Pontianak - Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Pontianak, Mokhamad Arif Setyawantika menjadi
narasumber dalam acara Dialog Publik di TVRI Kalimantan Barat, pada Rabu
(13/4). Bersama dengan , Kepala Bidang Lelang Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kalimantan Barat Andri Dwinanto bincang santai
membahas Inovasi Lelang Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Mendukung
Pemulihan dan Penguatan Ekonomi Masyarakat.
“Banyak program Pemerintah yang dilakukan dalam upaya
memberdayakan UMKM, kali ini kita akan membahas mengenai pemasaran UMKM melalui
lelang,” ujar host Nurul membuka kegiatan Dialog Publik.
Segmen awal dibuka dengan penjelasan Andri Dwinanto
mengenai lelang dan perbedaannya dengan tender. “Lelang merupakan penjualan
barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau
lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang
didahului dengan pengumuman lelang, dan harus dilakukan oleh dan/atau di hadapan
Pejabat Lelang. Perbedaannya dengan tender, tender itu lelang terbalik (reverse
auction) untuk mendapatkan harga yang terendah, contohnya tender dari instansi
pemerintah dalam pengadaan barang,” jelas Andri.
Adanya Lelang UMKM diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas untuk menjadi wadah dalam memasarkan atau memperkenalkan produk
yang dimiliki secara luas dengan gratis. “Masyarakat yang berminat mengikuti
lelang, sebagai penjual maupun pembeli, tetapi kurang paham dengan
langkah-langkah yang harus dilakukan, apa saja yang harus disiapkan, dapat
langsung datang atau menghubungi KPKNL terdekat. Pegawai pasti akan memberikan
penjelasan,” ungkapnya.
Kepala KPKNL Pontianak, Mokhamad Arif Setyawantika menyampaikan
bahwa pasca pandemi Covid-19 Pemerintah dan seluruh pihak berkontribusi dalam
PEN. “Peran Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) khususnya KPKNL dalam
program PEN salah satunya adalah berkontribusi melalui lelang. Bea Lelang
Pembeli dan Bea Lelang Penjual yang didapatkan nantinya akan masuk ke dalam kas
negara,” ujarnya.
DJKN dalam mewujudkan lelang sebagai instrumen jual beli
yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat khususnya para pelaku UMKM, lanjutnya,
saat ini sudah menyediakan slot khusus. Sebagai informasi, pada platform
lelang.go.id sudah disediakan menu khusus UMKM yang akan menampilkan seluruh
produk UMKM se-Indonesia.
Mengakhiri perbincangan, Arif mengungkapkan Lelang UMKM
sudah pernah diadakan di tahun sebelumnya. Pada Tahun 2022 ini diadakan kembali
dengan persyaratan yang sudah dipermudah. “Mari kita manfaatkan kegiatan Lelang
UMKM ini untuk memasarkan produk kepada khalayak luas, sekaligus berkontribusi
untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
Dialog Publik berlangsung kurang lebih selama satu jam.
Keypoint yang disampaikan yaitu program Kemenkeu Satu dalam Pemberdayaan UMKM
dan peran DJKN dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).