Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Public Speaking : Kenapa Itu Penting dan Bagaimana Cara Mengasahnya?
Edi Muwasin
Jum'at, 24 September 2021   |   510 kali

Surakarta - Morning Call Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surakarta pada Jumat (24/09), diisi knowledge sharing dengan tema Pengenalan Public Speaking. Kepala Seksi Piutang Negara Anas Waskita Jati, bertindak selaku pemapar dalam kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh KPKNL Surakarta setiap hari Jumat pagi ini.

Dalam pemaparannya, Anas mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian mengenai most fear atau hal yang paling menakutkan, ternyata public speaking atau berbicara di depan forum merupakan salah satu hal yang paling menakutkan. Bahkan menempati urutan pertama dengan 21 persen, di atas ketakutan pada ketinggian sebesar 17 persen. Hal ini membuktikan bahwa public speaking bukanlah kemampuan yang dapat dimiliki dengan mudah oleh setiap orang.

Kemampuan berbicara terutama berbicara di depan forum sangat penting untuk mengkomunikasikan sebuah gagasan kepada orang lain. Apabila kita tidak memiliki kemampuan berbicara yang cukup, kita akan kesulitan menyampaikan pemikiran atau pendapat kita kepada orang lain.  

Lebih jauh, hal ini dapat menimbulkan ketidakmengertian atau bahkan kesalahpahaman orang lain. Pericles, seorang pemimpin Yunani  pada 2500 tahun yang lalu, mengatakan “Seseorang yang memiliki pemikiran terhadap sesuatu, namun ia tidak dapat mengungkapkannya dengan baik, sama saja ia tidak memiliki pemikiran apa-apa”.

Lebih lanjut, Anas menjelaskan bahwa public speaking sebenarnya merupakan suatu keterampilan yang dapat dipelajari. “Keterampilan public speaking ini bukan dipengaruhi oleh bakat 100 persen, tetapi justru merupakan keterampilan yang 99 persen dapat dipelajari dan hanya 1 persen dari bakat” terang Anas.  

Pada pemaparan materi utama public speaking, Anas menjelaskan mengenai elemen public speaking yang meliputi: pembicara, pesan, media, audiens dan umpan balik, serta komponen public speaking yang meliputi content, organization, delivery, dan effect (CODE).

Selain itu dijelaskan pula bahwa apabila kita berbicara sebagai narasumber dalam suatu forum, kita harus bisa membangun kedekatan dengan audiens (building rapport). Tujuannya agar audiesn merasa nyaman, merasa dekat dan percaya dengan kemampuan kita. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan perkenalan diri, menyebutkan nama, bisa juga menampilkan reputasi dan prestasi kita dengan cara yang santun.

Pemaparan materi berlanjut sampai dengan selesai dan dapat disampaikan dengan sangat baik oleh Anas. Beberapa tanggapan dan pertanyaan dari peserta morning call juga dapat ditanggapi dengan baik. Hal ini didukung dengan pengalaman Anas ketika bertugas di Makassar, hampir setiap pekan bertugas mengajar di Balai Diklat Keuangan (BDK) Makassar. Bahkan pernah mendapat penghargaan sebagai pengajar terbaik di BDK Makassar.

Mengakhiri knowledge sharing ini, Anas menyampaikan quis berhadiah yang disambut antusias oleh seluruh peserta morning call. (Penulis : Edi Muwasin, KPKNL Surakarta)

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini