Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Pekanbaru > Artikel
Daun Kelor, Segudang Manfaat Untuk Kesehatan dan Perekonomian
Eva Resia
Senin, 01 Agustus 2022   |   100185 kali

“Dunia tak selebar daun kelor” adalah peribahasa yang sering kita dengar. Dilihat dari arti peribahasa ini adalah dunia itu tidak sempit, tidak selebar (red: sekecil) daun kelor. Iya betul, daun kelor itu kecil. Mungkin kita sering menjumpainya, namun tidak menyadari bahwa tanaman tersebut adalah daun kelor.

Sebenarnya kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan sejarah, tanaman kelor berasa dari kaki gunung Himalaya atau India Utara. Kemudian menyebar ke Afrika dan negara-negara tropika, hingga ke sub tropis termasuk Indonesia. Saat ini masyarakat Indonesia semakin mengenal kelor dan banyak menanamnya baik di pekarangan maupun di lahan terbuka. Apalagi kelor memiliki segudang manfaat bagi kehidupan manusia.

Di Indonesia kelor mampu tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki tipe iklim A seperti Riau dan Sumatera Barat, hingga pada wilayah semi arid dengan tipe iklim E seperti NTT dan NTB. Hal ini membuktikan bahwa peluang untuk membudidayakan kelor di Indonesia dalam rangka untuk mendapatkan varietas terbaik atau unggul masih sangat terbuka lebar.

Sebagai tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia, kelor memiliki banyak manfaat dan telah lama dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan masyarakat di masing-masing daerah. Manfaat kelor yang paling utama dan dikenal adalah manfaat pangan karena kandungan nutrisi dan gizinya yang tinggi, berguna bagi kesehatan tubuh manusia.

Dari beberapa hasil penelitian, selain mudah dibudidayakan, kelor memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi seperti kandungan vitamin C yang tujuh kali lebih tinggi dari jeruk. Selain itu kandungan calciumnya juga empat kali lebih tinggi dari calcium yang terdapat pada susu. Kandungan vitamin A pada kelor  empat kali lebih tinggi dari kandungan dalam wortel, dan masih banyak kandungan gizi lainnya seperti potassium yang tiga kali lebih tinggi dibandingkan potassium dalam pisang, juga kandungan proteinnya yang lebih tinggi dari yogurt.  Bahkan kandungan zat besi pada daun kelor dinyatakan 25 kali  lebih tinggi dari kandungannya dalam bayam. Daun kelor diketahui juga memiliki kandungan senyawa-senyawa antioksidan seperti flavonoid, tannin, saponin, steroid dan vitamin. WHO juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib (miracle tree), setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun lebih di negara-negara termiskin di dunia (Krisnadi, 2015).

Pada umumnya masyarakat Indonesia mengenal kelor hanya sebagai salah satu bahan makanan sayur. Padahal kelor dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam olahan pangan, seperti pudding, cake, nugget, biscuit, cracker, dan lain-lain. Bahkan tepung daun kelor dapat dimanfaatkan untuk campuran  tambahan  (fortifikasi) pada berbagai jenis makanan seperti bolu, serabi, brownies dan aneka makanan lainnya.

Seperti salah satu UMKM asal Kabupaten Kampar, Dapur Aru yang memanfaatkan tumbuhan kelor untuk berbagai macam olahan. Selain menjadi olahan pangan seperti abon, cokelat, teh celup dan tepung, tumbuhan kelor juga dijadikan olahan produk pemakaian di badan, seperti minyak dan sabun.

Budidaya dan pengolahan daun kelor oleh Dapur Aru didukung oleh banyak pihak. Diantaranya Balai Penelitian dan Pengembangan  Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) Kuok, Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli UIP Sumatera Bagian Tengah. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang bernilai positif bagi masyarakat. UMKM Dapur Aru menunjukkan kemandirian pangan ideal dimulai dari rumah tangga. Kecukupan nutrisi yang meliputi kualitas hingga kuantitas asupan dapat dikreasikan dari pekarangan rumah.

Bukan hanya manfaatnya bagi kesehatan, dengan keterlibatan Kelompok Wanita Tani dalam budidaya daun kelor sebagai mitra Dapur Aru,  mampu meningkatkan perekonomian dan kemapanan masyarakat Kabupaten Kampar. Pengolahannya menjadi bahan makanan, obat dan kecantikan juga meningkatkan nilai dan daya jual  produk olahan daun kelor.

Salah satu upaya mengenalkan manfaat daun kelor dan memasarkannya ke tingkat nasional, Dapur Aru mengikuti kegiatan Gebyar Lelang Produk UMKM yang diadakan oleh KPKNL Pekanbaru pada 04 Agustus 2022 mendatang. Produk Dapur Aru akan dilelang secara online melalui lelang.go.id. Dapur Aru juga akan mengisi bazar Gebyar Lelang yang diselenggarakan di Balai Serindit Gubernuran Riau, Pekanbaru.

 ***

Ditulis oleh : Eva Resia

Sumber Referensi :

Hery Kurniawan, dkk, 2021, “Kupas Tuntas Kelor : Pesona Tanaman Ajaib”, CV. Anugrah Jaya, Palembang. 

Instagram : @bpsilhk_kuok

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini