Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Optimalkan Media Daring, KPKNL Samarinda Gelar Knowledge Sharing
Indah Retnowati
Kamis, 08 Oktober 2020   |   145 kali

               Samarinda, Rabu (7/10) – KPKNL Samarinda kembali menggelar Morning Call dan Knowledge Sharing yang dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu melalui aplikasi zoom. Kegiatan yang berlangsung selama 60 menit tersebut dimulai dengan pembukaan oleh Kepala KPKNL Samarinda, Bimo Aryo, dilanjutkan dengan pengantar oleh Kepala Seksi Hukum dan Informasi, Eko Priyanto. Tema yang diangkat kali ini adalah tentang “Teknik Video Editing” yang disampaikan oleh Pelaksana Seksi Hukum dan Informasi, Indah Retnowati.

            Latar belakang diangkatnya tema ini tidak terlepas dari adanya pandemi yang secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah kebiasaan kita dalam berinteraksi sosial. Komunikasi secara langsung sebagai salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia harus dibatasi. Kegiatan tatap muka pun tak dapat lagi dilakukan sesuka hati. Untuk menjawab tantangan komunikasi di era pandemi seperti ini, salah satu media yang dapat digunakan adalah video.

            Narasumber menjelaskan bahwa proses pembuatan video dibagi menjadi 3, yakni praproduksi yang meliputi penyusunan skenario/storyboard, produksi yang meliputi perekaman video, dan pascaproduksi yaitu video editing. Proses terakhir inilah yang dibahas lebih lanjut dalam knowledge sharing tersebut. Video editing perlu dilakukan agar hasil video yang telah dibuat dapat dirangkai menjadi satu kesatuan alur cerita yang harmonis sehingga dapat dinikmati dan dipahami dengan lebih baik oleh penonton.

            Selanjutnya, narasumber memaparkan bahwa terdapat 8 tahapan dalam video editing, yaitu logging, capturing, offline editing, online editing, sound scoring, mixing, rendering, dan exporting. Dari kedelapan tahapan ini, menurut narasumber, tahapan yang paling menantang adalah logging. Tahap logging yang berarti memilih gambar-gambar yang tepat untuk dimasukkan dalam video ini dinilai menantang karena tidak semua rekaman video layak untuk ditampilkan. Terlebih jika dalam proses rekaman video, editor tidak terlibat secara langsung.

            Dalam knowledge sharing ini, narasumber juga membagikan beberapa tips dalam video editing. Beberapa tips yang menarik di antaranya editor perlu memahami konsep/naskah cerita dengan baik. Selain itu, editor juga seharusnya menghindari perpindahan gambar dan suara secara mendadak, tambahkan efek jika diperlukan. Setiap efek yang digunakan selain memberi makna tertentu juga akan memberi kesan tersendiri. Tips lainnya khusus untuk video yang memakai narasi dan wawancara, sedapat mungkin atur tempo agar tidak terlalu cepat ataupun lamban dan diselingi dengan jeda antar narasi, supaya penonton dapat memahami informasi yang disampaikan dengan baik.

            Terakhir, knowledge sharing ini ditutup dengan sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang menarik disampaikan oleh Idi Muamar, Kepala Seksi Pelayanan Lelang, terkait tantangan dalam video editing. Narasumber mengungkapkan bahwa menentukan ide pembuatan video merupakan tahapan paling menantang dalam video editing. Lebih lanjut narasumber menjelaskan bahwa ide merupakan salah satu hal paling berharga dalam dunia kreatif. Pasalnya, pengetahuan terkait teknis video editing dapat diperoleh melalui pembelajaran maupun praktik secara langsung, tetapi ide umumnya didapatkan dari pengalaman editor. Untuk menjadi editor yang baik, editor perlu banyak berlatih dan mengamati karya-karya video editor lain guna mengasah kemampuanediting sekaligus menggali inspirasi. (HI/IR)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini