Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Semarang > Kilas Peristiwa
Pensiun, Tetap Jaga Silaturahmi
Deny Ariyanto
Jum'at, 04 Agustus 2017   |   284 kali

SEMARANG – Semarang Island (28/7), resto dengan saung-saung bernuasa laut menjadi tempat pelepasan salah satu pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang yang telah memasuki masa purna tugasnya. Ibu Kusdaryati, yang akrab dipanggil KD, atau Bu Kus, wanita kelahiran Semarang 58 (lima puluh delapan) tahun silam yang mengawali karirnya di Kantor Lelang Negara (KLN) yang saat itu masih di bawah naungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Diawali dengan sambutan dari Kepala KPKNL Semarang, Wildan Ahmad Fananto berterima kasih atas pengabdian, kesetiaan, dan semangat Bu Kus selama 38 (tiga puluh delapan) tahun dengan berbagai pengalaman yang berkesan. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Bu Kus selama bekerja di Semarang. Sejak tahun 1985 menjadi bendahara gaji selama 14 (empat belas) tahun, lanjut sebagai bendahara penerimaan selama 11 (sebelas) tahun, kemudian pernah menjadi asisten pejabat lelang dan afslager atau pemandu lelang. Kemudian Kepala Seksi Pelayanan Lelang, Achmad Mulyono dan Kepala Seksi Piutang Negara, Agus Setiyo Pambudi, yang pernah menjadi atasan langsung Ibu Kusdaryati juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dedikasinya selama ini.

Sebelum acara santap siang bersama, Didik Daryanto memimpin doa untuk segala kebaikan Ibu Kusdaryati. Tak lupa mengucap syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga dapat berkumpul dan menikmati hidangan bersama keluarga besar KPKNL Semarang. Dan lagu pun disenandungkan oleh beberapa rekan kerja untuk menyemarakkan suasana.

Pramar Susiyanto sebagai pembawa acara mempersilakan Ibu Kusdaryati untuk menyampaikan kesan dan pesannya kepada seluruh rekan kerja yang hadir. Ucapan terima kasih ia sampaikan atas kepedulian rekan-rekan menyempatkan waktu di sela-sela kesibukan pekerjaan. Bu Kus menceritakan banyak pengalaman selama bekerja. Dari pengalaman yang menyakitkan hingga pengalaman yang tak terlupakan. “Saya pernah ditodong pistol waktu jadi afslager. Pernah juga dilempar kursi oleh peserta lelang. Suatu malam pun saya didatangi sambil diancam dengan clurit,” kata nenek 3 (tiga) cucu itu. Beliau juga berpesan untuk para pegawai generasi penerusnya agar bekerja dengan tekun, kreatif, dan inovatif, karena sarana dan prasarana sudah sangat mendukung. “Kesejahteraan kita sudah sangat baik. Jangan berhenti untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.

Masa pensiun adalah suatu anugerah yang harus disyukuri, karena setelah sekian puluh tahun mengabdi untuk bangsa dan negara, saatnya kini kembali ke masyarakat dengan bentuk pengabdian yang lain. "Jaga kesehatan dan tetap jaga silaturahmi ya Bu Kus," ucap haru rekan-rekan sambil berjabat tangan.

Selalu Muda dan Bahagia Bu Kus Tercinta. (dny - HI)




Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini