Sidoarjo – Jumat (18/05), dengan semangat menyambut bulan Ramadan, seluruh
pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sidoarjo berkumpul
di ruang rapat lantai 2 untuk mengikuti morning call. Rapat
Pembinaan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor KPKNL Sidoarjo.
Acara diawali dengan pembahasan tentang peningkatan pelayanan Area
Pelayanan Terpadu (APT). Kepala KPKNL Sidoarjo, Asep Suryadi menyampaikan bahwa
APT merupakan identitas dan wajah yang secara langsung mencerminkan baik
buruknya pelayanan di suatu kantor pelayanan. Untuk itu perlu adanya perbaikan
secara terus menerus dari segi bagaimana petugas APT melayani setiap stakeholders yang
berkunjung di KPKNL Sidoarjo. Asep juga menekankan jadwal petugas APT yang
telah disusun bersama agar dapat dilaksanakan dengan tertib dan
sungguh-sungguh. Meskipun sedang berpuasa tetapi tetap memberikan pelayanan
yang terbaik. Kemudian didiskusikan juga tentang peningkatan keamanan di KPKNL
Sidoarjo untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Pembinaan dilanjutkan dengan pemberian motivasi untuk meningkatkan
kualitas pegawai. Pegawai didorong supaya mampu membangun komunikasi yang bagus
dengan para stakeholders, sehingga timbul kesan yang bagus. Kepala
kantor juga menghimbau agar setiap pegawai saling menghormati dan meningkatkan
toleransi antar agama, terutama di antara pegawai KPKNL Sidoarjo.
Acara pun berlanjut dengan penyampaian kendala, permasalahan, saran,
kemudian pemecahan masalahnya yang ada di KPKNL Sidoarjo. Pelaksanaan rapat
yang berlangsung secara hangat dan terbuka juga memberikan kesempatan pada
setiap peserta rapat untuk menyampaikan masukan dan pandangannya terkait KPKNL
Sidoarjo.
Sebelumnya, Rabu (16/05), dalam rangka menyambut bulan Ramadan, KPKNL Sidoarjo mengadakan acara makan bersama menjelang bulan Ramadan atau “Megengan”. Dalam bahasa Jawa Megengan diartikan sebagai menahan yang merupakan suatu peringatan bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan, bulan dimana umat Islam diwajibkan berpuasa. Bukan hanya berpuasa menahan lapar, namun juga menahan untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa tersebut. (Penulis/Foto: Tim Seksi HI KPKNL Sidoarjo)