Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Perayaan '110 Tahun Lelang di Indonesia' di KPKNLPurwakarta : Ratusan Pelajar Ikuti Lelang Sukarela
M. Muharram Arif
Jum'at, 02 Maret 2018   |   270 kali

PURWAKARTA - Kamis (1/3/2018), ratusan pelajar tingkat SMA dan Mahasiswa di Purwakarta dan sekitarnya antusias mengikuti proses lelang sukarela secara konvensional yang diadakan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Purwakarta.

Digelar di Kantor KPKNL Purwakarta, prosesi lelang sukarela yang dilaksanakan secara konvensional tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KPKNL Purwakarta dalam rangka memperingati 110 Tahun Lelang Indonesia dengan tema Modernisasi Lelang untuk Jual Beli yang Lebih Andal dan Terpercaya, yang jatuh pada 28 Februari 2018 lalu.

Untuk dapat mengikuti lelang tersebut, seluruh peserta wajib mendaftar terlebih dahulu dan akan memperoleh bidding card. Pasalnya dalam kegiatan itu, Ada 13 lot atau item yang ditawarkan, di antaranya tablet, magic com, sepatu, blender, mixer, jaket, dan produk menarik lainnya. 
Sesaat sebelum proses lelang dimulai, Pejabat Lelang membacakan tata cara lelang. Setiap item yang dilelang dibuka dengan harga awal Rp10.000 dan kenaikan setiap kelipatan Rp1.000.

Item pertama yang dilelang adalah tablet. Sontak seluruh peserta tampak mengacungkan bidding card yang dipegangnya saat Pejabat Lelang Kelas 1, Nandang, membuka harga awal Rp10.000 dan semakin naik setiap kelipatan Rp1.000. Saat harga menyentuh Rp500 ribu, beberapa peserta lelang mulai menurunkanbidding card yang sejak awal diacungkannya. 
Di harga Rp1 juta semakin sedikit peserta yang tersisa. Hingga harga menyentuh Rp3 juta tersisa dua peserta lelang yang tampaknya tak mau saling mengalah. Saat Pejabat Lelang menaikkan harga hingga Rp3,5 juta, satu dari dua peserta lelang yang tersisa akhirnya menurunkan bidding card, dan tablet tersebut menjadi milik peserta terakhir yang masih mengangkat bidding card-nya.

Kepala KPKNL Purwakarta Tatang Maulana mengatakan, peringatan 110 Tahun Lelang Indonesia tersebut dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. "Adapun mekanismenya diserahkan ke masing-masing kepala KPKNL. Dan khusus Purwakarta, kami ingin tujuan sosialisasi tentang lelang ini lebih efektif," katanya.

Apabila sosialisasi misalnya dilaksanakan di saat Car Free Day di Situ Buleud, sambungnya, maka sosialisasinya bersifat pasif, hanya melalui brosur yang dibagikan ke masyarakat. "Karena itu, kami mengundang ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah,” ujarnya. 
Saat pihaknya mentransferkan ilmu kepada para pelajar, kata Tatang, diharapkan, ilmu tersebut ditransferkan kembali kepada masyarakat luas. “Mulai dari keluarganya, kawan-kawannya, dan siapa saja. Dan saya yakin cara ini lebih efektif," ucapnya.

Pihaknya juga mengharapkan adanya umpan balik dari para pelajar, baik itu berupa masukan atau bahkan kritikan yang bersifat konstruktif. “Para pelajar ini kritis dan dapat mengkritik secara jujur. Mereka ini kan tidak ada kepentingan, jadi bebas menyampaikan apa saja," kata Tatang. 
Lebih lanjut Tatang mengatakan, perayaan 110 Tahun Lelang Indonesia ini gaungnya lebih terdengar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Mengapa lebih gaung? Karena kami ingin menunjukkan bahwa lelang adalah transaksi yang sangat menguntungkan. Baik untuk pemohon, pembeli dan KPKNL itu sendiri," ujarnya.

Pemohon lelang, kata Tatang, tak perlu lagi menawarkan barangnya secara door to door atau mencari siapa pembelinya. "Cukup melalui lelang, dan salah satu syarat lelang harus diumumkan di muka umum melalui surat kabar dan media lainnya. Bagi pembeli pun tak perlu mengenal siapa penjualnya. Yang penting ada barang yang dibutuhkannya,” kata Tatang. (Naskah: Raka, Foto: Yandi-Faozan, Seksi HI KPKNL Purwakarta)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini