Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Lomba Pitulasan, Semarak Kemerdekaan di Semarang
Deny Ariyanto
Selasa, 22 Agustus 2017   |   1345 kali

SEMARANG – Jumat semarak (18/8), di Aula Lantai 7 Gedung Keuangan Negara II Semarang diadakan berbagai kegiatan perlombaan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke-72 pada tanggal 17 Agustus 2017 di Lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (D. I. Y.).

Perlombaan “Pitulasan” terdiri dari beberapa lomba yaitu: (1) Lomba Membawa Kelereng; (2) Lomba Memasukkan Pensil Dalam Botol; (3) Lomba Makan Kerupuk; (4) Lomba Pecah Balon Berpasangan; dan (5) Lomba Joget Balon. Drees code pastilah bernuansa warna merah ataupun putih seperti warna Bendera Kebangsaan Republik Indonesia. Acara yang dimulai pukul 08.00 pagi tersebut dimeriahkan oleh Keluarga Besar Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D. I. Y. serta Keluarga Besar Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang.

Sebelum membuka acara, Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D. I. Y., Tavianto Noegroho, mengajak seluruh audience untuk senam peregangan otot. Yel-yel pengobar semangat diteriakkan Tavianto dan segera disambut dengan sorak-sorai dari audience. “Kita berkumpul di sini untuk memeriahkan HUT RI Ke-72 dengan mengadakan beberapa lomba pitulasan. Kalah menang tidak jadi masalah, yang terpenting kekompakan, kebersamaan, dan rasa kekeluargaan kita semakin kuat,” tambahnya. Teriakan para suporter yang cetar membahana memberi suntikan semangat kepada para peserta lomba. Tak mau kalah, para pejabat Eselon III Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D. I. Y. juga mengikuti lomba-lomba tersebut. Begitu pula Kepala KPKNL Semarang, Wildan Ahmad Fananto yang juga sangat antusias dalam kegiatan ini.

Lomba-lomba tradisional seperti ini kerap dijumpai saat perayaan ulang tahun kemerdekaan. Ada makna yang terkandung pada lomba pitulasan ini. Seperti misalnya lomba makan kerupuk yang terikat pada seutas tali, dengan tingkat kesulitannya adalah kedua tangan tidak boleh memegang kerupuk tersebut. Mengajarkan betapa masyarakat pada jaman penjajahan mengalami kesulitan pangan, akibat hasil panen diambil oleh para penjajah. Sedangkan lomba membawa kelereng dan lomba memasukkan pensil ke dalam botol memiliki makna bahwa kesabaran, ketenangan, dan ketepatan sangat dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Selain itu, pada lomba pecah balon dan lomba joget balon menunjukkan pentingnya kekompakan dengan pasangan atau rekan untuk menuju suatu keberhasilan.

Penyerahan hadiah kepada para juara menjadi menutup rangkaian acara peringatan HUT RI Ke-72 di Lingkungan Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D. I. Y.. Dirgahayu Republik Indonesia, Merdeka.. Merdeka.. Merdeka.. (dny - HI)






Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini