mengambil tindakan nyata. Namun tetap berpegang pada konsep Kaizen yaitu dimulai dari hal-hal kecil dan mudah secara bertahap sehingga akan menjadi kebiasaan. Jika kita ingin merubah pola hidup kita menjadi lebih sehat, mulailah dengan melakukan olahraga ringan. Seperti push up atau sit up lima kali dalam sehari selama satu minggu. Setelah itu baru tingkatkan frekuensinya. Kuncinya adalah lakukan tindakan sekecil mungkin sehingga kita bisa melakukannya tanpa memerlukan motivasi yang besar.

    4. Memecahkan masalah kecil sebelum masalah tersebut menjadi besar.

Terkadang, kita lebih memilih untuk lari dari masalah daripada menyelesaikannya. Padahal, masalah akan tetap membayangi meskipun sekuat apapun kita berusaha mengelak darinya. Jangan biarkan masalah terlewati begitu saja, mulailah dengan mengidentifikasi satu kesalahan kecil yang kita lakukan pada hari ini. Pikirkan tanda-tanda kecil yang bisa mengarah ke masalah besar, jangan mengabaikannya dan mulailah memikirkan langkah kecil apa yang bisa dilakukan.

    5.  Memberikan imbalan kecil

Memberikan reward atas kemajuan atau keberhasilan yang telah dicapai pada diri sendiri merupakan sebuah strategi yang terbaik untuk memberi kekuatan. Tidak ada salahnya untuk memberikan reward asalkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan reward kita akan semakin termotivasi dan lebih bersemangat.

    6.  Mengapresiasi momen kecil

Jangan abaikan momen-momen kecil yang telah terjadi. Apresiasi momen kecil karena ini akan mengubah hidup. Mengapa? Karena seringkali ide-ide hebat muncul saat kita menyadari momen-momen kecil yang telah terjadi dalam hidup kita.

Hal terakhir dan penting yang bisa dilakukan adalah: konsisten. Ini mungkin hal yang paling sulit karena kita dapat dengan mudah kembali ke kebisaan lama. Namun, ingat bahwa keajaiban Kaizen datang dari perubahan-perubahan yang terjadi secara bertahap. Tetap lakukan hal kecil untuk mencapai tujuan. Hasil yang setimpal akan terlihat pelan-pelan sebanding dengan upaya yang telah dilakukan.


Penulis: Aisya pelaksana pada KPKNL Tarakan

Referensi:

https://medium.com/bedah-buku-bisnis/membedah-buku-the-kaizen-way-karya-robert-maurer-ph-d-8daed82e6666

https://meralifestyle.com/en/2020/04/11/kaizen-up-how-to-make-continuos-improvement-in-your-life/

https://www.forbes.com/sites/jackkelly/2019/01/17/the-practice-of-kaizen-will-help-you-improve-1-per-day-and-lead-to-amazing-long-term-success/?sh=fc3814559a13

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini