Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Tarakan > Artikel
Mengelola Stres Pegawai di Tengah Pandemi Covid-19
Ani Rejeki
Jum'at, 13 November 2020   |   10723 kali

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19) yang tengah dihadapi saat ini, membuat banyak perubahan dalam kehidupan. Dampak covid-19 sangat luas mulai dari sisi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, hingga kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa covid-19 bukanlah suatu virus yang dapat disepelekan. The World Health Organization (WHO) secara resmi telah mendeklarasikan covid-19 atau SARS-CoV-2 sebagai pandemi global sejak 11 Maret 2020. Berbagai kebijakan telah ditetapkan sebagai upaya untuk menghadapi pandemi covid-19, namun perjuangan tersebut tidak mudah. Hingga saat ini, sudah lebih dari enam bulan kita dihadapkan pada kondisi yang penuh kewaspadaan akibat penyebaran covid-19 dan belum diketahui kapan kondisi ini berakhir.

Ketidakpastian akan keberlangsungan pandemi covid-19, menjadi pengingat kita bahwa apapun dapat terjadi. Faktanya, tidak dapat dipungkiri bahwa ketidakpastian tidak selalu berdampingan dengan kesiapan. Hal tersebut dapat terjadi ketika individu telah merasa nyaman dan terbiasa dengan kondisi yang ada di sekitarnya. Pola kehidupan seperti aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi yang sedemikian nyaman dapat mengakibatkan kita lalai bahwa hal-hal tersebut dapat berubah kapan saja dan dengan cara berbagai rupa. Adalah hal yang wajar ketika kenyamanan tersebut berubah dan akhirnya ketidakpastian menjadi suatu kecemasan dan tekanan yang berkepanjangan.

Ketika kita kilas balik kehidupan sebelum pandemi covid-19, dirasakan kondisi saat itu cenderung lebih aman dan normal. Beragam kegiatan dan aktivitas dapat dilakukan dengan lebih leluasa dan tanpa dibayangi oleh ketakutan berlebihan terjangkit suatu virus menular yang berbahaya. Berinteraksi dengan banyak orang dan berpergian ke berbagai tempat dapat dilakukan dengan lebih bebas sesuai kebutuhan dan keinginan. 

Penyebaran covid-19 yang masih banyak terjadi di berbagai wilayah hingga saat ini, tidak dapat dipungkiri telah menimbulkan dampak bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pegawai. Para pegawai yang masih beruntung dapat bertahan pada pekerjaannya dituntut untuk bisa beradaptasi pada kondisi baru yang terjadi saat ini. Selain itu, para pegawai juga harus selalu waspada dalam menjalankan pekerjaannya di tengah pandemi. Berbagai tuntutan untuk beradaptasi dan kondisi waspada serta kecemasan yang terus menerus dialami oleh para pegawai dapat menimbulkan stres. Stres yang dialami tersebut dapat menimbulkan efek negatif terhadap organisasi karena menyangkut aspek kesehatan dan performa kerja para pegawai di dalam suatu organisasi. Menurut Robbins (2006) dalam Tonia (2010), stres yang dialami oleh pegawai dapat menimbulkan beberapa konsekuensi baik psikologis, fisiologis maupun perilaku.

Konsekuensi psikologis akibat dari stres yang dialami oleh pegawai yaitu munculnya perasaan negatif seperti rasa tertekan, depresi, bosan, dan penurunan rasa percaya diri. Konsekuensi fisiologis merupakan pengaruh dari stres yang membuat pegawai mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan di tempat kerja dan menjadi lebih sensitif akibat kondisi fisiologis yang terganggu. Selain itu, stres yang dialami oleh pegawai juga menimbulkan konsekuensi perilaku yaitu ketika pegawai merasa stres maka mereka dapat mengalami perubahan hormon dan peningkatan risiko terkena penyakit yang nantinya akan berdampak pada penurunan kinerja, penurunan kehadiran, dan dapat menyebabkan kecelakaan kerja.

Menurut WHO, salah satu stres yang dapat muncul pada masa pandemi covid-19 yaitu ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan diri sendiri maupun kesehatan orang lain yang disayangi. Ketakutan dan kecemasan tersebut tentunya dialami oleh banyak orang, termasuk pegawai yang harus tinggal jauh dari keluarga. Keterbatasan akses bertemu dengan keluarga, kesulitan pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena pembatasan sosial berskala besar, pemberitaan media terkait covid-19, serta semakin bertambahnya jumlah kasus positif covid-19 dapat menyebabkan beban psikologis tersendiri.

Menghadapi kondisi tersebut, para pegawai sudah sepatutnya berusaha untuk menemukan solusi dalam mengelola stres yang dialaminya agar kepentingan pribadi dan organisasi dapat berjalan beriringan. Berbagai aturan dan kebijakan telah banyak ditetapkan sebagai himbauan untuk bisa menerima, beradaptasi, dan bertahan di tengah pandemi serta upaya agar para pegawai tetap bisa produktif dalam bekerja. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan oleh para pegawai dalam mengelola stres yang dihadapi yaitu dengan menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pegawai untuk menjaga kesehatan fisik yaitu bekerja dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan seperti himbauan penggunaan masker, pengaturan tempat duduk, serta menyediakan masker maupun hand sanitizer di lingkungan tempat kerja. Di luar kantor, setiap pegawai juga harus selalu dapat menerapkan physical distancing, membatasi kegiatan di luar, menjaga pola makan, olahraga dan istirahat yang cukup, serta selalu menjaga kebersihan di manapun dan kapanpun. Rasa tanggung jawab dan kesadaran diri untuk menjaga kesehatan menjadi hal yang penting bagi setiap pegawai agar dapat tetap bekerja secara optimal di tengah kondisi pandemi.

Dalam hal kesehatan mental, setiap pegawai dapat senantiasa menanamkan pikiran positif yang optimis dalam menghadapi pandemi covid-19. Selain itu, tiap pegawai dapat saling berbagi cerita dengan rekan kerjanya sehingga tidak merasa terbebani seorang diri. Menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat, baik secara langsung maupun tidak langsung juga dapat menjadi vitamin dalam menguatkan kondisi mental para pegawai sehingga terhindar dari stres berkepanjangan. Upaya lain dalam mengatasi stres yaitu dengan tidak mudah terpengaruh informasi tentang persebaran covid-19. Karena tidak semua informasi itu benar, maka sebaiknya tiap pegawai menggali fakta yang akurat dari sumber terpercaya. Selain itu, stres yang dialami pegawai juga dapat timbul akibat terlalu fokus pada hal-hal negatif dan kurang menyenangkan selama masa pandemi. Perasaan banyaknya perubahan yang terjadi akibat pandemi, serta ketidaksiapan dalam menerima perubahan tersebut semakin memicu perasaan negatif yang menimbulkan stres dan akhirnya berdampak pada kinerjanya. Untuk itu, kiranya setiap pegawai perlu mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang lebih positif seperti melakukan hal-hal yang membahagiakan diri sendiri maupun orang lain, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan, serta terus berdoa untuk kesehatan diri sendiri dan orang-orang terkasih di sekitar.

Sebagai bagian dari pegawai yang masih memiliki kesempatan bertahan di tempat kerjanya selama pandemi yang sulit, sudah sewajarnya untuk lebih mensyukuri keadaan yang ada. Dengan bersyukur dapat membuat individu menjadi lebih bahagia, hidup lebih tenang, dan bahkan lebih sehat dibandingkan orang lain yang kurang bersyukur. Reminding yourself what you have to be grateful for. Agar bisa bersyukur, perlu mengingatkan diri sendiri tentang hal-hal positif yang perlu disyukuri setiap harinya mulai dari hal kecil hingga hal besar. Dengan cara demikian akan membantu pegawai mampu menerima keadaan ketika dihadapkan pada situasi yang sulit seperti pandemi covid-19 ini. Jika mampu mengelola stres, maka para pegawai akan tetap mampu bekerja secara optimal dan senantiasa memberikan kontribusi terbaik bagi organisasinya.

Berkaitan dengan berbagai upaya dalam menjaga kesehatan fisik dan mental para pegawai, KPKNL Tarakan selalu berupaya menjalankan protokol kesehatan di lingkungan kantor. Semenjak pandemi covid-19, KPKNL Tarakan dengan sigap menyiapkan fasilitas pendukung untuk mengurangi penyebaran covid-19 seperti menyediakan tempat cuci tangan di beberapa sudut kantor, hand sanitizer di tiap ruangan, pengaturan jarak tempat duduk antar pegawai, dan media pembatas pada Area Pelayanan Terpadu (APT). Upaya yang dilakukan oleh KPKNL Tarakan tersebut membuat pegawai dapat merasa tenang dalam bekerja serta lebih terjaga kesehatan fisiknya. KPKNL Tarakan juga membagikan masker kepada para pegawai, melakukan sosialisasi secara berkala melalui media sosial terkait kiat-kiat dalam menjalankan kegiatan di tengah pandemi, baik untuk internal pegawai maupun masyarakat umum. Kebijakan Work From Home (WFH) untuk pegawai yang baru kembali dari bepergian ke luar wilayah kota Tarakan, dengan demikian pegawai dapat melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu. Selain itu, KPKNL Tarakan selalu memberikan ruang bagi para pegawai untuk melakukan olahraga secara rutin sehingga pegawai dapat melepas penat sembari tetap menjaga kesehatan fisiknya. Berbagai upaya yang dilakukan KPKNL Tarakan dalam menghadapi pandemi ini telah mampu menumbuhkan kebersamaan dan kepedulian antar pegawai. Kondisi tersebut mendorong satu sama lain untuk menjaga kesehatan dan mampu mengelola emosi dalam menghadapi berbagai kondisi, sehingga KPKNL Tarakan siap untuk selalu memberikan pelayanan yang optimal meskipun di tengah pandemi covid-19.

Penulis : Kiki Riskinia Putri (Pegawai KPKNL Tarakan)



Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini