Surabaya - Di sela-sela jadwal kegiatan yang
padat, Tri Rismaharini, Walikota Surabaya pada Jumat (9 Juni 2017)
menyempatkan diri untuk mengadakan pertemuan dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Surabaya guna berdiskusi dan berkoordinasi tentang pengelolaan aset daerah
termasuk penilaian aset untuk kepentingan penyusunan Neraca Pemerintah Daerah,
Pemanfaatan atau Pemindahtanganan aset daerah. Kegiatan diskusi yang
berlangsung di ruang kerja Walikota Surabaya tersebut berlangsung hangat.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Win
Handoyo, Kepala KPKNL Surabaya didampingi Anang Prihandoko, Kepala Seksi Pelayanan
Lelang dan Andri Rachmawan, Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara, dan dari Pemerintah Kota Surabaya, hadir Walikota Surabaya Tri Rismaharini didampingi
oleh Hendro Gunawan, Sekretaris Daerah dan Hidayat Syah, Asisten III Bidang
Administrasi Umum.
"Banyak aset Pemkot
Surabaya berupa kendaraan bermotor yang kondisinya rusak berat dan tidak layak
lagi digunakan untuk kegiatan operasional. Selain itu bongkaran hasil
penertiban Satpol PP sudah banyak memenuhi tempat" ungkap bu Risma sapaan
akrab Walikota Surabaya. "Harapan kami aset tersebut segera dilakukan
penjualan sehingga selain menambah pendapatan daerah juga tidak membebani dari
sisi administrasi". imbuhnya
Win Handoyo menyampaikan bahwa KPKNL
Surabaya sebagai instansi vertikal DJKN siap membantu proses penjualan aset
Pemkot Surabaya tersebut. "Penjualan melalui lelang akan berlangsung
secara transparan dan saat ini bisa menggunakan metode e-Auction sehingga harga laku lelang diharapkan bisa lebih maksimal" ujar nya.
"Ke depan diharapkan kerja sama
antara KPKNL Surabaya dengan Pemerintah Kota Surabaya semakin baik tidak
terbatas dalam hal pengelolaan aset namun juga pengurusan piutang daerah."
imbuh pria lulusan Undip ini.
Kegiatan diskusi pagi ini semakin
menegaskan bahwa sinergi antara KPKNL sebagai unit vertikal DJKN di daerah
dengan Pemerintah Daerah setempat sangat diperlukan sehingga peran penting DJKN
bisa dirasakan langsung oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
(Tim HI KPKNL Surabaya)