Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Singkawang Hadiri Acara Peletakan Batu Pertama Bandar Udara Singkawang
Indra Abdul Mugni
Senin, 23 Oktober 2017   |   1472 kali

Singkawang - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singkawang menghadiri peletakan batu pertama di tempat titik koordinat bandar udara (bandara) Singkawang, Rabu (18/10) yang terletak di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan atas undangan Walikota Singkawang, Awang Ishak. Peletakan batu pertama tesebut juga merupakan bagian dari upacara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemkot Singkawang ke-16 dan menjadi wujud keseriusan Pemkot Singkawang dalam merealisasikan pembangunan bandara.  

 Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat mewakili Gubernur Kalimantan Barat, Walikota Singkawang Muspida beserta  jajaran, undangan, pelajar dan masyarakat kota Singkawang.

 "Saya tidak ingin pembangunan Bandara Singkawang gagal karena bandara ini bukan hanya untuk masyarakat Singkawang tapi juga Kalbar," kata Walikota Singkawang Awang Ishak usai meletakkan batu atau titik koordinat pembangunan Bandara Singkawang. Menurutnya, Bandara Singkawang adalah bandara yang sangat strategis. Hal itu terlihat, dari aspek lalu lintas orang dimana ada 35 ribu masyarakat Singkawang, Bengkayang dan Sambas berada di Taiwan.

Kota Singkawang merupakan kota wisata bagi provinsi Kalimantan Barat. Pemerintah sangat mendukung penerimaan negara melalui pariwisatanya, potensi Singkawang sangat bagus banyak turis atau pendatang baik dari luar negeri maupun dalam negeri ingin berkunjung ke kota Singkawang. Jika dari Bandar Udara Supadio Pontianak jarak yang ditempuh untuk ke Kota Singkawang kira-kira memakan waktu 3 atau 4 jam, banyak warga Singkawang yang berada di luar negeri seperti Taiwan, Hongkong, Cina dan juga berada di Pulau Jawa, dengan adanya bandar udara di kota Singkawang maka penerimaan daerah kota Singkawang akan meningkat dan menghimbau masyarakat Singkawang berdoa agar pembangunan ini berjalan dengan lancar sesuai dengan yang dicita-citakan.

 Awang menilai berapa kali penerbangan di Kota Pontianak gagal akibat asap dan faktor cuaca. sehingga kehadiran Bandara Singkawang diharapkan bisa menjadi alternatif untuk mengatasi hal tersebut. “Pada musim kabut asap, orang mengalami kesulitan berkunjung ke Pontianak atau Kalimantan Barat karena kabut asap pesawat tidak bisa mendarat ke Bandar udara Supadio Pontianak, sehingga penerbangan terganggu. Dengan adanya Bandar Udara Singkawang bisa menjadikan alternatif untuk ke Kalimantan Barat, kota Singkawang letaknya sangat strategis dari aspek lalu lintas penerbangan, kemudian, seandainya jembatan Landak roboh, maka kehadiran Bandara Singkawang akan menjadi penyangga," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan masyarakat Singkawang yang beranak pinak, ditambah kebiasaan orang Tionghoa menjenguk orangtua dan segala macam. Kemudian perayaan Imlek dan Cap Go Meh. “Itu semua peluang yang sangat strategis," ujarnya.

 Selain itu, dikatakan Awang, di Pulau Jawa ada sekitar 20 ribu masyarakat Singkawang, Bengkayang dan Sambas yang rata-rata sebagai pengusaha. "Mereka bisa kembali kalau Bandara ini jadi, Pelabuhan Internasional jadi, hanya saja Pak Gubernur harus membeli lahan industri di antara pelabuhan besar itu dengan Bandara Singkawang," ungkapnya.

Dikaji dari aspek kepentingan militer, Bandara Singkawang juga nantinya juga turut berperan namun untuk hal diperlukan penambahan lahan bandara. Oleh karena itu, pembebasan lahan Bandara harus besar dan luas, untuk menampung kegiatan militer di sini Disamping berharap dukungan dari pemerintah pusat, Awang juga meminta partisipasi masyarakat yang lahannya akan dijadikan lokasi bandara.  "Pembebasan lahan masih berjalan terus, dan saya minta partisipasi dari masyarakat khususnya di Kelurahan Pangmilang yang punya lahan di lokasi yang akan dijadikan Bandara," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kalbar, MH Munsin meminta masyarakat Singkawang mendukung pembangunan Bandara. "Karena dampaknya begitu besar bagi masyarakat Singkawang dan Kalbar," kata Munsin.

Hadirnya Bandara Singkawang diyakini juga akan mendatangkan investasi di Singkawang. Pun demikian juga bagi KPKNL Singkawang, akan lebih mudah dan cepat dijangkau dalam melayani masyarakat pengguna jasa KPKNL Singkawang serta memberikan nilai tambah tersendiri bagi KPKNL Singkawang.  Apalagi kalau Pelabuhan Internasional sudah jadi, Bandara Pontianak dimungkinkan tidak akan mampu menampung penumpang, mengingat dalam satu hari Bandara Supadio mengangkut penumpang 10 ribu sampai 12 ribu penumpang. "Hal itu mesti ditunjang dengan Bandara Singkawang," ujarnya.  Untuk itu, dia meminta agar masyarakat Singkawang betul-betul mendukung pembangunan Bandara ini. "Jangan saling tekan menekan, hasut menghasut akhirnya menghambat pembangunan Bandara," pintanya. (Ind/Ms)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini