Dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai DJKN terkait pembangunan hubungan kemitraan dengan media massa, Direktorat Hukum Dan Humas DJKN mengundang pegawai pada Bidang KIHI dan Seksi Informasi Kanwil DJKN serta Seksi HI KPKNL untuk mengkuti Knowledge sharing melalui daring yang bertajuk “ Kiat kiat Meningkatkan Hubungan Baik Dengan Media Massa “ Peserta bergabung secara virtual dan bervariasi, mulai dari pelaksana hingga Pejabat eselon II DJKN. Acara dibuka oleh Direktur Hukum Dan Humas Tri Wahyuningsih Retno Mulyani, yang dipandu oleh moderator Bend Abidin dari Humas DJKN. Dalam sambutannya Tri Wahyunigsih menyampaikan bahwa pentingnya kita menjalin hubungan baik dengan media massa karena media massa mempunyai peranan sangat penting sebagai arus utama sumber informasi. Media massa bisa dimanfatkan sebagai alat untuk menyampaikan pesan dan sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat, mengenalkan program program kerja dan kebijakkan - kebijakkan organisasi pada khalayak sehingga bisa menggiring opini masyarakat sesuai yang kita inginkan. Tujuan diselenggarakan acara ini adalah sebagai bekal pada tugas kehumasan DJKN dan pada seksi HI KPKNL sebagai Duta DJKN mempunyai tanggungjawab membangun jejak DJKN, mensosialisasikan dan menyebarluaskan tentang kebijakan-kebijakan DJKN.
Knowledge Sharing kali ini menghadirkan dua narasumber yaitu: Devy Listia dan Cynthia Cristina, keduanya dari Biro KLI Seketaris Jenderal. Paparan yang pertama dari Devy listia memberikan kiat-kiat meningkatkan hubungan baik dengan media massa, kiat yang pertama adalah Jangan takut menghadapi media, karena Wartawan tau banyak tapi tidak banyak tau, ciptakan hubungan yang setara, jangan memposisikan kita lebih tinggi atau lebih penting atau sebaliknya terhadap wartawan, wartawan juga terikat undang-undang sehingga tidak akan berbuat semena-mena. Mengenal profil media dan orang orang dibalik media, membangun hubungan saling menguntungkan dan memahami kebutuhan kita akan publisitas melalui media sedangkan media membutuhkan konten/informasi dari kita. Dan yang paling utama dalam menuliskan berita harus ada uji kebenaran dan konfirmasi terhadap informasi yang diperoleh serta memisahkan antara fakta dan opini, informasi yang baik adalah yang mengandung berita.
Berita yang banyak diminati untuk dibaca biasanya berita yang aktual dan berita yang kontroversial, demikan paparan dari Cynthia. Cynthia juga memberikan strategi apabila menghadapi wartawan yang menanyakan informasi yang tidak boleh diketahui /informasi yang dikecualikan, maka kita harus berikan jawaban yang normatif serta jangan memberikan jawaban yang menimbulkan rasa penasaran, sehingga wartawan terus mengejar-ngejar kita. Dalam menghadapi wawancara dengan wartawan berikan pernyataan yang singkat dan tidak multitafsir dan hendaknya secara konsisten menyampaikan press release. Meskipun di kantor kantor daerah kurang diminati oleh wartawan untuk mencari berita, sebaiknya kita menjalin hubungan baik dengan media, dengan mengenal nama media lokal dan orang orangnya, atau melakukan visit ke kantor mereka sehingga terjadi hubungan yang baik dan kita bisa memanfaatkan keberadaan media untuk memberikan informasi, edukasi serta untuk klarifikasi jika terjadi suatu berita yang tidak benar terkait tugas dan fungsi organisasi kita. Closing acara oleh moderator diakhiri dengan jargon “ jangan takut menghadapi media.”
. ( by.onter /Tim HI )