Tangerang – (12/5) Bertempat
di Ruang rapat Kepala Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tangerang II, Kepala Kanwil DJKN Banten, Tedy Syandriadi, melakukan monitoring
dan evaluasi terkait Revaluasi BMN Tahun 2017 dan 2018. Diawali dengan sambutan Kepala
KPKNL Tangerang II yang melaporkan capaian Revaluasi Tahun 2017 dan 2018 serta progress yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan pada
Kamis, 12 Juli 2018 tersebut dihadiri oleh para penilai pada KPKNL Tangerang II dan KPKNL Tangerang I. Tedy berpesan agar PR yang
masih tersisa terkait perbaikan laporan Revaluasi BMN Tahun 2017 maupun Tahun
2018 segera diselesaikan.
Pada hari yang sama, Kanwil DJKN Banten sekaligus melakukan
pembinaan terhadap para penilai di lingkungan KPKNL Tangerang II. Hadir memimpin
kegiatan pembinaan adalah Kepala Bidang Penilaian Kanwil DJKN Banten, Miftahul
Huda. “Hasil penilaian sangat penting
karena menjadi awal dari suatu proses pengelolaan kekayaan Negara, baik dalam
rangka PSP, penghapusan, penyusunan neraca, dan lainnya. Untuk itu para penilai
dituntut harus menjaga profesionalisme dan integritasnya dalam melakukan
penilaian, jangan terpengaruh oleh apapun dan siapapun” demikian Miftahul Huda,
membuka kegiatan pembinaan para penilai di KPKNL Tangerang II.
Kegiatan pembinaan penilaian tersebut dihadiri oleh para penilai
pada KPKNL Tangerang II baik penilai aktif maupun penilai pasif (tidak
pernah/jarang melakukan penilaian).
Dalam sesi ini Huda sekaligus menyampaikan mengenai rencana Quality Assurance (QA) atau Verifikasi Kompetensi bagi para penilai
di lingkungan Kanwil DJKN Banten, yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 - 20
Juli 2018. Huda berpesan agar para penilai
yang akan mengikuti QA dapat mempersiapkan diri dengan baik, agar mendapatkan
hasil yang maksimal.
Selanjutnya disampaikan juga mengenai hasil evaluasi kaji ulang
penilaian KPKNL Tangerang II periode
Semester I Tahun 2018. Para Tim Penilai pada KPKNl Tangerang II diminta agar lebih
cermat dan teliti dalam membuat laporan penilaian, serta meminimalisir
kesalahan yang cenderung bersifat administratif.
(Teks/Foto:Team HI)