Pontianak - Kesenjangan gender dan ekslusi sosial
merupakan isu yang perlu disikapi. Guna meningkatkan wawasan yang lebih luas
terkait pembangunan kesetaraan gender dan inklusif, Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Pontianak menyelenggarakan Webinar Nasional pada Kamis,
(21/7) yang dilaksanakan secara daring melalui video conference dan live pada
akun Youtube KPKNL Pontianak ini, mengangkat tema ‘Setara dan Inklusif dalam
Berkontribusi untuk Membangun Negeri.
Kegiatan webinar nasional dibuka dengan Opening Remarks
Kanwil DJKN Kalimantan Barat, Edward U.P Nainggolan dan Keynote Speech oleh
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban. “Webinar Nasional ini
merupakan kegiatan yang penting bagi kita semua guna meningkatkan wawasan
terkait pembangunan kesataraan gender dan inklusif dalam berkontribusi untuk
membangun negeri melalui peningkatan kualitas layanan di masing-masing kantor”
ujar Rionald.
Mengupas implementasi kesetaraan gender dan inklusif dari
berbagai sudut pandang, KPKNL Pontianak menghadirkan Narasumber yang luar biasa
yaitu Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Imam Nakha'i
yang membahas kesetaraan gender dan inklusif dalam perspektif islam, gender dan
hak asasi manusia. Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga
Bappenas, yang diwakili oleh Qurrota A’yun membahas tentang kebijakan
pembangunan nasional yang responsif gender dan inklusif. Deputy Executive Vice
President of Customer Experience and Digitalisation pada Telkom Indonesia, Sri
Safitri yang membahas tentang teknologi inklusif, kesenjangan gender digital,
serta peran perempuan di Era Digital serta menghadirkan Kepala Pusdiklat
Keuangan Umum BPPK Kementerian Keuangan, Heni Kartikawati yang membahas tentang
kesetaraan dan inklusif dalam budaya Kementerian Keuangan Satu.
Nyatakah kesetaraan gender dan inklusif di Indonesia?
Melalui webinar nasional kali ini, peserta diharapkan mengetahui lebih banyak
informasi yang sangat menarik terkait kesenjangan gender dan ekslusi sosial
yang memang banyak dan masih terjadi di Indonesia, salah satu contohnya terkait
ketenagakerjaan, jabatan publik, kesehatan dan gizi sehingga Pemerintan
memasukan kesetaraaan gender dan inklusif menjadi salah satu tujuan agenda
pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024.
Dalam perspektif Islam, ternyata isu kesetaraan gender
bahkan telah mengubah tradisi bias gender di masa lalu. Islam juga mampu
bergerak secara selaras dengan hak asasi manusia. Sedangkan dalam perspektif
tekonologi, kesetaraan gender dan inklusif harus diperjuangkan juga dalam
pemanfaatan teknologi sehingga perempuan dan penyandang disabilitas dapat
berkontribusi dalam pembangunan nasional. Dapat dimulai dengan memanfaatkan
media sosial untuk berbagi ilmu sederhana yang dikuasai.
Pembahasan menarik lainnya yaitu bagaimana Kementerian
Keuangan telah sungguh-sungguh bersinergi melalui Kementerian Keuangan Satu
untuk menciptakan kesetaraan gender dan pelayanan inklusif, baik terhadap hal
internal seperti kepegawaian maupun pelayanan publik yang dilakukan Kementerian
Keuangan.
Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh KPKNL Pontianak
ini juga menarik berbagai media di Pontianak seperti TVRI Kalimantan Barat dan
Pontianak Post yang hadir secara langsung untuk meliput kegiatan. Dalam
wawancara bersama TVRI Kalimantan Barat dan Pontianak Post, Kepala KPKNL
Pontianak Mokhamad Arif Setyawantika menyampaikan urgensi kegiatan webinar
nasional. “KPKNL Pontianak mendukung implementasi kesetaraan gender dan
inklusif dalam setiap layanan yang diberikan. Kebijakan yang dibuat dengan
memperhatikan kesetaraan gender dan inklusif yang kemudian didukung dengan
penyediaan sarana dan prasarana kantor yang ramah terhadap kaum rentan, seperti
penyediaan tempat parkir prioritas dan guiding block, penyediaan ruang bermain
anak, ruang laktasi, ruang layanan prioritas dan sarana/prasarana untuk
stakeholder berkebutuhan khusus. Webinar nasional ini diharapkan menjadi ajang
diskusi pengalaman terkait layanan yang diberikan” ujarnya.