Sorong - Dalam rangka kegiatan pengelolaan BMN Hulu Migas, Direktur
Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain (PNKNL), Purnama T. Sianturi bersama
dengan Tim Penilai KPKNL Sorong melakukan kunjungan lapangan (site visit) ke KKKS BP Berau, di Babo,
Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat pada tanggal 16 -18 September
2018.
Site visit ini merupakan bagian
dari rangkaian agenda Koordinasi Kegiatan Strategis Penatausahaan dan
Pengelolaan BMN Hulu Migas dan Pemetaan BMN Tanah KKKS di Wilayah Papua dan
Papua Barat serta survei lapangan penilaian BMN dalam rangka pemanfaatan dengan
mekanisme sewa sebagai tindak lanjut atas rencana pemanfaatan BMN Hulu Migas
berupa terminal khusus KKKS BP Berau oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
dan rencana pemanfaatan BMN berupa tanah dan bangunan oleh PT Bank Negara
IndonesiaI (Persero) Tbk.
Mengawali perjalanan dengan waktu tempuh selama empat jam
non stop dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Purnama dan rombongan tiba di
Bandara Domini Eduard Osok di Sorong dan bertemu dengan Tim Penilai dari KPKNL
Sorong. Kemudian rombongan melanjutkan perjalanan ke Babo via udara dan
dilanjutkan dengan kapal cepat. Setelah check
in dan safety induction oleh HSE
BP Berau, rombongan menuju Jetty untuk meninjau tugboat yang akan dimanfaatkan. Sesuai hasil inventarisasi dan penilaian, nilai
satu unit kapal tugboat dengan daya
4.000 HP mencapai 100 Miliar rupiah. Dengan nilai tersebut, dapat dibayangkan besarnya
potensi manfaat ekonomi yang diperoleh dari pemanfaatan aset oleh pihak ketiga yang
dapat memberikan keuntungan kepada Negara dari sisi cost recovery. “Khusus
untuk pemanfaatan terminal khusus berupa empat unit tugboat di BP Berau ini akan menjadi benchmark bagi 17 terminal khusus pada KKS lain di seluruh
Indonesia”, ungkap Purnama dalam
sela-sela kunjungannya. Selesai
melakukan visit on board tugboat, rombongan melanjutkan survei
lokasi ATM yang berada pada area Pioneer
Camp di area tangguh LNG.
Mengakhiri perjalanan panjang dari Babo, pada Selasa
(18/09), Purnama hadir di tengah-tengah pegawai KPKNL Sorong untuk memberikan
pembinaan terkait pengelolaan BMN Hulu Migas dan Piutang Negara. Bertempat di Aula KPKNL Sorong, Purnama juga menyampaikan
current issue terkait potensi
kekayaan Negara yang dapat dioptimalkan manfaatnya guna meningkatkan penerimaan
Negara. “DJKN sebagai satu-satunya pengelola aset Negara harus menjunjung
tinggi integritas, selalu semangat dan cepat tangap terhadap BMN yang idle. Lebih baik lelah memperjuangkan
hak negara atas aset eks KKKS, daripada lelah melihat aset negara dimanfaatkan
pihak lain tetapi tidak ada kontribusi pada Negara”, tutur Purnama.
(Penulis/foto: yuliak,
diograhapp, lesmana)