Pontianak
– Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (FH Untan)
menjadi tempat pelaksanaan DJKN Goes to
Campus Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pontianak yang
terakhir pada Tahun 2022. Kegiatan yang berkolaborasi dengan PT. BRI (Persero)
Pontianak dan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Cabang Pontianak ini
dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa-mahasiswi FH Untan di Theater 5 FH Untan, Kamis (17/11). Kegiatan
DJKN Goes to Campus disambut baik
oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Untan, Edy Suasono. “Semoga kegiatan ini dapat
memberikan motivasi dan transfer
knowledge yang dapat menjadi bekal pengetahuan terkait masalah keuangan
digital” harap Edy. Digital tentu mempermudah segalanya. Namun kita tetap harus
waspada, ketahui bagaimana jaminan kerahasiaan data-data” lanjutnya.
Edward
U.P. Nainggolan, Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Barat menyalurkan energinya
melalui cerita dan pesan yang sangat memotivasi “menghadapi globalisasi ini
kita harus memiliki integritas, nasionalisme dan skill. Salah satu skill yang
harus dimiliki saat ini adalah literasi keuangan digital yang mumpuni. Kita
wajib tingkatkan kapasitas dan keahlian karena nantinya kita akan bersaing
dengan seluruh sarjana-sarjana di Indonesia. Ayo guncang dunia dengan keahlian
yang kita miliki” jelasnya.
Sebagai
ilmu, literasi keuangan digital akan jadi bekal dan juga investasi di masa
depan. Pemahaman pertama disampaikan oleh Mokhamad Arif Setyawantika, Kepala
KPKNL Pontianak terkait bagaimana pengelolaan keuangan dan kekayaan negara. “Bukan
hanya tentang mengelola uang dan kekayaan negara, pengetahuan yang baik akan
mampu membuat pengelolaan uang pribadi jadi meningkat dan bijak” ungkapnya.
Pemahaman terkait e-auction juga
disampaikan oleh Pelelang Ahli Muda KPKNL Pontianak, Budi Satrio. Materi yang
disampaikan seputar Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.06/2020 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Mulai dari pengertian, asas lelang, jenis lelang,
hingga aplikasi Lelang Indonesia.
Pemimpin
Cabang PT. Askrindo Pontianak Danny Supriyanto Aditya menyampaikan bagaimana
asuransi berprogres dan memasuki ranah digital sehingga layanan menjadi mudah
dan efisien. “Transformasi ke arah yang lebih baik ini juga sebagai bentuk layanan
yang berkesinambungan untuk mendukung perekonomian nasional” jelas Danny.
“Pengetahuan
mengenai literasi keuangan tidak hanya mengacu pada pengelolaan uang secara
personal saja. Dengan memahami tentang literasi keuangan, kita bisa memahami
tentang lembaga perbankan yang kini telah jadi salah satu institusi esensial
dalam memudahkan transaksi untuk kebutuhan sehari-hari” ucap Hermawan Sutrisno,
Pemimpin Cabang PT. BRI (Persero) Pontianak saat membuka pemaparannya. Hermawan
juga menjelaskan bagaimana IT Support
pada PT. BRI (Persero) mampu memberikan jaminan perlindungan akan kerahasiaan
data-data konsumen.
Kegiatan
yang berlangsung selama 3 jam ini sangat interaktif. Berbagai pertanyaan
terkait implementasi, harapan ke depan, kendala hingga solusi terkait
tranformasi keuangan digital menjadi pertanyaan mahasiswa-mahasiswi di FH Untan
yang menjadi bahan diskusi dan membekali para generasi muda ini untuk
mempersiapkan kondisi keuangan yang kuat di masa depan.
Sebagai
informasi tambahan, Otoritas Jasa Keuangan telah merespon transformasi digital
dengan mengeluarkan beragam peraturan untuk mendukung ekosistem digital pada
sektor jasa keuangan di Indonesia. Namun, transformasi digital yang sukses
membutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan terutama Pemerintah,
Civitas Akademika hingga Sektor Swasta agar bauran kebijakan yang ada dapat
disinergikan dengan baik.